Apakah Mereka Berlebaran?

Sementara di pinggir jalan, di sebuah pangkalan becak, seorang lelaki pulas tergeletak dengan tak peduli waktu berdetak, lebaran kan datang esok kelak

30 April 2022, 20:44 WIB

Nusantarapedia.net — Apakah Mereka Berlebaran?

“Apakah di hati mereka masih punya harapan dan doa? setitik harapan pasti menyala, dalam kepasrahan dan keikhlasan. Kenyataannya, mereka terkadang masih tertawa. tertawa dalam untung tanpa melihat nasib yang buntung!”

Hari raya sudah di depan mata, tinggal hitungan beberapa hari saja. Khalayak ramai yang merayakannya sudah menyiapkan berbagai macam barang hasil berbelanja, dari uang hasil ‘prestasi’ kerjanya.

Ada yang mengajak keluarga berbelanja sambil berbuka puasa, ada yang hanya melalui aplikasi android, mempersiapkan lebaran tinggal duduk sambil puasa di rumah saja. tentu bagi kalangan yang berduit saja.

Berbagai agenda lebaran, mulai acara keluarga, kantor, relasi bisnis, semuanya sudah dipersiapkan sedemikian rupa jauh sebelumnya. Bagi mereka yang sedang beruntung punya harta, mereka bisa membeli apa saja yang mereka suka, pergi kemana saja untuk berliburan. Lebaran milik mereka.

Sementara di pinggir jalan, di sebuah pangkalan becak, seorang lelaki pulas tergeletak dengan tak peduli waktu berdetak, lebaran kan datang esok kelak.

Panas ‘jeplak,’ bising lalu lintas berteriak, beritahukan kesibukan akan esok datangnya lebaran, tak membuat si tukang becak tersentak. Baginya lebaran tak lebih dari hari-hari sebelumnya, kerja keras hasil sepi tak berarti, di jalanan yang bising tak bertepi.

Si tukang becak hanya menatap bingung, di atas sadelnya, dalam sedih yang mengungkung.

Sementara para buruh tani tanam bawang, lebaran hanya mimpi di awang-awang, tak pernah bahagia terbayang, baginya lebaran biasa saja, hanya kalender angka yang berwarna merah. tetap saja kaki mereka berendam dalam lumpur yang membaur di senja usia yang semakin uzur.

Melintas di jalanan dalam lalu lalang kendaraan, pada sisa waktu sore yang masih terasa panas. Keringat masih meretas, di jalanan depan sebuah bangunan lapas.

Sedangkan seisi didalamnya, berharap kapan segera bebas. Penghuni di dalamnya pada bangunan tinggi yang mengurung, nampak tangan-tangan terampil yang dilatih keadaan, sibuk merangkai janur. tanda lebaran segera tiba dengan hadirnya kupat di meja keluarga.

Si narapidana, si buruh tanam bawang dan si tukang becak, terus berjalan melangkah, tak tahu harus kemana dan bagaimana kan jadinya? yang jelas hidup terus berputar.

Apakah di hati mereka masih punya harapan dan doa? setitik harapan pasti menyala, dalam kepasrahan dan keikhlasan. Kenyataannya, mereka terkadang masih tertawa. tertawa dalam untung tanpa melihat nasib yang buntung! (Ragil74)

Pedagang Salak Pondoh, Sleman Yogyakarta
Ngadhang-adhang Rezeki
Komunitas Pemburu Takjil
Nafsu Buka Puasa hingga Ajang Pencitraan Amal
Yang Tersisa dari Seorang Nurrochim (Pengrajin Gerabah Pemalang)
Tak Ada Hari Kartini
Angkutan Kota Pemalang Mati Suri
Nastar Kue Favorit Lebaran 2022

Terkait

Terkini