Cacar Monyet, Kemenkes: Satu Kasus Suspek di Jawa Tengah

6 Agustus 2022, 17:23 WIB

Nusantarapedia.net, Semarang, Jawa Tengah — Satu lagi penyakit yang termasuk dalam Kasus Luar Biasa (KLB) adalah penyakit monkeypox atau cacar monyet yang sudah ditemukan di banyak negara. Termasuk Indonesia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa penyakit ini merupakan KLB karena ditemukan di negara yang bukan endemik dari virus ini. Termasuk di kota New York, Amerika Serikat juga mengumumkan status darurat kesehatan penyakit cacar monyet.

Ikatan Dokter Indonesia menyarankan masyarakat Indonesia menghindari hewan yang berpotensi menularkan virus cacar monyet.

Seorang dokter ahli penyakit dalam, Zubairi Djoerban, menduga, kasus cacar monyet kemungkinan sudah ada di Indonesia, namun belum terdeteksi.

Hal itu dia utarakan karena cacar monyet saat ini sudah menyebar di 87 negara, sebagian besar di Eropa, sebanyak lebih 26.000 kasus. Di Asia, kasus ini terdeteksi di Singapura, Thailand dan Filipina.

“Enggak logis kalau di Indonesia belum ada [kasus positif cacat monyet]. Jadi, mungkin sekali sudah ada, namun belum terdeteksi,” kata Zubairi, Kamis (04/08/2022) dikutip dari BBC News Indonesia.

“Penularan cacar monyet bisa dari hewan, khususnya monyet, tikus, atau bajing. Sebaiknya dihindari. Jika ada bahan makanan di rumah yang sudah terkena tikus, sebaiknya disingkirkan saja. Jangan dipegang karena bisa jadi sumber penularan penyakit,” saran Ketua IDI Jawa Tengah dr Djoko Handojo.

Kementerian Kesehatan sejauh ini mengatakan belum menemukan kasus positif cacar monyet di Indonesia, kecuali satu kasus suspek di Jawa Tengah.

Sebenarnya apapun jenis hewannya, kita harus tetap berhati-hati saat memegangnya. Apalagi jika hewan tersebut liar dan memiliki kemungkinan jadi sumber penularan penyakit.

Kasusnya meledak di beberapa negara, sebenarnya bagaimana gejala dari penyakit ini? Dikutip dari inibaru.id, beberapa indikasi yang patut dicurigai terjangkitnya penyakit cacar monyet adalah sebagai berikut;

1) Masa inkubasi cacar monyet sekitar 6 sampai 21 hari setelah tertular. Saat masa inkubasi tersebut barulah gejala-gejala cacar monyet muncul seperti demam, nyeri kepala, nyeri punggung, sampai munculnya ruam pada kulit.

2) Kelenjar getah bening seperti pada bagian bawah leher, ketiak, serta selangkangan membengkak.

3) Jika ada anak yang mengalami demam tinggi, segera bawa ke dokter atau Puskesmas demi pemeriksaan lebih lanjut.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah tentang penanganan wabah cacar monyet.

Mereka meminta pemerintah memperluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat negara.

Juru bicara Kemenkes, Muhammad Syahril mengklaim, pemerintah telah memperluas dan memperketat skrining di kawasan itu.

“Kita sudah melakukan kewaspadaan dalam negeri sejak awal di pintu-pintu masuk negara kita,” kata Syahril. (SWidodo)

WHO Mengumumkan, Cacar Monyet (Monkeypox) Dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global
Kota New York Mengumumkan Darurat Kesehatan Cacar Monyet (Monkeypox)
Roy Suryo Resmi Ditahan Polisi 20 Hari ke Depan, Buntut Kasus Meme Stupa
Latihan Rudal China Jatuh di ZEE Jepang, PM Jepang: Ancaman Bagi Keamanan Regional
PSN Rampung Semester I 2024, hingga Skenario Pemangkasan Jumlah PSN dan Relasinya dengan IPM (1)

Terkait

Terkini