Ayam “Trondol” Tanpa Bulu, Diagnosa Keswan hingga PRG

- Bulu unggas mengandung sub unit protein yang dinamakan methionine yang berkadar tinggi -

16 Juli 2022, 18:38 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Pertanian — Ayam “Trondol” Tanpa Bulu, Diagnosa Keswan hingga PRG

Methionine dapat diperoleh pada amino acid yang mengandung sulfur, dimana sulfur sendiri adalah unsur yang utama dari perkembangan bulu. Methionine dalam jumlah yang cukup adalah, diperlukan dalam makanan unggas, apabila kekurangan maka yang terjadi menurunkan pertumbuhan tubuh dan bulu ayam itu sendiri.”

AYAM adalah jenis hewan unggas yang banyak dipelihara masyarakat, baik dalam skala kecil maupun massal. Produksi ayam guna pemanfaatan daging untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia, telah mendorong industri besar peternakan ayam di banyak negara.

Daging ayam untuk pemenuhan unsur protein hewani pada masyarakat sangat diperlukan. Daging ayam menjadi sumber protein hewani terfavorit setelah telur, karena perlakuannya yang mudah. Mudah karena ukuran ayam tidak sebesar sapi, kambing, unta, atau babi. Maka sekelas rumah tangga pun mampu mengelola ayam sebagai sumber protein dari proses beternak ayam hingga menjadi lauk pauk harian.

Di kampung Mengoneng, Kelurahan Bojongbata, Pemalang kota, ada seekor ayam jantan dewasa (jago), yang hidup tanpa memiliki bulu sebagaimana umumnya ayam. Ayam tanpa bulu atau disebut ayam “Trondol,” milik seorang warga Mengoneng bernama Much (45). Ayam jantan milik Much ini hidup tanpa memiliki bulu alias plontos, jika dilihat persis ayam potong yang sudah siap untuk dimasak.

Tidak ada keterangan penyebab ayamnya sampai tidak memiliki bulu dari pemiliknya, hanya ketika ditanya menjawab dengan singkat, “iya betul, itu ayam yang tidak berbulu kepunyaan saya, yang hidup alami begitu saja,” jawab Santi istri dari Much.

Menurut kutipan di rubrik peternakan imam.co.id, penyebab ayam tidak tumbuh bulu atau rontok dapat diterangkan sebagai berikut.

Tidak mulusnya pertumbuhan bulu pada unggas, dapat disebabkan oleh beberapa masalah atau penyebab, yang pada dasarnya dapat dipisahkan ke dalam dua kelompok, yaitu : (1) Unggas yang pertumbuhan bulunya tidak mulus. (2) Unggas yang suka iseng mencabuti bulunya sendiri.

Faktor penyebab rontoknya bulu unggas dalam dua kelompok kategori ini, dapat disembuhkan dengan cara memperbaiki masalah yang menjadi penyebabnya.

Terkait

Terkini