Cara Belajar Efektif dan Efisien
Jadi, pastikan gaya kamu belajar adalah belajar yang efektif dan efisien, jangan biasakan untuk mengejar materi belajar atau perkuliahan dengan sistem kebut semalam.
Nusantarapedia.net, Jurnal | Pendidikan — Cara Belajar Efektif dan Efisien
“Untuk Nuspedian yang sedang berjuang mempelajari sesuatu untuk mencapai sebuah hal yang besar, tetaplah semangat dan temukan metode belajarmu sendiri. Agar proses belajar yang dilakukan bisa membuahkan hasil yang luar biasa.”
Nuspedian, terutama kalian yang masih sekolah atau menempuh pendidikan di sekolah tinggi, pernahkah mengalami kesulitan belajar? Mengalami semacam blocking, kesulitan memahami atau mood yang tidak mendukung?
Belajar ala pelajar kelas menengah dan kelas mahasiswa menggunakan pemahaman kontekstual bukan lagi menghafal, juga menggunakan ketrampilan belajar dengan cerdas bukan dengan keras. Jadi, pastikan gaya kamu belajar adalah belajar yang efektif dan efisien, jangan biasakan untuk mengejar materi belajar atau perkuliahan dengan sistem kebut semalam.
Masih sering juga mahasiswa yang begitu aktif mengikuti perkuliahan dengan mencatat semua hal yang disampaikan pengajar. Mahasiswa tidak perlu mencatat semua penjelasan dosen. Cukup mendengarkan baik-baik penjelasannya, cerna, lalu catat poin-poin penting.
Lalu, bagaimana tips belajar yang efektif dan efisien?
1) Menjadikan Belajar Sebagai Kebutuhan
Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi agar bisa bertahan hidup. Ketika belajar sebagai kebutuhan, maka akan semakin bersunguh-sungguh dalam melakukannya. Belajar tak lagi dilakukan dalam kondisi tertekan, tetapi bisa dilakukan dengan suka cita. Hasilnya, setiap materi yang dipelajari dapat lebih mudah diingat.
2) Buat Suasana Belajar yang Nyaman
Yang perlu dilakukan adalah bagaimana cara membangun suasana belajar yang nyaman. Ada banyak cara untuk membuat mood belajar itu muncul, diantaranya: bisa belajar sambil mendengarkan musik, belajar di tempat-tempat yang nyaman misalnya di taman atau di pinggir danau, atau di ruangan ber-AC.
3) Temukan Cara Belajarmu Sendiri
Setiap orang pasti memiliki cara belajarnya sendiri sesuai dengan kebutuhan serta ketertarikannya. Ada beberapa orang cepat menangkap pelajaran hanya dengan menonton video tutorial saja.
Namun ada juga orang yang harus belajar bersama untuk bisa memahami pelajaran tertentu. Atau ada pula yang harus belajar sendiri di tempat yang sepi dan bisa untuk fokus memahami pelajaran yang sedang ingin dipahami.
4) Belajar Melalui Lingkungan Yang Kaya Akan Visual
Menghafal bisa dilakukan dengan lebih cepat dan juga efektif di lingkungan yang kaya akan keberagaman secara visual. Pada sebuah penelitian, ada dua kelompok mahasiswa yang diteliti untuk mengingat sebuah kata-kata secara acak.
Dimana satu kelompok belajar melakukan proses pembelajaran dengan cara berpindah-pindah dari ruang satu ke ruangan kelas lain. Sementara satu kelompok lain hanya belajar di satu ruangan yang sama tanpa berpindah-pindah.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang belajar dengan cara berpindah-pindah bisa mengingat kata-kata acak tersebut 40 persen lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang hanya belajar di tempat yang sama. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa proses belajar dengan teknik berpindah tempat adalah salah satu cara belajar efektif yang bisa memuat proses mengingat materi menjadi lebih cepat.
5) Bersikap Kritis
Setelah memahami materi yang sedang dipelajari, cobalah untuk melatih otak supaya berpikir lebih kritis terhadap semua materi yang sudah dipelajari.
