Bisnis “Bebek Angon” Ternyata Sangat Menggiurkan, Loh!
Total jumlah penghasilan selama 3 bulan dari harga penjualan 400 ekor bebek sejumlah 34 juta dikurangi modal/biaya produksi sebesar Rp6.750.000

Nusantarapedia.net, Jurnal | Ekbis — Bisnis “Bebek Angon” Ternyata Sangat Menggiurkan, Loh!
“Manto dalam waktu tiga bulan bisa mengantongi hasil Rp27.250.000. Sungguh penghasilan yang menggiurkan.”
BANYAK orang tidak mengetahui, jika kegiatan “angon bebek” yaitu menggembalakan bebek di sawah, dari sawah ke sawah, itu sangat menyenangkan, dan tentunya menghasilkan.
Angon bebek, meskipun dilakukan dari sawah ke sawah, di bawah terik matahari yang lumayan panas, ternyata adalah aktifitas bisnis yang pendapatannya cukup lumayan untuk ukuran para petani (peternak) kelas ekstensif, bukan skala peternakan menengah atau besar yang intensif.
Keunggulan beternak bebek dengan cara angon dapat menghemat biaya produksi, seperti untuk pengeluaran membeli pakan lebih kecil, jika dibandingkan dengan sistem kandang. Karena dengan sistem angon, peternak bisa mengatur pemberian makannya, sedangkan dengan sistem kandang, kebutuhan pakan suatu keharusan. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan bisa dihemat.
Pakan konsentrat untuk sistem angon bebek, hanya diberikan saat bebek berumur 0-20 hari, setelahnya bebek di angon ke sawah untuk mencari makan sendiri.
Cipto, salah seorang peternak sistem angon, warga Dukuh Guci, Desa Sukowangi, Kecamatan Taman, saat dijumpai awak media pada Rabu (23/11/2022 ) mengatakan bahwa, sistem angon lebih menguntungkan daripada sistem kandang.
Menurutnya, dia menggembalakan 300 ekor bebek di areal persawahan Desa Kendalsari yang baru saja panen padi. Dirinya berada di Desa Kendalsari sampai 15 hari lamanya untuk mencari lahan sawah pasca panen untuk angon bebek miliknya.
“Saya dengan rombongan boro (para angon bebek: Red) sudah 15 hari di sini,” katanya.
Menurut Manto (40), peternak bebek asal Desa Tambak Rejo, Pemalang mengatatakan, dengan sistem angon, bebek lebih sehat.
“Sistem ternak dengan cara angon di areal sawah sehabis panen, membuat bebek lebih sehat, karena pergerakan bebek lebih bebas, serta banyak mendapatkan makanan organik dari sawah, seperti keong dan cacing,” ujar Manto yang membawa 400 ekor bebek miliknya.
Manto memelihara 400 ekor bebek dari jenis Turi dari Brebes, karena bebek jenis ini lebih cepat besar dan produktifitasnya bagus, sehingga banyak disukai peternak.
Bebek mulai bertelur pada umur 5 bulan, namun Manto tidak memelihara sampai usia tersebut, dirinya menjual ke pedagang saat umur bebek memasuki 3 bulan (bayah). Satu ekor bayah dihargai 85 ribu per ekor.


