18 Pekerja Ilegal Asal Sikka Diamankan Polres Sikka di Pelabuhan Laurens Say Maumere

Nusantarapedia.net, SIKKA, NTT — Aparat kepolisian resort Sikka menggagalkan 18 tenaga kerja ilegal asal Kabupaten Sikka yang akan berangkat ke Kalimantan menggunakan KM. Bukit Siguntang, Minggu (25/05/23). Ke-18 TKI ilegal ini diamankan sejak Sabtu (24/06/2023) malam di pelabuhan L. Say Maumere, Kelurahan Kota Uneng, Alok, Sikka.
Hingga berita ini diturunkan, 18 TKI ilegal masih berada di Polres Sikka dan satu pelaku pria diduga sebagai perekrut masih menjalani pemeriksaan di ruangan tipidter. Pria ini berasal dari Kabupaten Flores Timur.
Mereka yang diamankan aparat kepolisian ini semuanya berasal dari Kabupaten Sikka, tersebar pada beberapa desa, seperti Desa Timutawa dan Desa Ojang di Kecamatan Talibura, Desa Wolokoli Kecamatan Bola, dan Desa Tanaduen Kecamatan Kangae.
Dari 18 orang ini terdapat 3 pasang suami istri yang usianya masih muda. Salah satu diantaranya membawa serta seorang anak kecil berusia 3 tahun. Selebihnya merupakan laki-laki dewasa.
Seorang perempuan asal Timutawa mengaku dirinya dan suaminya diajak kerja di Kalimantan sejak awal bulan Juni lalu. Mereka pun bersedia, karena selama ini belum memiliki pekerjaan menjanjikan di Kabupaten Sikka.
Dengan nada keluh, wanita ini mengkisahkan, “Selama ini kami kerja kebun dengan penghasilan tidak menentu, tidak dibarengi dengan tuntutan biaya hidup yang semakin hari semakin sangat tinggi.”
Sedangkan Markus, salah seorang tenaga kerja ilegal menyebut dirinya dijanjikan kerja di perusahaan kelapa sawit dengan gaji Rp130.000 per hari, bekerja mulai dari pukul 08.00 hingga 14.00 WITA. Mereka juga diberikan kesempatan menambah jam lembur 2 jam setiap harinya dengan upah Rp32.000 per jam.
Dari tawaran perekrut ini, ujar Markus, setelah dihitung-hitung, setiap harinya bisa menghasilkan Rp194.000 atau setara Rp5.820.000 per bulan.
“Kebetulan saya belum ada pekerjaan, pas ada tawaran saya langsung setuju,” ujar Markus kepada awak media di Polres Sikka, Minggu (25/05/2023) siang.
Lanjut Markus, seluruh biaya transportasi bagi para tenaga kerja ilegal, disediakan perekrut, baik transportasi dari tempat tinggal ke pelabuhan Laurens Say Maumere, termasuk tiket KM. Bukit Siguntang. (Icha)
Silaturahmi Dandim 1603 Sikka Bersama Aliansi Wartawan AWAS
Menolak Pengesahan Revisi UU Desa, Hal Penambahan Masa Jabatan Kades & Dana Desa
Menanti Cicilan Visi-Misi Capres 2024, Sederhana namun Revolusioner!