Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Bagikan Sound System Untuk Ribuan RT
Nusantarapedia.net | SIDOARJO, JATIM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui kegiatan “Sosialisasi Peningkatan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pemeliharaan Serta Peningkatan Infrastruktur Desa”, Pemkab Sidoarjo menyalurkan bantuan sarana prasarana berupa sound system untuk 1.360 RT di Kecamatan Candi, Tanggulangin, dan Porong.
Pembagian sound system ini antara lain untuk Kecamatan Candi diberikan pada 746 RT dari 24 Desa. Kemudian, untuk 261 RT se-Kecamatan Porong, dan 353 RT se-Kecamatan Tanggulangin. Penyerahan dilakukan di lapangan Desa Sugihwaras, dan di Pusat Bisnis Jawa Timur Suncity Biz, Jl. Arteri Baru Porong, Sabtu (12/8/2023).
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor mengatakan, bantuan ini merupakan upaya meningkatkan sinergitas antara pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan masyarakat, khususnya di tingkat RT (Rukun Tetangga).
“RT/RW merupakan posisi strategis yang prestisius karena memiliki pengabdian besar pada warganya, menjaga kerukunan RT/RW sangat penting sebagai penggerak perubahan di Kabupaten Sidoarjo untuk memberikan dampak kemajuan bagi Kabupaten Sidoarjo itu sendiri,” ujar Ahmad Muhdlor.
Lebih lanjut, Ahmad Muhdlor menambahkan, RT/RW harus melakukan perubahan bila sudah diberikan kepercayaan atas program tertentu oleh Pemkab.
“Kami berharap antar warga dapat semakin bersinergi, guyub rukun dan jika bisa dilingkungan RT/RW mengadakan kegiatan rutin minimal satu bulan sekali,” jelas Ahmad Muhdlor.
Di Porong, Ahmad Mudhlor menyampaikan beberapa pesan. Antara lain mengguyubkan warganya. Warga harus tahu satu per satu tetangganya. Apalagi dengan Ketua RT nya, warga harus mengetahuinya. Terlalu jika warga tidak mengetahui Ketua RT nya siapa. Pun dengan bupatinya, warga harus tahu siapa bapaknya warga Sidoarjo.
“Kadang kebacut (terlalu) sama RT nya saja tidak kenal, sama RW nya juga tidak kenal dan lebih kebacut sama bupatinya loh tidak kenal,”ucapnya yang disambut tawa Ketua RT yang hadir.
Oleh karenanya Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu meminta semua RT harus “hidup” kembali. Kegiatan kemasyarakatan harus kembali digalakkan, semisal dengan kerja bakti. Menurutnya hal-hal semacam ini akan memperkuat keguyuban warga. Namun saat ini ia melihat jarang ada kerja bakti. Padahal yang merasakan manfaatnya adalah diri sendiri. Bukan siapa-siapa. Lingkungannya menjadi bersih dan indah. Program bantuan kali ini dapat digunakan untuk sarana mengguyubkan warga. Selain dibuat hiburan saat kerja bakti, juga dapat digunakan untuk kegiatan senam atau bahkan pengajian.
“Saya yakin mungkin hanya 10 persen RT itu satu bulan sekali mengadakan kerja bakti, mulai saat ini harus berubah, ada majunya, ada bagusnya, ada guyubnya dan ada rukunnya lingkungan RT RW yang diuntungkan adalah warga RT RW itu sendiri,”ujarnya.
Gus Muhdlor juga meminta tidak ada lagi RT RW seumur hidup. Semua warga harus ikut berperan dalam pembangunan. Menurutnya ketua RT merupakan panglima pembangunan di daerahnya masing-masing. Maju tidaknya lingkungannya tergantung RT. Bagaimana menggerakkan warganya untuk membangun lingkungannya menjadi kuncinya.
“Kalau kita kompak, percepatan pembangunan akan dapat kita rasakan bersama,” ujarnya.
Sementara itu pesan terakhir yang disampaikan Gus Muhdlor cukup menggelitik. Disambut tawa semua RT bersama RW dan perwakilan lembaga masyarakat desa yang hadir. Pesannya yakni sound system yang diterima jangan sampai dijual. Pasti akan ketahuan jika dijual. Pasalnya sound system yang diberikan khusus dibuat untuk bantuan RT. Tidak dijual bebas di pasaran.