Aalsmeer: Tempat Lelang Bunga Terbesar di Dunia

Keberhasilan di Aalsmeer ini diperoleh dari ketekunan, kerja keras, kerja sama, kemajuan teknologi, dan yang terpenting adanya peluang pemasaran yang sangat terpadu.

19 Agustus 2022, 11:51 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Dunia — Aalsmeer: Tempat Lelang Bunga Terbesar di Dunia

ADA julukan yang khas untuk negeri ini, yakni Holland Bloemanland atau Belanda negeri bunga. Petani bunga dan pembibit tanaman di Belanda mendapat peluang yang luas untuk membudidayakan hasil pertaniannya. Dapat dikatakan setiap hari selalu dapat diciptakan satu atau beberapa varietas tanaman bunga dan tanaman hias. Tentu semuanya ini dilakukan dengan rekayasa teknologi yang modern. Ada saja yang unik dari kerja tekun mereka. Warna bunga dalam paduan nuansa yang lain daripada yang lain—bentuk yang lebih besar atau bahkan bentuk yang mini, bentuk kelopak bunga yang aneh, hadir memperkaya koleksi jenis bunga yang dibudidayakan. Yang terpenting dari semua ini, para petani senantiasa memacu kreativitas dan inovasinya karena tersedianya tempat pemasaran hasil pertanian yang sangat baik. Pemasaran bunga dan tanaman hias dilakukan di tempat pelelangan bunga di Aalsmeer.

Aalsmeer, kota kecil di sebelah selatan Kota Amsterdam dan mudah dijangkau sebab letaknya di tepi jalan raya, semacam jalan tol (tetapi gratis). Gedung lelang Bloemenveiling Aalsmeer mencolok megah di tengah hamparan ladang pertanian yang amat luas sepanjang jalan raya tadi. Luas bangunan 715.000 m2 terletak di lahan seluas 135 hektare.

Selain besar ukuran bangunannya, tempat ini merupakan pusat perniagaan bunga dengan sistem lelang yang terbesar di dunia. Tiap hari tidak kurang dari 17 juta kuntum bunga potong dari macam jenis dan dua juta pot tanaman hias terjual di tempat ini. Berdasarkan data, pada 2012 omset penjualan mencapai lebih dari dua miliar euro yang merupakan pemasukan dari 8.000 petani bunga dan pembibit tanaman. Dengan peralatan komputer mutakhir, setiap hari dapat diselesaikan 50.000 transaksi dengan cepat dan tepat waktu. Dari penjualan lelang ini, 80% merupakan produk ekspor—yang pada hari yang sama dengan hari lelang, sudah tampil di pasaran bunga di seluruh Eropa, Amerika, Kanada, dan bagian dunia lainnya.

Gedung megah ini dibagi menjadi gedung lelang dan gedung pelayanan pembeli. Di gedung lelang terdapat bangsal tempat penampungan penjual. Tempat ini dapat dikatakan merupakan ruang pendingin raksasa yang menjamin kesegaran bunga potong dan tanaman hias. Sebanyak dua ribu lori siap antre menunggu giliran lelang di ruang bangsal besar ini. Di sisi lain, terletak lima buah ruang lelang. Empat ruang untuk lelang bunga potong dan sebuah lagi untuk lelang tanaman pot. Di sebelah ruang lelang terdapat ruang distribusi, yang merupakan tempat bagi pembeli untuk menyelesaikan transaksi. Kemudian di bagian lain terdapat bangsal yang besar untuk pembeli melakukan pengepakan sesuai dengan keinginannya. Di bangsal ini, tiap hari tampak lalu lalang lori pengangkut hasil lelang menuju truk peti kemas yang siap membawa potongan bunga dan pot tanaman tadi.

Pengunjung yang bukan penjual atau pembeli dapat menyaksikan kesibukan berlangsungnya lelang dari galeri yang dibangun di lantai dua. Bangsal penampungan tampak di bawah galeri pengunjung itu.

Ruang lelang yang berdinding kaca kedap suara memudahkan pengunjung ikut menyaksikan proses lelang tanpa mengusik peserta dan petugas lelang. Untuk dapat melihat kegiatan di Bloemenveiling ini, pengunjung harus hadir pagi hari antara pukul 7.30—9.00 waktu setempat. Hari Sabtu dan Minggu tempat ini tutup.


ORGANISASI penyelenggara lelang, Verenigde Bloemenveiling Aalsmeer (VBA) berdiri sejak 1968 yang merupakan penggabungan dari organisasi pelelangan Bloemenlust dan Central Aalsmeer Auction. Sekira 5.000 petani bunga dan pembibit tanaman menjadi anggota organisasi lelang dan sekaligus menjadi pemilik kolektif bangunan lelang tersebut. Sistem kerja yang dianut, yaitu sistem koperasi sehingga setiap anggota berkewajiban menjual hasil pertaniannya melalui tempat lelang itu. Dari hasil penjualannya, mereka wajib menyetorkan 5—6% laba yang digunakan untuk membiayai perawatan gedung dan perlengkapannya serta membayar karyawan.

