20 Penulis Berbicara tentang Inspirasi Literasi
Buku Inspirasi Penggerak Literasi sungguh mampu menggerakkan siapa pun yang berkutat dalam literasi. Selain pembahasannya aktual, yakni dialami oleh para penulis, juga memuat pesan bahwa aktivitas literasi di mana pun sangat menyenangkan dan memberikan manfaat kepada siapa pun.
Nusantarapedia.net, Gerai | Resensi — 20 Penulis Berbicara tentang Inspirasi Literasi
BERBICARA mengenai literasi, kita semua tahu bahwasannya hal tersebut sangat erat kaitannya dengan baca dan tulis. Sudah menjadi rahasia umum bahwa buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan, yang di dalamnya terdapat banyak hal yang tidak dapat kita temukan sebelumnya. Melalui buku Inspirasi Penggerak Literasi, sebanyak dua puluh penulis dari berbagai wilayah di Nusantara berbagi pandangan terhadap literasi di masa kini. Yuk, kita ”pindai” satu-satu pandangan mereka.
1. Ahmad Wiyono (Kampanye Literasi dari Desa). Penulis ini memiliki tema yang cukup menarik dalam buku ini. Ia mengangkat tema literasi yang dimulai dari desa, yang notabenenya jauh dari teknologi, sarana, dan prasarana. Ia menggagas sebuah perpustakaan di desa yang bernama Rumah Baca Haidar Pustaka. Sang penggerak literasi dari desa ini menargetkan literasi pada para anak-ana. Penyajian tulisan Ahmad terasa santai sehingga gampang dipahami.
2. Aminuddin (Gerakan Sadar Membaca untuk Melawan Kebodohan). Pembahasan yang disorot Aminuddin lebih menekankan kepada pembaca untuk lebih bersemangat dalam membudayakan membaca. Menurut penulis ini, membaca akan menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif, kritis, analitis, dan imajinatif.
3. Aura Sintya Amitista (Membangun Bangsa Melalui Literasi). Penyajian tulisan Aura ini memukau sebab semua orang akan diingatkan bahwa literasi dapat menumbuhkan kemampuan memahami sesuatu dengan baik. Ia menyajikan data hasil survei Unesco tentang literasi di Indonesia yang terus bergerak masif.
4. Deni Susanti (Meneladani Sifat Gemar Membaca Bapak Pendiri Bangsa Bung Karno). Pada pembahasan ini, Deni Susanti mengambil tema kepahlawanan sebagai sumber inspirasi dan penyemangat orang-orang untuk berliterasi. Ia mengangkat tokoh teladan literasi Bung Karno. Presiden I Indonesia ini memang sangatlah berkesan di hati semua orang karena tekadnya dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia. Di balik itu, kita dapat menemukan pada pembahasan ini tentang Bung Karno sendiri yang memiliki hobi membaca. Tidak heran, setiap pidato darinya seperti memiliki spirit yang luar biasa bagi para pendengar.
5. Dewi Istiqomah (Inovasi Literasi di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta). Pembahasan ini merupakan salah satu yang membuat saya penasaran tentang SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Begitu berhasilnya para tenaga pendidik di sana memanfaatkan kegiatan literasi di lingkungannya dengan baik berdasarkan pengalaman yang dituliskan oleh Dewi Istiqomah sang penulis. Ada delapan kegiatan dalam program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Semua kegiatan tersebut dapat dikatakan sukses di tengah keterbatasan sarana prasarana
6. E. Sulistialie (Dari Meresensi hingga Menulis Buku). E. Sulistialie merupakan pustakawan di Perpustakaan Boscha ITB Lembang. Gagasan inspiratif pustawakan ini, yakni yakni perjalanan panjangnya berkarier pustakawan yang mampu menulis buku. Kegigihan Elly Sulistialie dalam literasi di awalai dari hal kecil, seperti menggerakan anak-anakdi kompleks kantornya agar giat membaca, meresensi buku, hingga menulis artikel.
7. Edi Dimyati (Gowes Literasi: Menebar Virus Membaca dan Menyelamatkan Dunia). Penulis ini aktivis Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Ia menggunakan sepeda modifikasi yang disebut dengan Kabaca atau Kargo Baca. Ia awal bergerak dari Bekasi hingga Kuningan, tentu kampanye literasi.
8. Eni Ernawati (Perpustakaan dan Harapan Budaya Baca). Eni Ernawati membahas eksistensi perpustakaan di Indonesia. Guna mendukung kegiatan literasi, penulis ini akan mengubah citra perpustakaan agar lebih menarik untuk kalangan anak-anak muda.
9. Iwan Sumantri (Suka Duka Pegiat Literasi di SMP Negeri 3 Cibadak). Iwan Sumantri adalah guru dan penggiat literasi. Di SMP Negeri 3 Cibadak tempat ia mengajar, menerapkan. beberapa kegiatan berliterasi, di antaranya membaca selama 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai, membuat pojok baca, dan membuat pohon geulis di setiap ruang belajar. Model literasi ini cukup postif membangkitkan gairah siswa untuk membiaskan membaca dan menulis.