Belajar Pada Masalah dengan Rumus ‘Selamat & Untung”

Sesaat ketika roda depan motor yang saya bawa segaris lurus dengan mulut gang yang berada sisi kiri. Tetiba seekor ayam berbulu hitam putih melesat menubruk roda depan motor saya.

13 Juli 2022, 14:31 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Kemanusiaan — Belajar Pada Masalah dengan Rumus ‘Selamat & Untung”

Masalah akan menjadikan orang-orang menjadi lebih berkembang bilamana bersedia memberi kesempatan bagi dirinya untuk membaca setiap kemungkinan indikasi adanya sesuatu untuk dibenahi ataupun dihindari, dengan tujuan meminimalisir kemungkinan timbulnya sesuatu yang luput dari rancangan.”

Bumi sedikit basah sisa guyur rinai hujan malam tadi. Di langit matahari belum tampak sepenuhnya, masih berselimut mendung. Waktu sudah menunjuk pukul 07.00 pagi.

Seperti biasanya saya memulai rutinitas harian. Berangkat menunaikan tugas dengan berkendara motor seorang diri. Perjalanan ke kota tujuan memakan waktu sekitar sejam-an lebih sedikit. Sebenarnya waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat. Tapi sudah kebiasaan, saya melajukan kendaran dengan kecepatan antara 30-45/km. Sesekali saja di kecapatan 50/km, itu pun sangat jarang sekali.

Saking biasanya saya berkendara pelan. Bahkan seorang teman akrab, teman sedari SD, bernama Syaiful, yang sering jalan berboncengan dengan saya, dia selalu memilih posisi sebagai pengemudi daripada duduk di boncengan. Alasannya, tak lain karena capai kelamaan di jalan.

Kendati pun dia pengemudinya, bukan berarti bebas memburu kendaraan. Saya selalu cerewet mengingatkan teman karib ini agar pelankan tarikan gasnya, bila dirasa motor melaju terlalu kencang menurut ukuran saya.

Jalan raya Desa Soket Dejeh, Kecamatan Tragah, Bangkalan, pagi itu, kondisi aspalnya sedikit berlumur lumpur dan tampak masih basah, seperti sisa dihanyutkan air yang ditinggalkan hujan malam tadinya.

Saya bermotor dari arah barat. Sesaat ketika roda depan motor yang saya bawa segaris lurus dengan mulut gang yang berada sisi kiri. Tetiba seekor ayam berbulu hitam putih melesat menubruk roda depan motor saya. Sebab kejadiannya begitu cepatnya, sehingga saya tak sempat menghindar.

Motor pun oleng, saya tak bisa mengendalikan lajunya. Saya terpelanting membentur aspal. Akibatnya saya mengalami cedera retak tulang selangka. Tidak ada firasat apa pun sebelumnya dengan musibah ini. Musibah bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja.

Dalam kehidupan manusia. Orang-orang pastilah punya pengalaman yang disebut “masalah.” Sebagian besar orang merasa geram jika suatu masalah datang di tengah kehidupannya. Bahkan, tak sedikit orang mengalami stres karena masalah yang dihadapi.

Di sisi lain, sebagian orang–kelompok berkemajuan. Menilai masalah, adalah sebuah kesempatan untuk belajar akan situasi baru, melakukan evaluasi dan koreksi. Kalangan ini selalu melihat masalah sebagai peluang lebih berkembang dan maju.

Dalam beberapa literatur penelitian, masalah sering kali didefinisikan sebagai sesuatu atau keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan, sehingga membutuhkan alternatif jawaban, artinya jawaban masalah atau pemecahan masalah bisa lebih dari satu. Selanjutnya dengan kriteria tertentu akan dipilih salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dan paling kecil risikonya.

Masalah dalam bahasa inggrisnya diucapkan problem. Masih sehubungan dengan kata problem. Dari informasi yang pernah saya baca dalam bukunya Adi W. Gunawan. Kata problem berasal dari bahasa Yunani pro-blein, yang berarti melangkah maju.

Masalah akan menjadikan orang-orang menjadi lebih berkembang bilamana bersedia memberi kesempatan bagi dirinya untuk membaca setiap kemungkinan indikasi adanya sesuatu untuk dibenahi ataupun dihindari, dengan tujuan meminimalisir kemungkinan timbulnya sesuatu yang luput dari rancangan.

Kemajuan positif sangat mungkin dicapai apabila individu tidak menganggap remeh sesuatu yang kelihatannya kecil. Karena kenyataannya seseorang jatuh tersungkur bisa saja karena tersandung barang kecil, seperti kerikil. Dalam insiden laka yang saya alami juga bukan karena ditubruk Kingkong, melainkan ulah seekor makhluk mungil, hanya seekor ayam.

Adapun apabila masalah atau musibah sudah terlanjur terjadi atau muncul. Maka untuk menghadapinya atau meringankan beban psikologis akibat hal tersebut, dapat menggunakan metode dari Ad W. Gunawan, dengan rumus “selamat-untung.”

Contoh penggunaan ‘selamat-untung’ pada kasus saya: untung saya ditubruk seekor ayam. Bisa kebayang kalau ditubruk kuntilanak!? He he he… dan selamat, saya hanya mengalami cedera ringan dan lekas mendapat pertolongan.

Selamat-untung pula hari ini saya bisa pulih, sehat cepat dan tetap bisa bisa menulis. Bahagia masih bisa menulis dan berbagia kegiatan produktif, hingga hari ini.

Bangkalan, 13 Juli 2022
Hasan Hasir

Jailangkung dan Wartawan “Bodrek”, Sama-sama Mengerikan
Masihkah Ada Jodoh untuk Abang Baso?
Bukan Sultan, Tak Usah Gaya-gaya – Sederhana Saja, Bahagia Sepanjang Masa
Yang ber-Otak Tak Bakal Mengekor
Belajar Tak Oleng Dari Boger si “Penari Oleng”
Sanjungan Batu Sandungan
The Mask “Orang Baik” Dari Dunia Sampah
Dua Pisang, Uang, dan Topeng

Terkait

Terkini