BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami di Maluku, Masyarakat Dapat Kembali Beraktivitas

10 Januari 2023, 08:11 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang sebelumnya merilis informasi gempa bumi disertai peringatan dini tsunami, berkekuatan Magnitudo 7,9 dengan pusat gempa berada di 148 km barat laut Maluku Tenggara Barat dan sekitarnya, berada di lokasi 7.25 LS, 130.18 BT pada kedalaman 131 km, terjadi pada Selasa (10/1/2023) pukul 00:47:34 WIB.

Pada pukul pukul 03:43 WIB, Selasa (10/1/2023), peringatan dini tersebut dinyatakan berakhir.

Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pukul 03:43 WIB,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Selasa pagi (10/1/2023).

BMKG menyatakan peringatan dini tsunami berakhir karena alasan; dari kajian observasi dengan memantau pergerakan kenaikan muka air laut, berdasarkan pemodelan tsunami dengan parameter update sebelumnya M 7,9 menjadi M 7,5 tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Hasil observasi tersebut terdiri dari 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempa bumi, yaitu di Seira, Adaut, Lirang, dan Larat, tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan.

Menurut BMKG, gempa yang melanda wilayah pantai utara Maluku Barat Daya dan sekitarnya, dari pantauan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa tersebut, menunjukkan gempa bumi tektonik jenis menengah yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi Laut Banda. Dari analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan naik (thrust fault).

Sampai dengan pukul 04:00 WIB, dari pantauan BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan Magnitudo terkecil M 4,1 dan terbesar M 5,5.

Namun demikian, pihak BMKG terus memantau pergerakan muka air laut dan menginformasikannya kepada publik.

Selanjutnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau kepada masyarakat atas berakhirnya peringatan dini tsunami tersebut agar kembali beraktivitas normal.

“Mengingat peringatan dini tsunami telah berakhir, masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk dapat beraktivitas kembali normal seperti biasa,” kata Dwikorita pada konferensi pers virtual, Selasa pagi (10/1/2023).

Lanjutnya, agar masyarakat tetap tenang, tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dengan mengikuti informasi update melalui sumber informasi resmi BMKG.

“Kepada masyarakat dihimbau tetap tenang, tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tandasnya.

Selain itu dirinya menghimbau agar masyarakat menghindari bangunan yang telah retak atau rusak akibat gempa.

“Mohon periksa dan pastikan bangunan anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tambahnya lagi.

Berikut informasi update kebencanaan melalui sumber informasi resmi BMKG :
• Instagram/Twitter @infoBMKG
• Website http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id)
• Telegram channel: https://t.me/InaTEWS_BMKG)
• Aplikasi: wrs-bmkg atau infobmkg untuk IOS dan Android.

(dnA)

MEGATHRUST! Tulisan Ini Informatif – Bukan Hoaks, Mengingatkan Kembali Tsunami Selatan Jawa dalam Serat Sri Nata
Tsunami Alat Legitimasi, Ungkap Peristiwa berbasis Geo-Mitologi
Kronik Kali Opak, dalam Romantisme, Manajemen Air dan Gempa (1)
Bengawan Solo, Melintas Area dan Lini Masa (1)
Gunung Sewu dalam Literasi Bumi dan Budaya Mataraman (1)

Terkait

Terkini