Anjuran Pertama Cuci Tangan

Tanpa mempertimbangkan anjuran tersebut, seorang dokter bernama Semmelweiss dikucilkan oleh rekan sejawatnya. Barangkali saja kebiasaan cuci tangan masih hal yang aneh pada saat itu.

13 Agustus 2022, 18:31 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Kesehatan — Anjuran Pertama Cuci Tangan

TAHUKAH Anda orang pertama yang menganjurkan kebiasaan mencuci tangan? Dalam sejarah kedokteran, kebiasaan mencuci tangan diawali pada abad ke-19. Saat itu kaum wanita di Eropa dan di Amerika banyak yang meninggal setelah melahirkan. Penyebab kematian mereka ialah bakteri Streptococcus pyogenes.

Lalu pada 1843, Oliver Wendell Holmes menganjurkan mencuci tangan sebagai langkah pencegahannya. Dokter ini meyakini bahwa kasus kematian tersebut dipicu oleh perilaku dokter sendiri, yang tidak mencuci tangan saat menangani pasiennya. Hal ini pun diamati pada 1850 oleh Dokter Ignaz Semmelweis. Hasil amatannya bahwa tingkat kematian wanita yang melahirkan tiga kali lebih banyak, terjadi karena tenaga medis tidak mencuci tangan dahulu sebelum membantu ibu melahirkan. Padahal, mereka baru saja menangani pasien lain atau bahkan baru saja mengautopsi mayat. Ia pun menganjurkan para tenaga medis untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.

Tanpa mempertimbangkan anjuran tersebut, seorang dokter bernama Semmelweiss dikucilkan oleh rekan sejawatnya. Barangkali saja kebiasaan cuci tangan masih hal yang aneh pada saat itu. Faktor lainnya, ketersediaan air bersih susah didapat, diperlukan upaya besar untuk memanaskannya, dan air masih dikaitkan dengan penyakit malaria serta dan demam tifoid yang menjadi penjelasan untuk penolakan dari para dokter.

Akhirnya, kalangan medis pun menolak mencuci tangan. Penolakan ini berlanjut dalam seminar di Academy of Medicine di Paris pada 1879 sebab penyebaran penyakit melalui tangan masih diragukan kala itu. Hal ini membuat ilmuwan Louis Pasteur marah. ”Kalian para dokterlah yang membunuh para wanita yang habis melahirkan tersebut dengan membawa mikroba mematikan dari pasien yang sakit ke wanita yang melahirkan,” kata Pasteur.

Sekarang, cuci tangan menjadi materi pelajaran di hampir semua sekolah di dunia, bahkan fasilitas mencuci tangan sudah menjadi bagian dari fasilitas umum. Kapankah kalian harus mencuci tangan? Cucilah tangan ketika sebelum makan dan memasak, setelah dari kamar mandi, setelah membersihkan rumah, setelah menyentuh hewan, setelah menjenguk teman yang sakit, setelah membersihkan hidung, batuk, atau bersin, setelah aktivitas di luar rumah seperti bermain, berkebun, dan berolahraga. Waktu yang dibutuhkan untuk mencuci tangan tidak lebih dari 2 menit.

Langkah sederhana mencuci tangan: cuci tangan melalui keran, pancuran atau gayung pembilas, gunakanlah sabun selama 10 sampai 15 detik. Pastikan bagian tersembunyi seperti sela-sela jari dan lipatan buku jari ikut tersabuni, dan keringkanlah dengan handuk atau tisu bersih. Senyampang kita punya banyak pengalaman cuci tangan saat masa wabah Covid-19 pada awal 2020, biasaan baik ini sebaiknya tetap dibiaskan.

(Edi Warsidi, pernah menjadi pemenang lomba menulis buku pelajaran jenjang SD bidang studi Bahasa Indonesia, yang diselenggarakan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk, Kemdikbud, 2008).

Ensiklopedia Rokok (1)
Ganja dalam Kebudayaan Dunia dan Medis
Tom Clancy, Pengarang Thriller Teknologi Legendaris
Polimer, Senyawa yang Luas Penggunaannya
Hadiah Napoleon Bonaparte di Museum Radya Pustaka

Terkait

Terkini