Anis Dideklarasi Berkah Buat Ganjar
Lamaran Anis Baswedan terhadap AHY jika benar, maka moment ini sebagai ajang uji coba bahwa menang atau kalah itu urusan nanti yang penting partai berlambang mercy ini ada "jualan" produk politiknya pada pilres 2024.

Nusantarapedia.net, Netizen | Artikel — Anis Dideklarasi Berkah Buat Ganjar
“Apakah PKS sehati dengan Demokrat belum bisa dipastikan, karena partai oposisi pemerintah ini pasti mempunyai produk politiknya yang akan dijual pada pilpres 2024. Semua kalkulasi gabungan partai politik antara Nasdem Demokrat dan PKS belum matang, kemungkinan buyar bisa saja terjadi, jika benar, maka mimpi Gubernur DKI ini pupuslah sudah.”
Oleh: Marianus Gaharpung, Dosen FH Ubaya Surabaya
BERBAGAI spekulasi liar di tengah publik Indonesia mulai bermunculan dengan selesainya pagelaran Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengusung Anis Baswedan Gubernur DKI Jakarta sebagai capres 2024 beberapa waktu lalu.
Ada yang mengatakan Partai Nasdem ini selangkah lebih maju bahkan berani menjual produk politiknya kepada publik Indonesia. Ada pula mengatakan partai yang dinahkodai Surya Paloh ini curi start dengan sedikit konyol karena mendeklarasi partainya mengusung Anis Baswedan, padahal aspek threshold minimal 20% belum mencukupi untuk mencalonkan Anis.
Apakah Partai Demokrat terutama PKS searah dengan kehendak Surya Paloh, belum tentu, karena politik ini hitungan menit jam bisa saja berubah, dan kemana arah anginnya sulit ditebak. Ada juga berspekulasi pendeklarasian Gubernur DKI sengaja dipercepat hanya untuk menghindar dari sengatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus Formula E yang sedang dalam tahap penyelidikan.
Karena kebijakan proyek Formula E oleh Gubernur DKI ini ada dugaan sarat dengan penyalagunaan uang negara. Dan, secara normatif lembaga antirasuah ini memiliki kewenangan penuh untuk memanggil memeriksa serta mentersangkakan siapa saja dan dalam posisi jabatan apapun. Karena hukum itu keras tertulis demikian (lex dura sed tamen scripta).
Dari kalangan ahli tata negara masih juga mempertanyakan pencapresan Anis Baswedan jika ditinjau dari Pasal 6 UUD 1945 bahwa calon presiden dan wakil presiden adalah orang Indonesia asli. Apalagi sakit di dada warga DKI dan publik Indonesia belum terhapus melihat proses menjadikan Anis Baswedan sebagai Gubernur DKI penuh dengan dugaan politik identitas.
Barangkali Partai Demokrat dengan nahkodanya Agus Hari Murti (AHY) siap menerima lamaran Anis sebagai cawapres. Dengan kalkulasi politik peluang emas ini tidak boleh disia-siakan oleh anak pertama Bambang Susilo Yudhoyono.
Lamaran Anis Baswedan terhadap AHY jika benar, maka moment ini sebagai ajang uji coba bahwa menang atau kalah itu urusan nanti yang penting partai berlambang mercy ini ada “jualan” produk politiknya pada pilres 2024. Apalagi usia AHY masih relatif muda peluang untuk capres-cawapres masih sangat terbuka di masa mendatang.
Apakah PKS sehati dengan Demokrat belum bisa dipastikan, karena partai oposisi pemerintah ini pasti mempunyai produk politiknya yang akan dijual pada pilpres 2024. Semua kalkulasi gabungan partai politik antara Nasdem Demokrat dan PKS belum matang, kemungkinan buyar bisa saja terjadi, jika benar, maka mimpi Gubernur DKI ini pupuslah sudah.
