6 Langkah Pertolongan Pertama Gangguan Kejang (Epilepsi)
Jadi di dalam otak itu, antara sel satu dan sel lain ada kelistrikannya yang menghubungkan satu sama lain, ketika epilepsi, terjadi kelistrikan yang berlebihan.
Nusantarapedia.net, Jurnal | Kesehatan — 6 Langkah Pertolongan Pertama Gangguan Kejang (Epilepsi)
“Jangan memegang atau menahan penderita agar berhenti kejang karena kejang akan berhenti dengan sendirinya.”
Epilepsi atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah “penyakit ayan”. Secara etimologi kata “epilepsi” berasal dari bahasa Yunani: ἐπιλαμβάνειν yang berarti “menguasai, memiliki, atau menimpa.”(wikipedia)
Epilepsi atau ayan didefinisikan sebagai gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. Akibatnya, penderita epilepsi mengalami kejang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh.
Epilepsi adalah sekelompok gangguan neurologis jangka panjang dengan ciri-ciri ditandai dengan serangan-serangan epileptik. Serangan yang dimaksud pada kasus di lapangan bermacam-macam, mulai dari serangan singkat yang hampir tidak terdeteksi hingga guncangan kuat untuk periode yang lama. Serangan tersebut cenderung berulang-ulang, dan tidak ada penyebab yang mendasari secara langsung, sementara serangan yang disebabkan oleh penyebab khusus tidak dianggap mewakili epilepsi. (wikipedia)
Penderita dinyatakan mengidap gangguan epilepsi apabila seseorang (penderita) pernah mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas. Pada kasus di lapangan, penderita epilepsi diderita oleh semua kelompok usia, tetapi biasanya epilepsi diderita mulai usia anak-anak. (alodokter.com)
Gejala dan Penyebab Epilepsi
Deteksi awal dari gangguan ini yang paling terlihat adalah kejang, yang mana merupakan gejala utama epilepsi.
Ada dua tipe kejang pada penderita epilepsi, yakni kejang total dan kejang parsial. Gejala kejang di setiap kasus yang menyertai dapat bervariasi sesuai tipenya.
Penyebab dari epilepsi belum diketahui secara pasti, hanya saja identifikasinya mengarah pada beberapa kondisi yang memengaruhi pola aktivitas listrik otak, seperti; cedera kepala, meningitis, dan cerebral palsy. Terdapat beberapa faktor yang dapat berpotensi meningkatkan risiko seseorang terserang epilepsi, seperti riwayat genetik epilepsi pada keluarga, terserang stroke, juga demensia.
Pengobatan dan Pencegahan Epilepsi
Meskipun epilepsi divonis tidak dapat disembuhkan, namun ada upaya medis untuk mengurangi frekuensi kejang. Salah satunya dengan meminum obat-obatan khusus yang direkomendasikan oleh dokter. Pada kasus tertentu, dokter juga mengambil tindakan operasi.
Upaya lainnya dengan harapan dapat menurunkan risiko terkena epilepsi yakni dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, berolahraga teratur, dan tidak merokok atau minum alkohol. Pada ibu hamil, secara rutin memeriksakan kandungannya untuk mengurangi risiko terjadinya epilepsi pada bayi.
Menurut dr. Atitya Fithri Khairani MSc. Sp.S(K), dari Departemen Neurologi FK-KMK UGM di laman ugm.ac.id (28/6/2022). Epilepsi atau banyak dikenal sebagai ayan adalah gangguan kelistrikan yang terjadi di dalam otak. Epilepsi menyebabkan seseorang mengalami kejang secara berulang.
Jadi di dalam otak itu, antara sel satu dan sel lain ada kelistrikannya yang menghubungkan satu sama lain, ketika epilepsi, terjadi kelistrikan yang berlebihan. (Atitya)
Kejang yang dimaksud diidentifikasi dengan tanda-tanda seperti berdebar-debar, pusing, terasa kram dan tidak enak di bagian perut. Namun juga banyak kasus tanpa gejala awal yang terlihat, tiba-tiba jatuh tanpa gejala awal.
Kalau ada gejalanya, kita bisa mengamankan penderita terlebih dahulu agar ia bisa kejang di tempat yang aman. Jika tiba-tiba jatuh, penanganannya berbeda dan harus lebih hati-hati dan harus selalu di dampingi agar mendapatkan penanganan yang tepat. (Atitya)
Menurut dr. Atitya Fithri Khairani MSc. Sp.S(K), penyebab epilepsi bermacam-macam; (1) murni karena kelistrikan yang berlebihan, yaitu ada kelainan keseimbangan neurotransmitter, sehingga terjadi kelistrikan yang berlebih. (2) karena terdapat penyebab di balik kelistrikan tersebut.
Terutama pada usia dewasa, kita harus mencari penyebab kelistrikan berlebih itu apa. Penyebabnya bisa karena stroke atau bisa karena tumor otak. Ternyata kejang itu merupakan salah satu gejala dari tumor otak itu bisa saja. (Atitya)
Pertolongan pertama pada gangguan kejang penderita epilepsi;
1) Jika ada seseorang yang mengalami kejang, langkah pertama adalah mengamankan dulu penderitanya. Secara teknis dapat melakukan hal seperti; memberikan alas, bantal, jaket, atau kain yang tebal untuk melindungi bagian kepala penderita.
2) Menyingkirkan benda tajam atau cairan yang berbahaya untuk memastikan daerah sekitarnya aman.
3) Jangan memegang atau menahan penderita agar berhenti kejang karena kejang akan berhenti dengan sendirinya.
4) Menghindari memasukkan benda apapun ke dalam mulut penderita, misalnya sendok karena hal ini akan menyebabkan terjadinya fraktur.
5) Melonggarkan pakaian di sekitar leher dan memberikan minyak kepada penderita kejang.
6) Kejang sebagian besar terjadi selama dua sampai tiga menit. Kalau lebih dari lima menit, segera bawa ke rumah sakit karena risiko kerusakan otaknya menjadi lebih besar jika semakin lama.
Demikian Nuspedian, 6 langkah pertolongan pertama gangguan kejang pada penderita dugaan gangguan epilepsi, menurut dr. Atitya Fithri Khairani MSc. Sp.S(K) dari Departemen Neurologi FK-KMK UGM.
Temper Tantrum Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Tips Diet Alami
IPM dalam Hak Hidup, Amanat Konstitusi dan Distribusi Keadilan
Kemunculan Kaum Halu, Antara Gangguan Jiwa dan Cari Sensasi
Perempuan dan Kerentanan Gangguan Mental
CTEV, Gejala, dan Penanganannya
Disabilitas, Jangan Eksploitasi (lagi)! (Refleksi Wheel Chair Day)