87 vs 26 Negara Dukung dan Tentang Resolusi PBB Teranyar Palestina, Bagaimana Rusia dan Cina?

3 Januari 2023, 11:07 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Pada Jumat, (30/12/2022) waktu New York, Majelis Umum PBB meloloskan sebuah resolusi melalui voting yang meminta Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memberikan pendapat tentang legalitas pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina.

Sebelumnya, pada 2004, ICJ mengatakan, tembok pemisah yang dibangun Israel bertentangan dengan hukum internasional dan meminta Israel segera menghentikan pembangunannya. Namun Israel tidak mengindahkan putusan pada 2004 tersebut, dan resolusi kali ini mendesak Israel mematuhinya, menghentikan pembangunan tembok, dan merobohkannya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengapresiasi keputusan tersebut terhadap 87 negara yang mendukung resolusi teranyar Majelis Umum (MU) PBB.

Fadli Zon mengatakan dalam keterangan tertulisnya kepada parlementaria dpr, Minggu (1/1/2023), bahwa adopsi resolusi PBB terbaru tersebut kembali menunjukkan kemunafikan negara-negara besar Barat saat berhadap-hadapan kontra Israel.

“Resolusi terbaru PBB itu sangat positif dan kemenangan diplomasi bagi Palestina di awal tahun ini. Ini harus segera ditindaklanjuti dengan implementasi yang nyata. Jangan sampai seperti resolusi-resolusi sebelumnya yang tidak berefek,” ujar Fadli.

Dirinya menilai, hal ini adalah sifat kemunafikan/hipokrit barat dan praktik standar ganda atas pelanggaran HAM selama tujuh dekade terakhir yang diinisiasi oleh Israel.

“Jelas ini untuk kesekian kali menelanjangi watak hipokrit negara-negara besar Barat dan standar ganda mereka atas pelanggaran HAM Israel yang disulut penjajahan Israel lebih dari tujuh dekade. Ini akan berbeda jika terkait Ukraina,” katanya.

Perkataan Fadli tersebut dimaksudkan menyindir Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman yang termasuk ke dalam 26 negara yang menentang resolusi itu.

Lanjut Fadli, dirinya mengapresiasi negara-negara ASEAN minus Filipina dan Thailand yang abstain, Arab, dan beberapa negara Barat seperti Irlandia yang menunjukkan dukungan positif terhadap perjuangan Palestina.

“ASEAN, selain Filipina dan Thailand yang abstain, negara-negara Arab yang melakukan normalisasi, Irlandia yang mendukung dan Perancis yang abstain, fenomena itu menunjukkan dukungan atas Palestina adalah suara mayoritas komunitas global termasuk Rusia dan Cina,” ungkapnya.

Dengan demikian menurutnya, resolusi itu, bahwa suara mayoritas tersebut mengisyaratkan bahwa komunitas global sudah muak dengan berbagai pelanggaran Israel yang terus-menerus dilakukan terhadap Palestina.

“Resolusi ini kesempatan besar untuk menggalang dunia melawan pendudukan dan pelanggaran HAM yang dilakukan Israel selama ini,” desaknya.

Namun demikian, dirinya masih mencemaskan, karena situasinya belum reda, seperti yang terjadi di sepanjang tahun 2022, dilaporkan 225 orang tewas di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Selanjutnya, Fadli bersikap, melalui BKSAP DPR RI akan terus menyerukan dukungan kemerdekaan terhadap Palestina di forum-forum internasional parlemen, seperti di sidang umum Parlemen Dunia IPU di Bahrain bulan Maret mendatang, terlebih dirinya selaku Presiden Perhimpunan Parlemen ASEAN atau AIPA. (ASM)

Catatan Akhir Tahun Fadli Zon Hal Demokrasi, Menuju 2024
Target Prevalensi Stunting 2024 Sebesar 14 Persen, 2021 24,4 Persen
2022 Ekonomi Resilience, Bekal Optimisme Pasar Modal Indonesia 2023
Legislator: Imbau Ketua KPU untuk Fokus
Umpamane Ora Impor Beras Ngono Piye To? Perdebatan-Alasan: Petani Rugi, Stok, Harga, Cuaca, Mbok Dihentikan! Katanya Negeri Jelai

Terkait

Terkini