Aksi Para Pekerja di Detunglikong Pagari Bak Air, Minta Kontraktor Segera Bayar Sisa Upah Kerja
Nusantarapedia.net | MAUMERE, SIKKA — Para tukang atau pekerja perluasan jaringan air bersih di Detunglikong, Desa Karakabu, Kabupaten Sikka, menuntut seorang bos dan kontraktor untuk segera membayar upah tukang dan material yang masih menunggak.
Buntuk aksi tuntutan warga ditunjukkan dengan memagari salah satu bak yang selama ini dikerjakan. Warga juga mencoret pada dinding bak air yang sementara dikerjakan dengan beberapa kalimat yang berbunyi, “Bos Joni segera membayar upah tukang dan material, oleh Marselinus Sedis.”
Salah satu pekerja yang beralamat di Dusun Detunglikong, Marselinus Sedis, saat dihubungi media ini via telepon pada Jumat 8 September 2023 pagi mengungkapkan yang belum dibayarkan oleh bos dan kontraktornya kepada para tukang itu berupa upah kerja hingga material.
“Yang pertama belum bayar itu Rp1.625.000. Habis yang tutupan di atas itu, cor tutup di atas itu, yang pasir kelikir dengan bambu tongkat itu, bambu 40 batang, itu Rp1.200.000, pasir 63 sak, kelikir 30 sak juga belum dibayar,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
Marselinus merincikan, untuk tukang yang diperkerjakan berjumlah 4 orang.
“Upah tukangnya itu, sisa 9 juta. Termasuk cor atas dengan tambah tenaga 4 orang. 1 orang hanya kerja satu hari. Yang 3 orang itu, 7 hari itu belum dibayar. Upah kerja 1 hari yaitu Rp70 ribu,” jelasnya.
Marselinus pun berharap agar tuntutan yang ia layangkan kepada bos dan kontraktornya segera diindahkan.
“Harapan kami begini, bos Joni dengan kontraktornya itu segera bayarkan upah tukang dengan material dengan buruh harian 4 orang itu,” ungkapnya.
Marselinus menegaskan bahwa bak yang sudah disegel atau dipagari tidak akan dibuka sebelum bos dan kontraktornya memenuhi tuntutan mereka.
“Datang sampai ke sini, pagar yang di dalam itu. Pagar yang kami sudah pagar tadi pagi itu, bos datang dulu, bayar dulu baru kami buka. Untuk sekarang semua di dalam itu kami belum buka. Kami minta bos segera bayar dulu, kami punya uang baru kami buka,” pintanya.
Ia juga menambahkan bahwa tak hanya proyek di Detunglikong saja yang belum lunas terbayar namun juga di Dusun sebelah yakni Dusun Rano.
“Satu lagi, masih satu paket dengan bak besar yang ada di Dusun Rano, ada pipa 16 ron, yang 12 ron kami sudah tarik dari mata air sampai di kampung Rano, Dusun Rano. Upah kerjanya juga belum dibayarkan. Sudah bayar 450 ribu sisanya Rp2.550.000,” tandasnya.
Untuk diketahui dilansir dari papan proyek terkait pengerjaan pengerjaan jaringan air bersih Detunglikong, pekerjaan tersebut bagian dari kegiatan Pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) di daerah Kabupaten/Kota, Dinas PUPR Kabupaten Sikka.
Nomor kontrak yang tertera di papan proyek yakni PU.690/222.SP.PK.DP/XII/CK-2021. Tanggal kontrak 3 Desember 2021 dengan Nilai kontrak sebesar Rp442.520.000.
Pengerjaan perluasan jaringan air bersih di Detunglikong itu bersumber dari dana APBD Perubahan (Dana pinjaman daerah TA.2021-2022).
Waktu pelaksanaan, 180 hari kalender terhitung mulai dari 7 Desember 2021 sampai dengan 4 Juni 2022. Pelaksana oleh CV GP Trio Mandiri.
Hingga kini, si bos yang dimaksud saat dihubungi media ini via telepon maupun SMS belum mau merespon. Meski sudah dihubungi berkali-kali, belum ada jawaban dari bos terkait aksi warga yang disebutkan di atas. (Icha)
What and Why Kajari Sikka “Ogah” Tangani Dugaan Korupsi Perumda Wair Puan?
Catatan Ajang Bintang Radio Suara SIKKA FM 104.9 MHz
A-MIN Idola Baru, Menjemput Kemenangan atau Menggali Kubur
Hukum Dari Hukum (Sebuah Kilasan Makna)
Lagi Males, Kok Suami Minta Jatah Terus! Ini Yang Harus Anda Lakukan (Pengetahuan Seks Kaya View)