Anak Suka Marah-marah? Yuk, Kenali Sebab dan Cara Meredakannya!

Orang tua adalah panutan utama yang paling berpengaruh pada perilaku anak, terutama ayah dan ibu. Bimbingan orang tua yang sabar dan penuh perhatian, anak akan dapat belajar mengelola kemarahan mereka.

14 Juli 2022, 17:16 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Kesehatan — Anak Suka Marah-marah? Yuk, Kenali Sebab dan Cara Meredakannya!

“Anak adalah peniru yang ulung! Maka hati-hati dengan sikap Anda Moms, jangan sampai justru sikap buruk yang ditiru anak. Nah, begitu juga dengan sikap anak yang suka marah-marah, bisa jadi ia mengikuti cara orang dewasa di sekitarnya dalam bersikap.”

Pemarah adalah emosi yang dimiliki semua orang dari anak-anak hingga dewasa dan tua. Kendati begitu, emosi yang tidak terkendali dapat menyebabkan agresi yang bertahan hingga anak dewasa.

Sering dalam kondisi tertentu anak tiba-tiba menjadi rewel dan marah. Selain karena sifat anak yang pemarah, kadang-kadang juga terdapat sebab khusus sehingga ia menjadi tantrum mendadak. Sering kali juga orang tua kebingungan mengatasi anak-anak yang sedang marah besar. Marah pada anak apapun sebabnya harus dikendalikan, agar tidak menghabiskan energi dan emosi.

Orang tua adalah panutan utama yang paling berpengaruh pada perilaku anak, terutama ayah dan ibu. Bimbingan orang tua yang sabar dan penuh perhatian, anak akan dapat belajar mengelola kemarahan mereka.

Apapun bentuk perhatian orang tua kepada anak, interaksi verbal tetap menjadi upaya paling penting. Kini, gurauan dan bercandaan orang tua dengan anak merupakan investasi yang langka. Kemarahan anak adalah bentuk sedang tak baiknya interaksi anak dan orang tua. komunikasi yang intens, verbal dan penuh emosional, meminimalisir perasaan marah anak.

Direktur Pusat Studi Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Yale di New Haven, Alan Kazdin menyebutkan bahwa waktu yang berkualitas sudah cukup, tetapi semua penelitian menunjukkan kuantitas waktu bersama ibu dan ayah lebih penting dalam meningkatkan pertumbuhan emosi anak-anak.

Gaya pengasuhan penting dalam membentuk perilaku anak. Penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang keras lebih cenderung membesarkan anak-anak yang meledak-ledak, sementara ayah dan ibu yang hangat dan berwibawa lebih cenderung membesarkan anak-anak yang berperilaku baik, cerdas secara emosional.

Namun, kemarahan anak juga sering terjadi dalam interaksi dan pergaulan mereka secara insidental. Di bawah ini beberapa sebab anak-anak menjadi marah. Menurut Yale Medicine Child Study Center, anak terutama balita memang suka merespons amarah dan frutrasi dengan tantrum, bahkan mereka bisa mengalami 4 sampai 9 tantrum per minggu.

Apa saja penyebab anak suka marah-marah baik secara tiba-tiba maupun kebiasaan?

1) Perubahan mood
Dari tertawa, dalam sekejap bisa berubah jadi marah-marah. Begitulah anak, suasana hatinya memang mudah berubah-ubah walau tanpa alasan yang jelas. Jangan sebal dulu melihat anak seperti ini, karena Si Kecil memang belum mampu mengendalikan emosi, perasaan, dan cara yang tepat untuk meredam amarahnya.

Suasana hati atau mood anak bisa dengan mudah berubah menjadi marah-marah, padahal sebenarnya ia hanya merasa kesepian, takut, atau gelisah. Untuk mengatasi masalah ini, Moms perlu lebih banyak menghabiskan waktu berdua anak untuk memahami apa yang membuat Si Kecil marah dan apa yang membantu mengembalikan mood-nya agar ceria lagi.

2) Kurang dimengerti
Ketika balita tidak bisa dengan seketika mendapatkan apa yang ia inginkan, Si Kecil akan merasa dunianya akan berakhir. Walaupun anak di atas 2 tahun sudah mulai berkembang keterampilan berbahasanya, kemampuannya untuk berkomunikasi masih terbatas. Terkadang ia sering marah ketika orang lain tidak mengerti pesan yang ia sampaikan, terlebih jika orang tersebut justru mengolok-olok cara berbicaranya yang masih banyak salah.

3) Meniru orang lain
Anak adalah peniru yang ulung! Maka hati-hati dengan sikap Anda Moms, jangan sampai justru sikap buruk yang ditiru anak. Nah, begitu juga dengan sikap anak yang suka marah-marah, bisa jadi ia mengikuti cara orang dewasa di sekitarnya dalam bersikap.

Jika anak sering melihat orang marah-marah hanya karena hal sepele, maka ia bisa menganggap hal itu wajar dan pantas dilakukan. Jadi jangan heran ya, kalau anak suka marah-marah tanpa alasan yang jelas jika ada orang lain yang sering seperti itu juga.

Jika sebab-sebab marah pada anak sudah dikuasai orang tua, maka solusi untuk meredakannya pun juga jelas.

Di bawah ini tips bagaimana meredakan marah pada anak-anak seperti dikutip dari laman doktersehat.com

Tenangkan diri Anda
Ketika anak Anda berulah, coba dengarkan dulu alasan mengapa ia berbuat demikian. Sambil mendengarkan penjelasannya, beri waktu bagi diri Anda untuk menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam beberapa kali hingga keinginan Anda untuk berteriak marah akan berkurang.

Beri contoh
Jika Anda marah karena anak Anda tidak mau membereskan mainan, maka segera beri contoh dan ajak anak untuk segera membereskan mainannya. Dengan begitu anak akan melihat langsung contoh dari Anda dan perlahan terbiasa untuk melakukannya.

Bicarakan dengan anak
Bangun komunikasi yang baik dengan anak agar ia mengerti apa saja yang bisa membuat Anda marah, mana yang boleh ia lakukan dan mana yang tidak. Berikan alasan agar anak paham tujuan Anda melarangnya.

Pahami perkembangan anak
Sikap anak pada orang tuanya memang kadang menyebalkan dan membuat Anda kesal, namun pahami juga bahwa mereka masih anak-anak. Mereka masih belajar bagaimana seharusnya bersikap pada orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Teruslah memberi contoh yang baik pada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Bersikap tegas pada beberapa kesempatan
Anda mungkin perlu meninggikan suara, namun bukan berarti setiap saat. Untuk beberapa kesalahan berat atau kesalahan kecil yang berulang, Anda perlu bersikap tegas dan beri hukuman jika perlu. Hal ini juga baik untuk mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan konsekuensi.

Yang terpenting, ingatlah selalu bahwa sikap Anda akan ikut membentuk karakter anak. Jika Anda tidak ingin ia jadi anak yang emosional dan pemarah, maka jangan ambil risiko untuk bersikap kasar pada anak. Masa depan anak Anda terlalu berharga untuk dijadikan pelampiasan emosi Anda, meskipun hal ini dipicu oleh kesalahan anak.

Menemani Anak di Awal Masa Sekolah
Temper Tantrum Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Mengarahkan Anak dalam Memilih Teman
Anak Aktif adalah Anak dengan Kecerdasan Kinestetik
Ayah Antar-Jemput Anak Sekolah? Mengapa Tidak!
Mengenal Keterlambatan Bicara Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Terkait

Terkini