Pembeli bukanlah anggota organisasi lelang ini, melainkan tercatat pada sistem administrasi komputer. Mereka hanya dibebani biaya pelayanan yang jumlahnya relatif kecil sesuai dengan jumlah produk yang dibeli. Dalam sistem elang ini, peran pembeli sama pentingnya dengan peran penjual. Di sinilah permintaan bertemu dengan penawaran dan mementukan harga transaksi penjualan.


SEHARI sebelum lelang, anggota VBA telah mengirimkan pot tanaman dan bibit tanaman ke tempat penampungan. Untuk bunga potong, biasanya baru dikirim pada malam harinya.

Pengawas standar kualitas dari VBA memeriksa semua yang akan dilelang esok harinya. Hasil pemeriksaannya dicatat dalam lembar isian dengan disertakan nomor masing-masing kelompok hasil pertanian yang akan dilelang. Kelompok-kelompok produk yang akan dilelang ini dipilih sesuai dengan jenisnya. Biasanya tiap jenis kelompok sudah ditentukan ruang tempat jenisnya. Biasanya tiap jenis kelompok sudah ditentukan ruang tempat pelelangannya. Ruang lelang ini dilengkapi dengan auction clock (jam lelang) yang mencatat secara otomatis data yang akan dilelang, misanya, jenis, kualitas, harga, nama pemilik, dan nomor kode pembeli. Alat itu langsung dihubungkan dengan sistem komputer dan tombol-tombol yang ada di tiap meja pembeli. Di sinilah yang dipakai, yaitu sistem lelang Belanda, yang dimulai dengan suatu angka yang secara bertahap jumlahnya menurun.

Proses lelang dimulai dengan penjelasan petugas lelang tentang data yang akan dilelang. Bersamaan dengan penjelasan itu, lori pengangkutnya melintas di hadapan pembeli. Angka pada auction clock perlahan menurun, dan jika pembeli berminat membeli produk tadi segera menekan tombol di mejanya. Angka yang tercatat pada jam lelang tadi merupakan angka penawaran yang jatuh pada penekan tombol. Kemudian melalui mikrofon, pembeli tadi menyebut jumlah produk yang akan dibeli. Sisanya akan dilelang lagi hingga habis terjual.

Secara otomatis, komputer mencatat nilai transaksinya pada voucher atas nama pembeli tadi. Selanjutnya, harga penjualan lelang dapat dibayar tunai atau dengan rekening bank. Untuk memudahkan pembeli, di gedung lelang tersedia beberapa loket kas bank yang ada di negara itu. Jadi dalam waktu singkat, bunga potong dan tanaman yang terjual hari itu dapat diselesaikan pembayarannya dengan cepat.


PRODUK pertanian yang dilelang tadi memiliki tingkat kerawanan yang tinggi sehingga diperlukan pengepakan yang baik dan harus diselesaikan dengan cepat agar dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan segar. Pengepakan disesuaikan dengan keperluan konsumen di dalam atau di luar negeri. Bunga potong dapat ditata dengan memadukan bermacam-macam warna dalam satu kemasan. Ada yang membuat tujuh sampai sepuluh kuntum bunga dalam satu ikatan, lalu dibungkus denga kertas khusus. Untuk yang akan diekspor, dikemas dalam kotak kertas atau peti kayu yang dilengkapi sistem pendingin yang memadai.

Untuk memudahkan pengiriman ke luar negeri, di gedung lelang ini disediakan perusahaan jasa pengangkutan yang andal. Segera kemasan bunga potong atau tanaman pot dikirim ke bandara. Tiap hari berbagai perusahaan penerbangan menyediakan ruang cargo khusus untuk mengangkut komoditas ekspor yang bermutu ini. Dari Bloemenveiling inilah aneka bunga tanaman hias dalam pot dan bibit tanaman menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Keberhasilan di Aalsmeer ini diperoleh dari ketekunan, kerja keras, kerja sama, kemajuan teknologi, dan yang terpenting adanya peluang pemasaran yang sangat terpadu.

Edi Warsidi, pernah menjadi editor paruh waktu untuk buku pelajaran Bahasa Indonesia di South Australian Certificate of Education (SACE), Board of South Australia, Adelaide.

Istana Maimoon, Ikon Kejayaan Medan di Masa Silam
Candi Cangkuang, Leles Garut Pesona Wisata di ”Swiss van Java”
An An, Panda Raksasa Tertua di Dunia Mati
Hiu Hidung Tumpul Berinsang Enam Ditemukan Nelayan Taiwan
Candi Sari, Biara Pendeta Buddha

Terkait

Terkini