Arah Gula Nasional, dari Raja Gula, Swasembada dan Impor

20 November 2021, 21:58 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Ekbis — Arah Gula Nasional, dari Raja Gula, Swasembada dan Impor

Pada kurun waktu 1830-1929, banyak dinamika yang dialami pemerintah, Hindia Belanda jatuh bangun dalam membangun industri gulanya. Didirikannya pabrik-pabrik gula yang terus bertambah jumlahnya, puncaknya sebanyak 179 pabrik gula beroperasi di seluruh wilayah Nusantara, kususnya di pulau Jawa.”

GULA merupakan bahan makanan yang sangat penting bagi manusia. Dinamika gula mewarnai peradaban manusia sejak ditemukan. Gula sudah menjadi bagian penting dari politik kekuasaan, perebutan lahan gula sudah terjadi sejak industrialisasi gula dunia marak.

Awalnya gula hanya dikonsumsi kaum elit, hingga gula menjadi kebutuhan universal seluruh masyarakat dunia sebagai bahan pangan.

Pengetahuan gula di Nusantara sudah ada sebelum Belanda datang, gula tradisional yang dimaksud berupa gula atau pemanis yang terbuat dari kelapa, aren dan siwalan, disebut dengan gula merah. Tehnik produksi bahan gula sudah dilakukan dengan wujudnya berupa Nira, yaitu cairan manis yang diperoleh dari aneka tanaman, tandan bunga dari keluarga palma.

Nusantara yang kaya akan pohon kelapa, aren dan sumber bahan baku lainnya, telah mempunyai teknologi pengolahan gula, namun bukan gula pasir (crystal) seperti yang diproduksi oleh Hindia Belanda.

Terkait

Terkini