Dampak Positif “Celebrity Worship” Pada Penggemar Sepak Bola

9 Januari 2025, 18:13 WIB

Nusantarapedia.net | SOSBUD — Dampak Positif “Celebrity Worship” Pada Penggemar Sepak Bola

Oleh : Akbar Nugroho

KETERTARIKAN berlebih bahkan sampai obsesi terhadap sang idolanya, merupakan fenomena yang sudah tidak asing bagi pada penggemar sepak bola. Fenomena ini tergolong  ke dalam celebrity worship. Namun apa itu celebrity worship? Menurut (Hanif, 2021), celebrity worship merupakan gangguan obsesif di mana seseorang jadi sangat tertark dan ikut campur kehidupan seseorang yang terkenal. Dalam fenomena kali ini, bukan hanya artis saja yang bisa dapat perlakuan seperti itu, orang terkenal lain dari berbagai profesi juga bisa saja mendapat perlakuan seperti demikian. Tingkah laku celebrity worship bisa nampak dari effort yang para penggemar di Indonesia lakukan untuk dapat tiket laga timnas Argentina kontra timnas Indonesia dalam ticket war (Yulianto, 2023) . Masa dewasa awal sering dianggap periode kreatif, di mana individu cenderung termotivasi untuk mengekspresikan kreativitas melalui hobi dan kegiatan yang membawa kepuasan hidup (Isril & Yulianto, 2024). Tentunya ini bisa menjadi alasan mengapa celebrity worship menjadi fenomena yang relevan di masyarakat modern ini, seperti, banyaknya orang-orang yang mengidolakan sosok pemain pesepak bola terkenal seperti Lionel Messi, Neymar Jr., dan Cristiano Ronaldo. Dorongan dari kegemaran orang- orang itu akan menjadi seperti, ingin meniru atau ingin mencoba menjadi seperti seseorang yang handal bermain sepak bola dan juga gaya hidup seperti yang dilakukan para pesepak bola tersebut.

Mungkin sebagian orang akan berfikir jika menyukai tau mengidolakan seseorang secara berlebihan hanya akan berdampak buruk pada kondisi tingkah laku maupun psikologis seseorang yang melakukan hal tersebut. Padahal jika bisa dilihat dari sisi positif, seseorang yang menyukai atau terobsesi dengan segala hal tentang sosok idolanya, mempunyai peningkatan kemampuan untuk termotivasi dalam menjalani kehidupan dengan lebih puas di setiap hari-nya. Dengan begitu, apa saja aspek psikologis yang dipengaruhi dalam fenomena celebrity worship ini? Berikut penjelasannya!

Sebagai dukungan emosional. Tidak sedikit penggemar K-pop merasa hidupnya jadi lebi puas dan bahagia setelah menjadikan K-pop sebagai artis favoritnya (Almaida dkk., 2021). Sama halnya dengan orang-orang yang menyukai K-pop, dari sekian banyaknya orang yang mengidolakan sosok pemain sepak bola,tentunya akan merasa hidupnya menjadi lebih bahagia dan puas semenjak mereka menjadikan sosok idolanya tersebut sebagai sosok panutan dalam hidup mereka. Dengan adanya rasa bangga dengan sosok idolanya tersebut seperti contoh menjadi juara pada ajang sepak bola dunia, mereka seakan merasa bangga dan ikut serta merayakan kemenangan tesebut dikarenakan sosok idolanya itu.

Dengan rasa bahagia yang meningkat dalam diri tersebut, seseorang berpotensi akan lebih termotivasi dalam meningkatkan kreativitas dirinya. Sebagai contoh, Dalam artikel unggahan liputan6.com yang ditulis oleh  Febrianto (2014) , seorang seniman asal negara Malaysia bernama Red Hong Yi melukis tiga wajah yang sangat terkenal di sepak bola. Seorang wanita berusia 28 tahun itu menciptakan karya seni berupa lukisan Messi, Ronaldo, dan Neymar dengan menggunakan perlengkapan unik seperti bola basket, kaus kaki, tongkat bambu, dan sumpit. Dengan  rasa senang yang didapat dari euforia sepak bola dan juga kepuasan dari idolanya, seniman tersebut membuat karya yang sangat kreatif.

Selain berdampak pada peningkatan kreativitas, seseorang yang menyukai sepak bola juga akan berpotensi memilki peningkatan dalam interaksi sosialnya. “The twitter K-pop stan community loves interpersonal interaction.” (Rahyadi dkk., 2022). Seperti kutipan itu, bukan hanya penggemar K-pop saja, penggemar sepak bola juga bisa saling terhubung satu sama lain di dalam dunia media sosial dan merasa tidak hanya dia atau dia adalah orang satu-satunya yang menyukai atau mengidolakan sosok pesepak bola yang sangat terkenal seperti Messi misalnya. Dengan adanya rasa hubungan sesama, membuat mereka akan cenderung membahas hal yang sama seperti, membela sosok Messi ketika diperdebatkan kehebatannya dengan pemain bola lainnya.

Terkait

Terkini