Anies Baswedan: Maju Kotanya Bahagia Warganya, Jakarta Kota Global (Pidato Perpisahan “Terima Kasih Jakarta”)
Saudara-saudara semua yang saya cintai yang saya banggakan, sebagai penutup izinkan saya pamit, kami datang tampak muka, kami pulang tampak punggung
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua
Saudara-saudara semua, lima tahun yang lalu 16 Oktober 2017, saya berdiri di tempat ini, saat itu saya menyampaikan kepada saudara-saudara semua bahwa saya telah menerima mandat dari warga Jakarta, dan saya katakan bahwa saya akan bekerja keras, saya akan bekerja sungguh-sungguh, bismillah, akan bisa menunaikan semua yang dijanjikan.
Hari itu, 5 tahun yang lalu menjadi penanda awal perjuangan dalam menghadirkan kebaikan, menghadirkan keadilan yang diharapkan oleh seluruh rakyat Jakarta, kita ingin kotanya maju dan warganya bahagia.
Hari ini, 16 Oktober 2022 tepat 5 tahun, kemudian ini adalah masa penghabisan bagi saya dan Pak Ahmad Reza Patria dalam memimpin Jakarta, izinkan kami berdua mengembalikan mandat ini kembali kepada warga Jakarta, doakan kami, doakan kami. Dan jadilah saksi bagi kami, saksi yang nanti akan bersama pada saat kami mempertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sang pemilik segala kekuasaan yang memberikan kekuasaan kepada siapapun yang ia kehendaki, dan yang mencabut kekuasaan dari siapapun yang ia kehendaki.
Saudara-saudara sekalian, seluruhnya warga Jakarta ataupun dari luar Jakarta yang saya sungguh amat cintai. Saya tidak akan berbicara panjang-panjang kali ini, saya tidak akan berbicara panjang karena dua alasan.
Pertama; biarkan kerja Pemprov DKI Jakarta selama 5 tahun terakhir ini mereka yang berbicara, biarkan karya-karya itu menjadi bukti nyata tak perlu dikatakan dalam pidato ini. Lihatlah kenyataan yang ada di Jakarta, tunjukkan di sana kenyataan kita tidak mengirimkan pernyataan kita kirimkan kenyataan.
Kedua; saya tidak akan berbicara panjang-panjang karena kerja untuk bangsa dan negara ini masih panjang ke depan, satu babak berakhir. Mari kita sambut babak berikutnya.
Karena kerja untuk menghadirkan keadilan sosial bukan hanya untuk Jakarta, karena kerja untuk hadir dan keadilan sosial adalah kerja yang terus-menerus, dan karena kerja untuk Indonesia tidak akan pernah berhenti di tempat ini.
Karena itu, di hari terakhir masa tugas kami di sini, izinkan saya menyampaikan dengan lantang dan dari lubuk hati yang terdalam. Terima kasih Jakarta, terima kasih atas amanat yang diembankan. Terima kasih atas kepercayaan yang disematkan. Terima kasih atas dukungan yang diberikan. Terima kasih atas kerja yang disumbangkan. Terima kasih atas kritik yang dikirimkan. Terima kasih atas segala doa yang dikirimkan dari tempat-tempat yang sunyi yang mendoanya tidak pernah kita lihat wajahnya.
Terima kasih kepada semua dan secara khusus ijinkan saya menyampaikan terima kasih kepada semua yang hadir hari ini yang berkumpul di balai kota ini, yang terlalu banyak untuk disebut namanya satu persatu, pada semua yang ikut menyaksikan dari seluruh penjuru ibu kota maupun dari daerah-daerah lain di Indonesia, saya ucapkan terima kasih. Terima kasih dan terima kasih
Kita telah bersama-sama melewati perjalanan mulia selama 5 tahun ini dan saya ingin sampaikan pesan juga untuk semua. Mari kita terus dukung Pemprov DKI Jakarta ke depan dalam meneruskan program-programnya dalam menjalankan rencana-rencananya dalam menuntaskan kerja-kerjanya dan terus menjaga agar Jakarta sebagai Kota Global tetap setara dengan kota-kota global lainnya, di mana kotanya maju warganya bahagia, ada keadilan, ada kesejahteraan, ada kesetaraan, ada kelestarian dan yang tidak kalah penting adalah kota yang mengibar tinggikan nama Indonesia di mata dunia.
Terakhir saya mohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mohon maaf kepada semuanya yang hadir dan semua yang mendengar dari sini, khilaf saya, khilaf keluarga saya, dan khilaf seluruh jajaran yang bekerja di bawah kepemimpinan saya selama 5 tahun ini. Bila mungkin ada salah khilaf, ada yang luka, ada yang tersinggung, ada yang tak nyaman, maafkan. Insya Allah Yang Maha Pengampun akan membukakan pintu ampunannya kepada kita.
Saudara-saudara semua yang saya cintai yang saya banggakan, sebagai penutup izinkan saya pamit, kami datang tampak muka, kami pulang tampak punggung. Terima kasih, mari kita lanjutkan kerja kita. Semoga Allah merahmati kota Jakarta dan melindungi kita semua. Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih, sekali lagi terima kasih, terima kasih, saya akhiri di sini terima kasih.
(dnA)
Sayonara Anies Baswedan “Terima Kasih Jakarta”, Dinamika dalam Linimasa dan Masa Depan Indonesia – Jakarta
Harga Komoditi Hari Ini 16 Oktober di Jakarta
Siapa? Calon Pj Gubernur DKI Jakarta (1)
Gubernur Populer Ibu Kota Siap Mencalonkan Presiden
Jakarta Punya Cerita dalam Pantun Frutikultura (1)