Betty dan Cokky

"Betul Cokky, asal kita mau bersabar karena semuanya butuh proses. Butuh waktu yang tidak sebentar, untuk menjadikan semuanya indah dan sesuai dengan harapan kita."

24 Mei 2022, 02:13 WIB

Nusantarapedia.net | cerita_fabel — Betty dan Cokky

Suatu sore Betty, si Kupu-kupu cantik warna-warni, sedang berjalan-jalan dan bertemu dengan seekor ulat berwarna cokelat bernama Cokky. Ulat itu tampak sedih dan bersembunyi di balik dedaunan.

“Kenapa kamu sembunyi, ayo ke sini, mainlah denganku,” ajak Betty pada ulat bernama Cokky, sambil mengepakkan sayap indahnya.

“Aku tidak berani, Betty. Nanti kalau ada manusia yang lihat aku jalan-jalan, pasti habislah aku diinjaknya.”

“Kenapa kamu berpikiran seperti itu?”

“Tubuhku menjijikkan, banyak yang takut juga melihatku. Mereka pasti akan menyingkirkan aku,” kata Cokky bersedih.

“Tidak semua berpikiran seperti itu, Cokky.”

“Faktanya memang seperti itu. Lalu, bisakah tubuhku secantik kamu, Betty?”

Ada sebuah harapan di balik pertanyaan Cokky.

“Pasti bisa!” jawab Betty meyakinkan.

“Oh, ya. Kapankah aku bisa berubah cantik sepertimu?” Wajah Cokky sedikit berseri-seri.

Betty mengepakkan sayap indahnya lagi dan terbang ke sana kemari, kemudian menghampiri Cokky.

“Sabar teman, butuh waktu yang tidak sebentar untuk menjadi sepertiku.”

“Caranya bagaimana?” tanya Cokky ingin tahu.

“Berdiamlah sejenak, nanti kamu akan berubah menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu yang cantik sepertiku,” kata Betty.

“Oh, ya,” sahut Cokky, ada sedikit binar harapan yang dia gantungkan.

Betty masih memberikan semangat.

“Nanti saat kamu sudah menjadi kupu-kupu, kamu bisa terbang sesukamu dan hampir semua orang suka melihatmu.”

Cokky mencoba mencerna kata-kata Betty.

“Bahkan tak jarang mereka para manusia, menangkarkan kupu-kupu sebagai sarana wisata edukatif, dan banyak pula yang mengawetkan kupu-kupu sebagai hiasan cantik, yang bernilai jual tinggi.” Betty menyemangati Cokky.

Tampak ada binar kebahagiaan di wajah Cokky, mendengar semua penuturan Betty.

“Betulkah semua itu, Betty?”

“Betul Cokky, asal kita mau bersabar karena semuanya butuh proses. Butuh waktu yang tidak sebentar, untuk menjadikan semuanya indah dan sesuai dengan harapan kita.”

Cokky pun mengangguk senang, ada keyakinan yang dia tanamkan dalam hati. Suatu saat nanti dia bisa berubah menjadi kupu-kupu. Tentunya harus dengan perjuangan dan pengorbanan.

Setelah mendengar penuturan Betty, ada harapan yang singgah dalam diri Cokky. Dia pun mencari tempat yang sekiranya aman dari gangguan manusia. Dia berniat untuk bersemedi. Menjauh dari hingar bingar dunia, dan menepi sejenak.

Tiga minggu kemudian. Cokky merasakan ada yang berbeda dengan tubuhnya. Dia mencoba mengepakkan sayapnya, kemudian mencari sebuah cermin. Dia tersenyum, dihadapannya tampak kupu-kupu yang indah. Sayapnya didominasi warna cokelat, dengan beberapa titik berwarna hitam dan putih. Itulah dirinya kini, setelah beberapa waktu mengasingkan diri. Melakukan tirakat seperti yang dianjurkan Betty, beberapa waktu lalu.

“Benar apa kata temanku dulu, semua akan indah pada waktunya. Tentunya, butuh waktu dan proses yang tidak sebentar.”

Magelang, 23 Mei 2022

Orak-Arik Buncis
Menjadi Pegiat Literasi
Jangan Menyerah
Resep Oseng Labu Siam Spesial
Catatan Hati Seorang Ustazah
Lelaki Tangguh
Ragam Acara “Jakarta Hajatan” Ke-495 Bertema Kolaborasi, Akselerasi, Elevasi
Generasi Muda dan Pendidikan di Era Society Industry 5.0
Semakin Cinta Semakin Sakit, Kok Bisa?

Terkait

Terkini