Aliansi Masyarakat Boyolali Menggugat, Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM

12 September 2022, 20:50 WIB

Nusantarapedia.net, Boyolali, Jawa Tengah — Pada Sabtu, 3 September 2022, Presiden Jokowi telah resmi menaikan harga BBM Subsidi pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax non subsidi dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Sebagai kompensasi, pemerintah bakal memberikan BLT sebesar Rp600 ribu untuk enam bulan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Selain itu, pemerintah juga bakal menyalurkan bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.

Namun, kebijakan menaikkan BBM ini tetap menjadi polemik di tengah masyarakat karena dianggap menambah penderitaan rakyat. Aksi penolakan kenaikan harga BBM banyak terjadi sejak sepekan terakhir. Tak cuma di Jakarta, demonstrasi itu juga terjadi di wilayah lain di Indonesia.

Senin (12/9/2022), berpusat di area Bundaran Patung Kuda Kabupaten Boyolali, sejumlah masyarakat yang menamakan Aliansi Masyarakat Boyolali Menggugat, menggelar demonstrasi unjuk rasa menolak kenaikan BBM.

Sebanyak puluhan peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat dan ormas (Forum Jihad Indonesia, Gerakan Pemuda Kabah) menyuarakan aspirasi tentang kenaikan BBM. Sejumlah poster dibentangkan mewakili suara hati masyarakat.

Aktivis Pergerakan Nasional sekaligus caleg DPR RI yang diusung PKS, Wuri Handayani turut menyuarakan aspirasi dalam aksi unjuk rasa kali ini. Ia mengatakan sangat merasakan dampak dari kebijakan pemerintah yang meresahkan dan membuat masyarakat menjerit oleh karena kebijakan tersebut.

“Saya sangat apresiet luar biasa untuk aksi hari ini. Kita bisa menyuarakan aspirasi rakyat dan berjuang untuk rakyat,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia juga memohon dukungan masyarakat agar ia lolos menjadi angggota legislatif dan bisa memperjuangkan aspirasi rakyat melalui jalur konstitusi.

“Saya akan berjuang di jalur konstitusi, dimana saya dipinang oleh PKS untuk maju sebagai caleg DPR-RI. Mohon dukungan juga doa restu, semoga bisa amanah,” lanjutnya.

Senada, Koordinator Aksi, Anang, menuturkan harapannya aksi ini bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.

“Semoga aksi ini, juga aksi-aksi kawan-kawan lain se-Indonesia didengar pemerintah dan bisa meninjau ulang kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil,” tegasnya menutup wawancara. (SWidodo)

Fraksi PKS DPR ‘Walk Out’ dari Paripurna
Proyek Strategis Nasional Bisa Rampung Sebelum 2024
Sinyal Megawati Sebut Ratu Kalinyamat, Puan kah? Capres Wanita PDI-P (1)
Ulang Tahun di Tengah Peringatan Ulang Tahun dan Demo BBM
Sejarah DPR RI (1)

Terkait

Terkini