Aktiflah dengan mencari tahu dan juga menganalisis kebenaran dari hal-hal yang ada di materi tersebut. Cara itu dinilai bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah mengingat semua materi saat ujian datang. Selain itu, dengan mengulik informasi lebih lanjut mengenai materi yang sedang dipelajari, maka kamu akan memperoleh perspektif yang lebih luas.
6) Berdiskusi
Belajar memang sering kali dilakukan seorang diri. Akan tetapi, beberapa orang justru lebih suka dengan gaya belajar bersama dan berkelompok.
Jika kamu adalah tipe orang yang lebih suka belajar bersama, maka cobalah untuk mencari teman yang bisa diajak untuk berdiskusi. Dari proses diskusi tersebut, akan diperoleh lebih banyak hal yang mungkin saja tidak bisa didapatkan ketika belajar sendiri.
Mengapa seseorang gagal dalam belajar? Sering seseorang merasa telah belajar keras dari biasanya tetapi gagal dalam ujian atau kompetensi. Ada beberapa sebab yang menyebabkan belajar hanya serupa membuang energi, bukan upaya mempenetrasi ilmu.
Di bawah ini sebab-sebab seseorang gagal dalam belajarnya.
1) Mudah Menyerah
Sikap yang satu ini biasanya disebabkan karena kita merasa tidak sabar dengan proses belajar. Dimana kita hanya ingin cepat-cepat mengakhiri kegiatan belajar dengan mengabaikan hal-hal yang sulit atau hambatan yang ada.
Kedua hal itu justru akan menyebabkan kita tidak memiliki semangat belajar dan akhirnya lebih memilih untuk menyerah.
Mungkin sikap semacam itu memang hal yang normal dan pasti akan selalu ada hambatan dan kesulitan saat mulai belajar secara mandiri.
Tetapi, bisa mencoba untuk eksplor kembali sumber belajar lain yang kamu gunakan. Jangan terpaku dengan buku sekolah saja. Supaya memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan termotivasi untuk lebih semangat belajar.
2) Tidak Pandai Mengatur Waktu
Manajemen waktu adalah salah satu hal yang sangat penting dalam proses belajar mandiri. Jangan sampai terlalu sibuk dengan kegiatan lain, lalu lupa untuk belajar.
Oleh karena itu, harus pandai mengatur waktu. Sehingga proses belajar tidak akan sia-sia. Cobalah untuk memprioritaskan kegiatan yang memang benar-benar penting. Sehingga memiliki banyak waktu luang untuk belajar.
3) Tidak Memiliki Target Perencanaan
Jika kita tidak memiliki target belajar, maka hal itu akan membuat proses belajar menjadi tidak terarah atau tidak ada tujuannya. Sehingga justru akan mendapatkan proses belajar yang lebih lama dan berbelit-belit. Oleh sebab itu, penting untuk membuat sebuah target perencanaan yang baik dan terstruktur.
Hal tersebut sangat penting dilakukan ketika memilih untuk belajar secara mandiri dan autodidak. Sebab, akan lebih memahami terkait apa saja yang harus dipelajari selanjutnya.
Selain itu, proses belajar juga akan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kemudian, target perencanaan juga sangat bermanfaat untuk menjadi media evaluasi dari materi pelajaran yang sudah dipahami. Kita dapat menuliskan rencana belajar di note, dinding, planner book, papan tulis, dan media lain yang bisa memudahkan.
Untuk Nuspedian yang sedang berjuang mempelajari sesuatu untuk mencapai sebuah hal yang besar, tetaplah semangat dan temukan metode belajarmu sendiri. Agar proses belajar yang dilakukan bisa membuahkan hasil yang luar biasa.
Rapor Pendidikan, Terobosan Baru Model Evaluasi Belajar
Menemani Anak di Awal Masa Sekolah
Perubahan Kurikulum atau Peningkatan Kompetensi Guru?
Ospek, Masih Perlukah?
Mengarahkan Anak dalam Memilih Teman
Study Tour, Jangan (Hanya) Jadi Ajang Piknik Gratisan!