Cagar Budaya Gajihan Gelar Diskusi Budaya: “Cagar Budaya Sebagai Jati Diri Bangsa” (Malam Tirakatan Sura Jelang Grebeg Saparan)

21 Juli 2023, 11:05 WIB

Nusantarapedia.net | KLATEN, JATENG — Cagar Budaya Gajihan, yang di dalamnya berupa tempat penampungan benda cagar budaya era Mataram kuno, belik pitu (7 mata air) Ki Ageng Gribig Jatinom, pusat omah ficus Klaten, dan pusat pembelajaran budaya kearifan lokal, diantaranya sanggar seni budaya, menyelenggarakan acara rutin tirakatan setiap malam Jumat. Berlangsung di lokasi cagar budaya, Kampung Gajihan, Desa Pandeyan, Jatinom, Klaten, pada Kamis (20/7/2023) malam.

Ketua pelaksana kegiatan Wahyudi mengatakan, rutinan tirakatan setiap malam Jumat kali ini yang diisi dengan acara dzikir-tahlil dan diskusi budaya, merupakan edisi spesial, karena bertepatan dengan bulan Sura atau bulan Muharam, yang mana setelah bulan Sura masuk ke bulan Sapar dalam kalender Jawa Sultan Agungan (Mataram Islam). Di bulan Sapar akan diselenggarakan tradisi Grebeg Saparan Ya Qowiyyu (Apeman) Ki Ageng Gribig Jatinom, sedangkan keberadaan belik pitu di Cagar Budaya Gajihan punya keterikatan budaya semasa Ki Ageng Gribig menjadi imam di Jatinom saat kekuasaan Sultan Agung di Kerta tahun 1640 an.

“Malam ini edisi tirakatan spesial karena bertepatan dengan bulan Sura, yang selanjutnya memasuki bulan Sapar untuk merayakan Grebeg Saparan Ya Qowiyyu Ki Ageng Gribig Jatinom. Kita kirim doa, dzikir dan tahlil untuk ulama Ki Ageng Gribig dan Sultan Agung,” kata Wahyudi saat membuka acara.

Dalam kesempatan tersebut, tokoh masyarakat Gajihan juga inisiator Cagar Budaya Gajihan, Hardiyana yang memandu acara diskusi budaya, mengucapkan terima kasih atas kedatangan para pegiat pelestari cagar budaya Klaten, adalah; Widodo dari Cagar Budaya Nglumbang Dungik, Soropaten-Karanganom, Hary Wahyudi arkeolog Klaten, Ari Ks budayawan asal Klaten, dan Praba Asmani Florentina (guru pembimbing) bersama siswa SMA N 1 Karanganom-Klaten.

“Terima kasih kepada semuanya yang hadir dalam kegiatan rutinan diskusi budaya di Cagar Budaya Gajihan ini. Kebetulan ini dari adik-adik SMA Karanganom hadir di sini untuk menggali informasi guna mengikuti lomba penulisan ilmiah tingkat provinsi Jawa Tengah dengan tema ‘Cagar Budaya Sebagai Jati Diri Bangsa’. Untuk itu kami meminta kepada para tokoh untuk memberikan masukannya,” kata Hardiyana saat mengawali diskusi.

Sementara itu, guru pembimbing LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) SMA N 1 Karanganom-Klaten, Praba Asmani Florentina mengatakan, LKTI ini diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Tengah dengan tema ‘Cagar Budaya Sebagai Jati Diri Bangsa’. Diungkapkan oleh Praba (ibu guru), SMA Karanganom mengambil tiga obyek penelitian penulisan, yaitu; Cagar Budaya Gajihan Jatinom, Cagar Budaya Nglumbang Dungik, dan Desa Budaya Wayang Kulit Pandanan Karanganom. Menurut Probo ketiga obyek tersebut diambil karena menyesuaikan dengan tema, yang mana stresingnya lebih pada penguatan jati diri bangsa sebagai identitas bangsa atas kesadaran masyarakat dalam partisipasinya menggali nilai-nilai budaya. Selain karena keberadaan ketiga situs tersebut dalam satu kawasan budaya dengan SMA N 1 Karanganom.

“Saya dan anak-anak tertarik dengan ketiga obyek ini, karena dalam pengelolaannya melibatkan masyarakat secara swadaya. Di sinilah, atas kesadaran masyarakat, tumbuh sebagai bagian dari gerak pembangunan dari landasan budaya,” terang Praba dalam kesempatan tersebut.

Terkait

Terkini