Asyik, Fashion Gaya 70-an Tanjung Anom Semarakkan Karnaval Grebeg Saparan Yaa Qowiyyu Jatinom 2023
Tampak, para bapak-bapak nanggung tersebut begitu nyentrik dengan busananya, seperti tampilan jeans model cut bray, kemeja lengan panjang yang dilipat ...
Nusantarapedia.net | KLATEN, JATENG — Tradisi perayaan “Grebeg Saparan Yaa Qowiyyu Jatinom 2023” di Kota Jatinom-Klaten, dibuka pada Kamis, (24/8/2023) hingga puncak perayaan “sebaran apem” pada Jumat, (1/9/2023) mendatang.
Di hari kedua pembukaan Grebeg Saparan, Jumat, (25/8/2023) digelar karnaval seni budaya yang diikuti oleh entitas budaya di wilayah Jatinom Raya, khususnya Kecamatan Jatinom.
Kirab (karnaval) tersebut dengan rute sepanjang jalan utama Kota Jatinom, dari simpang tiga ganda Bonyokan Jatinom, melalui Jl. Raya Jatinom – Pasar Gabus, hingga mengitari kampung tua “Kampung Mataraman” di kawasan wisata tua makam Ki Ageng Gribig Jatinom.
Ada yang unik dari karnaval tersebut, sekelompok muda-mudi dari Kampung Tanjung Anom RT.001-002-003/RW.001, Desa Krajan, Jatinom, hadir dalam karnaval mengambil tema “Fashion Gaya 70-an”. Tampilan mereka menyedot perhatian khalayak, pasalnya busana yang dikenakan mencirikan budaya popular fashion era 70-an yang khas.
Sepanjang jalan, muda-mudi Tanjung Anom tersebut terus berjoget ria dengan diiringi lagu khas dangdut jadul berjudul “Hanya Untukmu (Berulang-ulang kali)” dipopulerkan oleh Ida Laila, yang diperdengarkan melalui sound system toa jadul dari atas mobil, semakin menjadikan chemistry busana fashion era 70-an nge-matchhing, mengingatkan kembali budaya remaja di suasana tahun 1970-an.
Tampak, para bapak-bapak nanggung tersebut begitu nyentrik dengan busananya, seperti tampilan jeans model cut bray, kemeja lengan panjang yang dilipat bermotif garis-garis maupun bunga, kancing baju yang dilepas di bagian dada. Dipadu dengan aneka model sepatu pantofel jadul, aksesoris kalung, jam tangan, kaca mata, hingga dandanan rambut yang gondrong (tidak rapi). Bapak-bapak ganteng tersebut tak lupa menghisap rokok dengan enjoy (ketepas-ketepus) seperti halnya gaya merokok remaja jadul yang stylish. Juga mengingatkan gaya “The Beatles” yang pernah menjadi kiblat fashion remaja dunia. Ya, para bapak-bapak sebegitu menikmati penampilan busananya dengan gerak-gerik jenakanya. Lucu-lucu angkuh, lucu-lucu sombong, itulah ciri khas remaja populer 70-an dalam membentuk konsep diri.
Sementara untuk ibu-ibu dan remaja putri, juga mengenakan model busana yang sama, tentunya model baju terusan alias overall/jumpsuit sebagai ciri khas. Ada yang memakai model tanktop modifikasi, short dress, kemeja dengan midi dress. Ada yang gaya hippie style minimalis, hingga gaya pakaian pesta. Ya, mama-mama muda dan remaja putri ini sebegitu menikmati kegembiraan dalam kirab budaya ini. Terlihat cantik tentunya.
Keceriaan muda-mudi Kampung Tanjung Anom ini terpancar loss doll, meskipun rangkaian event di bulan Agustus ini sangat padat, yang mana perayaan Grebeg Saparan Jatinom 2023 ini serangkaian dengan peringatan HUT RI Ke-78. Hal itu dikemukakan oleh Ketua RT.001/RW.001 Kampung Tanjung Anom, Ngadimin.
“Muda-mudi kami menyiapkan konsep busana 70-an ini sejak tiga bulan yang lalu, karena perayaan sebaran apem Yaa Qowiyyu ini bertepatan dengan hari kemerdekaan agustusan,” kata Ketua RT di sela-sela karnaval.
Lanjut Ketua RT mengatakan, “Muda-mudi Tanjung Anom ini turut ambil bagian dalam karnaval saparan ini. Kita merayakannya dengan gembira. Ya, ini untuk hiburan warga kami, hiburan kita semua warga Jatinom.”
Di akhir keterangannya Ngadimin berharap, momentum Grebeg Saparan ini, tradisi dari budaya peninggalan Ki Ageng Gribig Jatinom dapat memberikan kemanfaatan.
“Semoga Ki Ageng Gribig yang telah syiar islam di Jatinom ini, masyarakat Jatinom dan sekitarnya dapat mengambil hikmahnya. Masyarakat dapat makmur sejahtera, terlebih banyak para pedagang mencari rejeki di sini,” tutup Ketua RT.001 Tanjung Anom, Ngadimin.