Adat Istiadat Betawi yang Menarik Diketahui

Roti buaya merupakan salah satu seserahan dari pihak laki-laki yang diberikan kepada mempelai wanita.

9 September 2022, 22:24 WIB

Nusantarapedia.net, JURNAL | SOSBUD — Adat Istiadat Betawi yang Menarik Diketahui

“Saat ini, perkampungan budaya Betawi yang dikhususkan untuk pelestarian kebudayaan Betawi, berada di kawasan wisata kampung “Setu Babakan” di Kecamatan Jagaraksa, Jakarta Timur.”

INDONESIA merupakan negara yang kaya akan budayanya. Salah satu adalah bentuk adat istiadat per daerah yang memiliki ciri khas yang menarik. Salah satu wilayah di Indonesia yang masih kental dengan adat istiadatnya yaitu Betawi.

Betawi adalah suku bangsa yang berdiam di wilayah DKI Jakarta, dan wilayah sekitarnya yang termasuk wilayah Provinsi Jawa Barat.

Dikutip dari rimbakita.com, Suku Betawi adalah kelompok masyarakat atau etnis yang umumnya bermukim di Jakarta, Bogor, dan sekitarnya. Suku ini terbentuk dari percampuran suku-suku yang tinggal di Batavia atau saat ini bernama Jakarta.

Suku-suku dari berbagai asal tinggal di Batavia pada masa pendudukan kolonial Belanda sejak abad ke-17. Etnis Betawi berasal dari percampuran antar suku, bahkan antar bangsa pada masa itu.

Itulah sebabnya, Suku Betawi kaya akan budaya dan adat istiadatnya. Penasaran dengan adat istiadat Betawi, berikut uraian selengkapnya.

Pesta Pernikahan

Saat pesta pernikahan digelar, Betawi memiliki adat istiadat yang sangat meriah. Bagaimana tidak, pernikahan khas Betawi selalu identik dengan roti buaya, palang pintu dan ondel-ondel.

Roti buaya merupakan salah satu seserahan dari pihak laki-laki yang diberikan kepada mempelai wanita. Saat menyambut calon besan, masyarakat Betawi selalu menyalakan petasan sehingga membuat suasananya tambah meriah dan penuh suka cita.

Selain itu, rombongan dari pihak laki-laki dan perempuan akan saling berbalas pantun yang disebut dengan palang pintu. Pesta pernikahan pun tampak begitu meriah dengan ondel-ondel dan musik dari tanjidor.

Aqiqahan

Upacara akikah dalam tradisi budaya Betawi disebut dengan Akeke. Akeke adalah upacara selamatan pemberian nama dan mencukur rambut bayi. Jika bayi yang lahir adalah laki-laki, maka orang tuanya harus menyembelih satu ekor kambing.

Namun, jika bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan, maka orang tuanya harus menyembelih dua ekor kambing. Kemudian, orang tuanya juga harus bersedekah seberat rambut bayi yang dipotong kepada fakir miskin dan anak yatim.

Jumlah timbangan misalnya 5 gram, maka ayah si bayi yang sekarang sudah diberi nama, akan membeli emas sebanyak 5 gram. Jumlah uang untuk membeli emas yang 5 gram emas itu akan disumbangkan kepada anak yatim-piatu dan fakir miskin. Akeke juga dimeriahkan dengan pembacaan maulid Al-Barjanzi dan pembagian “berekat” (besek) untuk peserta kenduri.

Terkait

Terkini