Cerita Sunardi, Nekat Rintis Usaha Perahu, Berawal dari Hobi dan Modal ‘Cupet’, Kini Pekerjakan Puluhan Karyawan

2 Juli 2023, 22:18 WIB

Nusantarapedia.net, JURNAL | EKBIS — Sunardi namanya. Lelaki kelahiran Koja Doi 1984 silam, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka ini, yang sekarang ber-KTP Nagekeo, terbilang sukses menjalani usahanya di bidang pembuatan perahu jenis fiber. Usaha yang digeluti sejak tahun 2019 itu, kian dikenal di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sunardi membuka usaha pembuatan perahu fiber dengan bengkel kerjanya beralamat di Desa Marapokot, Dusun 1, RT.003/RW.000, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Inilah namanya “proses tak akan menghianati hasil”. Dengan semangat dan tekad yang kuat, usaha Sunardi kian bereskalasi dan telah memperkerjakan setidaknya 30-an orang karyawan di perusahannya. Sementara untuk strategi pemasaran sendiri, Sunardi megaku, ia promosikan lewat platform media sosial.

“Saya membuka usaha ini awalnya dari hobi namun makin ke sini saya lihat peluang usaha fiber bagus, saya akhirnya serius menggeluti usaha ini. Untuk strategi pemasaran saya menggunakan facebook,” kata Sunardi di bengkel kerjanya Desa Marapokot, Minggu (02/07/2023).

Sunardi menceritakan, sejak sang istri (Darti) dirumahkan dari tenaga kontrak sebagai staf Sekwan Nagekeo pada tahun 2019 silam, dirinya terpaksa mencari pekerjaan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Ia juga mengaku penghasilan lebih yang ia dapat selama menjadi kuli bangunan disisipkan untuk modal, yang mana uang tabungan kala itu sebesar Rp9 juta.

“Modal pertama 9 juta. 9 juta itu saya pakai untuk belanja bahan baku, seperti 1 drum recing, 1 roll serat fiber halus dan 1 roll serat fiber kasar,” kata Sunardi.

Berangkat dari hobi dan didukung dengan pengalaman keterampilan yang dimiliki semasa bujang sering membuat perahu, Sunardi pun akhirnya membuka usaha pembuatan perahu berbahan fiber dengan modal yang ia tabung tersebut.

Awalnya, Sunardi membuat perahu berukuran kecil atau sampan, namun semakin lama usaha tersebut kian kebanjiran pesanan dan permintaan, ukuran dan modelnya juga bervariasi.

“Awal saya merintis usaha ini mulai dari pembuatan perahu yang kecil, seperti sampan dayung ukuran 4 meter, kemudian ke ukuran 5,6 dan 7 meter. Untuk spesifikasi perahu menggunakan mesin ketinting. Kemudian naik lagi ke ukuran 12, sampai 15 meter,” terang Sunardi.

Lebih jauh Sunardi mengatakan, bahwa perahunya memenuhi pasar untuk wilayah seputar NTT, NTB dan sebagian Makassar, Sulawesi Selatan.

“Yang pesan perahu di sini ada yang dari Kupang, Lembata, Alor, ada yang dari NTB seperti Sumbawa, Bima. Ada juga dari Sulawesi seperti Selayar, Pulau Jampea dan Kayuadi,” terang Sunardi.

Seiring berkembangnya usaha, Sunardi pun paham, agar perusahaannya terdaftar dan bonafide meski sekelas UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), kemudian statusnya menjadi badan hukum dengan bendera CV. ABYAN FIBER GLASS.

Adapun perusahaan sekelas UMKM ini sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 30 orang.

“Usaha ini sudah sekitar 4 tahun dan jumlah karyawan yang kerja ada 30 orang. 30 orang itu karyawan tetap 15 dan karyawan gaji harian 15 orang,” terang Sunardi.

Sedangkan perputaran dari usaha perahu fiber ini, Sunardi mengatakan dalam sebulan dapat menjual 10 hingga 15 unit, jika sepi setidaknya 5 unit terjual. Untuk harga per perahu rata-rata di angka Rp15 juta. Sedangkan lamanya pengerjaan untuk satu unit kapal rata-rata 2 minggu dengan 2 orang tenaga kerja.

“Dalam satu bulan, kalau ramai penjualan bisa mencapai 10 bahkan 15 unit. Kalau sepi sekitar 5 unit, dengan harga berkisar 15 juta per unit. Sementara untuk proses pembuatan satu unit perahu, itu membutuhkan waktu sampai 2 minggu dengan dua tenaga kerja,” jelas Sunardi.

Di akhir wawancara dengan awak NPJ, Sunardi berharap agar usaha ini terus stabil, karena hal yang membuatnya tidak nyaman ketika harus merumahkan karyawan. Hal itu jangan sampai terjadi, Sunardi dan Darti tidak menginginkan itu terjadi. (MYasin)

Mengenal “Rea” Topi Khas Manggarai Barat, Terbuat dari Daun Pandan

Suka Tresna Barokah, Pengolahan Susu Kambing di Kemirikebo Yogyakarta

Perangkat Desa Megale Bojonegoro Sukses Usaha Susu Kambing Etawa, Banjir Pesanan

Warga Bojonegoro Rasakan Manfaat Hasil Ikan dari Penebaran Benih di Perairan Umum

Hobi Bonsai, Pemuda Boyolali Tumbuhkan Ekonomi Kreatif

KPP Pangestu, Wujud Real Pemuda Enterpreneur Produktif dan Mandiri

Terkait

Terkini