Cerita Tentang Cermin dan Minyak Wangi

Sementara, para penulis yang mempertahankan idealisme nya hanya bisa mengelus dada dengan banyaknya tulisan yang ber-rating 21+, yang saat ini bertebaran bebas di platform menulis online.

31 Agustus 2022, 07:40 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Religi — Cerita Tentang Cermin dan Minyak Wangi

NUSPEDIAN, perlu untuk diingat, ya, apa pun yang keluar dari diri kita, entah itu berupa tulisan, pendapat, pandangan, ucapan, komentar, perbuatan dan prilaku. Semua itu mencerminkan isi yang ada dalam hati kita. Sebagai pengingat saja, secara garis besar mencerminkan isi hati kita.

Siapa pun engkau, kalau kamu penyabar, maka pandanganmu akan halus dan jauh dari amarah. Bisa lebih mengendalikan diri dan emosi.

Jika kamu orang yang bertawakal, apa-apa selalu kamu sandarkan pada Allah, karena Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar.

Jika kamu tawadhuk maka apa saja tak akan kamu rasakan sebagai perbuatanmu. Jadi, tidak akan pernah bersikap sombong dan berbangga diri.

Jika kamu beriman kepada hari akhir, maka apapun yang keluar dari dirimu kamu lakukan dengan penuh kehati-hatian.

Jika kamu takut ucapan, tulisan, atau perbuatanmu akan menyakiti orang lain, maka kamu akan berhati-hati. Kita percaya besok akan ada hari pembalasan, di mana amal ibadah diperhitungkan dan akan di hisab.

Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لِلَّذِيْنَ اسْتَجَا بُوْا لِرَبِّهِمُ الْحُسْنٰى ۗ وَا لَّذِيْنَ لَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهٗ لَوْ اَنَّ لَهُمْ مَّا فِى الْاَ رْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لَا فْتَدَوْا بِهٖ ۗ اُولٰٓئِكَ لَهُمْ سُوْٓءُ الْحِسَا بِ ۙ وَمَأْوٰٮهُمْ جَهَـنَّمُ ۗ وَبِئْسَ الْمِهَا دُ

“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhan, mereka (disediakan) balasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak itu lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu. Orang-orang itu mendapat hisab (perhitungan) yang buruk dan tempat kediaman mereka Jahanam, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 18)

Jadi, jika hati dan akal pun sehat, maka akan keluar kebaikan. Seperti sebuah ungkapan, bahwa dari botol minyak wangi itu yang keluar bau wangi. Sedangkan, jika dari lubang udara septictank itu yang keluar juga bau busuk.

Jadi pendapat, tulisan, komentar, ucapan, prilaku, perbuatan, semua yang keluar dari dirimu itu menunjukkan baik buruknya dirimu dan hatimu serta akalmu.


Menilik perkembangan dunia literasi akhir-akhir ini, sedang viral tentang porno literasi. Berawal dari beberapa novel berbau pornografi yang bertebaran di platform menulis, dan ada juga yang berbentuk novel fisik.

Sementara, para penulis yang mempertahankan idealisme nya hanya bisa mengelus dada dengan banyaknya tulisan yang ber-rating 21+, yang saat ini bertebaran bebas di platform menulis online.

Dalam cerita, berisi tulisan yang menggambarkan adegan-adegan vulgar yang dituliskan tanpa tedeng aling-aling. Banyak adegan ranjang yang ditulis dengan detail. Mirisnya, ada yang melabeli novel dengan genre religi, padahal isinya jauh dari arti kata ‘religi’ yang sebenarnya. Semua yang ada itu cukup meresahkan.

Dari kasus itu, banyak dari penulis (yang merasa risih dan resah dengan cerita ++), ada juga dari pembaca sendiri yang melaporkan, sehingga banyak tulisan porno di platform menulis yang dibanned. Hasilnya, tentu saja ada gelombang pro dan kontra. Baik dari penulis novel, pembaca, dan penulis lain yang mempertahankan idealisme.

Anehnya, tak bisa dipungkiri, cerita-cerita yang seperti itu justru yang laris manis. Banyak diserbu pembaca dengan view sampai jutaan. Entah apa alasan pembaca menyerbu tulisan yang seperti itu. Sementara dari penulis sendiri, alasan utama dari menuliskan itu tentunya demi untuk menghasilkan banyak cuan. Lalu, apakah mereka tidak berpikir, kelak mereka akan dimintai pertanggungjawaban dengan apa yang mereka tulis. Manfaat atau madharat?

Semua itu harus kita pikirkan jauh-jauh hari. Jangan hanya untuk meraup banyak cuan, ikut-ikutan yang lagi trending dengan menghalalkan segala cara.

Penulis dengan tulisan porno hanya ada beberapa saja. Namun, tulisannya sungguh meresahkan dan cukup mengotori dunia literasi yang sedang ramai akhir-akhir ini.

Apa mereka tidak berpikir, bagaimana kalau cerita seperti itu dibaca anak-anak di bawah umur. Kita tidak pernah tahu siapa yang memengaksesnya, karena saat tulisan sudah tayang di sebuah platform, maka, siapa pun dapat membuka dan membacanya. Tak terkecuali anak-anak kita. Tentunya bacaan yang seperti itu bisa merusak moral anak-anak.


Pesan saja untuk diriku pribadi. Tulislah hal-hal yang baik, karena kelak apa yang kita tulis dan dibaca banyak orang, akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan saat kita menuliskan hal-hal baik, insyaallah, itu juga akan kembali pada kita lagi. Ingatlah, apa yang kita tulis, sedikit banyak merupakan cerminan dari hati dan pikiran kita. Wallahu’alam.

Tulisan ini bukan untuk menggurui siapa pun. Hanya sebagai pengingat saja, terkhusus untuk diriku dan umumnya untuk teman-teman semuanya, agar berhati-hati dengan apa yang kita tulis. Semoga berkenan dan bermanfaat.

Kisah Pencuri yang Luluh Hanya dengan Kalimat Sederhana
Kisah Tukang Bangunan dan Pemborong
Memaknai Kembali  Ungkapan ”Rumahku Surgaku”
Kisah Santri, Gula, dan Kopi
Hakikat Nasehat Subuh

Terkait

Terkini