Blusukan ke Lokasi Banjir, Bupati Pekalongan Berikan Bantuan

1 Januari 2023, 23:02 WIB

Nusantarapedia.net, Pekalongan, Jawa Tengah — Banjir yang melanda wilayah pantura Jawa Tengah pada penghujung tahun 2022, mengakibatkan problem yang cukup besar bagi masyarakat. Sebagian daerah di sekitaran jalur Pantura (pantai utara Jawa) yang memiliki ketinggian mdpl (meter di atas permukaan laut) rendah terdampak secara langsung.

Debit air kiriman dari dataran tinggi menyebabkan genangan yang tak kunjung surut. Sejumlah petugas penanggulangan bencana sigap bertindak melakukan tindakan penanggulangan.

Bupati Pekalongan Fadia A. Rafiq, langsung mengunjungi lokasi-lokasi terdampak dan memberikan bantuan kemanusiaan, Minggu (01/01/2023).

Bupati Fadia melakukan kunjungan di dua desa yang terdampak banjir, yaitu Desa Pacar dan Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, pada sekitar pukul 11:00 WIB.

Bupati menemui korban banjir dan memberikan dukungan moril serta bantuan logistik mendasar, untuk kebutuhan korban banjir di pengungsian.

Banjir melumpuhkan aktifitas ekonomi di sekitar Pantura memang sering terjadi tiap tahunnya pada musim puncak penghujan. Disinyalir, sistem tata ruang wilayah menjadi salah satu faktor mitigasi yang sangat penting. Hutan sebagai tandon air alami perlu dijaga dan dilestarikan lebih optimal lagi.

Dari pantauan udara peta wilayah yang dahulu berwarna hijau, kini semakin banyak yang berubah warna menjadi coklat. Tentunya hal tersebut sangat berpengaruh kepada ekosistem di sekitar daerah Pantura khususnya Kabupaten Pekalongan.

Puput (30), warga Wiradesa-Pekalongan, mengeluhkan air yang tak kunjung surut, pasalnya jalur akses utama menuju rumahnya masih tergenang air cukup tinggi sehingga sepeda motor akan mogok jika dipaksakan melintasi di jalur tersebut.

“Saya berharap bantuan dari pemerintah segera datang untuk meringankan beban kami. Kami tidak bisa kemana-mana sedangkan logistik di rumah kami makin lama makin menipis,” kata Puput, (01/01/2023).

Lanjutnya, “Kalau ada tim SAR pastinya akan sangat membantu sekali,” capnya kepada awak media.

Pemda dan sejumlah petugas penanggulangan bencana segera melakukan pemetaan dan melakukan tindakan evakuasi bagi warga yang terdampak paling parah. Untuk daerah yang terdampak ringan tetap menjadi perhatian petugas, namun skala prioritas adalah korban kalangan rentan terlebih dahulu.

Sejumlah ormas dan relawan dari berbagai unsur ikut serta memberikan bantuan kemanusiaan. Hingga berita ini diterbitkan, aktifitas dukungan dan donasi masih terus berdatangan.

Adapun lokasi pengungsian utama berada di PT. Dupantex, warga masih membutuhkan bantuan seikhlasnya terutama logistik dan obat-obatan, karena semua aktifitas pekerjaan dan ekonomi di tempat terdampak saat ini lumpuh total.

Fadia A Rafiq menyampaikan rasa simpatik yang mendalam kepada warga yang terdampak bencana banjir.

“Kejadian ini akan menjadi pelajaran berharga untuk Pemda dan tentunya kami harus segera mencarikan solusi dan antisipasi kejadian serupa terulang kembali setiap tahunnya,” ucap Fadia

Kemudian Fadia menambahkan, mengatasi persoalan banjir di Pantura perlunya koordinasi dengan pemerintah pusat, karena berkaitan dengan pendanaan yang tidak sedikit.

“Kami akan upayakan pengadaan instalasi pompa air untuk penanggulangan banjir, paling tidak tiga titik di sekitaran daerah rawan banjir di Kabupaten Pekalongan. Pastinya akan memakan dana anggaran yang cukup besar, sehingga kami akan melibatkan Pemerintah Pusat,” tandasnya. (Ragil74)

Ribuan Rumah di Ulujami, Terdampak Banjir Rob
Update Potensi Cuaca Ekstrem Periode 27 Desember 2022 – 2 Januari 2023 Oleh BMKG
Tanda Apa Gerangan? Ribuan Kerang Muncul di Pantai Asemdoyong Pemalang, Tak Menanam Tapi Menuai
YLBHI: Penerbitan Perpu Cipta Kerja Kudeta Atas Konstitusi
2023, Dicari Cendekiawan yang Jujur dan Mendobrak, Menyentuh Wacana Publik Tujuan Indonesia

Terkait

Terkini