Dewandaru Berenergi Spiritual Besar Hanya Ada di 3 Lokasi (2)
"Akhir-akhir ini tanaman Dewandaru menjadi tanaman langka karena eksploitasi yang berlebihan untuk diambil kayunya sebagai bahan kerajinan tangan, seperti; kalung, tasbih, gelang, tongkat,"
Nusantarapedia.net — Kayu Dewandaru Berenergi Spiritual Besar Hanya Ada di 3 Lokasi
“Filosofinya bahwa, sebuah kekuasaan atau pemimpin sudah ditakdirkan oleh Tuhan, manusia tidak berhak untuk memperebutkannya. Perebutan kekuasaan pada akhirnya akan sama-sama menderita dengan dampak kerugian secara luas, baik material maupun i-material.”
Budidaya Tanaman Dewandaru
Pengembangbiakan tanaman Dewandaru tidak terlalu sulit. cukup mudah dilakukan tanpa perlakuan kusus. Namun tanaman ini tergolong lambat dalam pertumbuhannya.
Akhir-akhir ini tanaman Dewandaru menjadi tanaman langka karena eksploitasi yang berlebihan untuk diambil kayunya sebagai bahan kerajinan tangan, seperti; kalung, tasbih, gelang, tongkat, dlsb.
Antara pemanfaatan produksi kayunya dengan pengembangbiakan tanaman tidak seimbang. meski saat ini sudah banyak masyarakat yang mengembangbiakan, namun belum bisa digunakan kayunya untuk produksi kerajinan.
Kerajinan kayu Dewandaru dengan kualitas terbaik, didapat dari kayu pada batang pohon utama dan akar minimal umur dua puluh tahun dari hasil tanaman budidaya. Semakin tua umur kayunya semakin mahal dan bagus untuk produknya, juga berenergi besar. Terlebih kayu yang diambil dari alam yang telah berusia ratusan tahun, itu pilihan terbaiknya. Namun, saat ini sudah semakin langka dan mahal tentunya.
Cara membudidayakan tanaman ini dengan cara generative atau menanam dari biji. Dengan langkah-langkah sebagai berikut;
1) Ambil buah Dewandaru yang sudah tua, usahakan yang jatuh dari pohon secara alami.
2) Kupas buahnya, buang dagingnya, tetapi jangan terlalu bersih dari bijinya, sisakan lapisan daging di permukaan biji.
3) Jemur di bawah terik matahari sekitar satu minggu. usahakan sampai kering dengan ciri-ciri bagian luar permukaan biji mengering.
4) Rendam biji dalam air selama 24 jam.
5) Tanam pada polibag, dan siram dengan teratur pada pagi atau sore hari dengan air secukupnya.
6) Media tanam yang cocok berupa tanah berhumus dengan campuran pupuk kandang.
7) Letakan semaian biji pada area full sun hingga biji mulai tumbuh, namun bila full sun cek kelembaban tanahnya, karena harus dalam keadaan lembab tetapi tidak becek. Lama biji tumbuh sekitar 3 – 4 minggu.
8) Ganti ukuran polibag menyesuaikan dengan pertumbuhan tanaman.
Nilai Spiritual dan Mitologi (Mitos) Pohon Dewandaru
1) Lakon Wayang Wahyu Dewandaru
Tanaman Dewandaru dalam cerita pewayangan disebut sebagai Pembawa Wahyu Dewa. Secara etimologi, kata Dewa berarti Dewa, dan Ndaru berarti Wahyu. Jadi Dewandaru memiliki arti ‘pembawa pesan dari para dewa.’
Lakon atau cerita dalam dunia pakeliran wayang kulit yang berkaitan dengan tanaman ini yaitu lakon ‘Wahyu Dewandaru.’
Cerita ini berkisah, tentang seseorang yang dipilih Tuhan sebagai pembawa wahyu atau perintah bersifat nilai-nilai kebenaran. Dalam kisah Mahabharatta, ada dua pihak yang berseteru sebagai simbolisasi pihak yang benar dan salah. Pihak tersebut antara pihak Kurawa dan Pandawa.
Pihak Kurawa (yang lebih tua) dan Pandawa Lima sebenarnya masih satu keluarga besar. Keduanya memperebutkan wahyu (seseorang) tersebut. sebab, siapapun yang memilikinya akan menguasai dunia. Pada akhirnya, tak ada satupun yang berhasil memilikinya karena ia berubah menjadi pohon.
Alkisah, wahyu Dewandaru berujud manusia, terkadang bisa dilihat, terkadang tak kasat mata.
Wahyu tersebut berada di Gunung Mahendra. Duryudana (Kurawa) meminjam Aji Candrabirawa pada Prabu Salya. Awalnya, Salya berkeberatan, namun akhirnya diberikan juga setelah dibujuk oleh Begawan Drona.
Kemudian Drona menyuruh Burisrawa untuk merubah ujud menjadi wanita cantik bernama Sri Sumilih. Bertugas menggoda Arjuna, agar Arjuna gagal mendapatkan Wahyu Dewandaru karena godaan tersebut.
Sementara di lain tempat, Kerajaan Tawang Gantungan, dengan rajanya Prabu Godayitma iri dengan Arjuna yang sering mendapat wahyu. Kemudian Prabu Godayitma berubah ujud menjadi Arjuna palsu, agar ia mendapat Wahyu Dewandaru.
Selanjutnya, Arjuna palsu bertemu dengan Sri Sumilih, tergoda akan kecantikannya Arjuna palsu pun jatuh hati dan mengejar wanita itu. Sri Sumilih meminta perlindungan kepada Duryudana. Dan Duryudana melepaskan Aji Candrabirawa, akibatnya Arjuna palsu berubah ke wujud aslinya sebagai Prabu Godayitma. Sang Prabu pun akhirnya lari pulang ke Tawang Gantungan.
Wahyu Dewandaru sendiri sebenarnya bersemayam dalam diri Resi Dewandaru, di puncak Gunung Mahendra. Arjuna datang memintanya tetapi tidak diberikan. Perang tanding pun terjadi, namun Arjuna kalah dan lari pulang ke kerajaan Amarta. Tak berhenti sampai di situ, Resi Dewandaru mengejar Arjuna.
Sesampainya di Amarta, Resi Dewandaru berhadapan dengan Prabu Puntadewa, dan kalah. Akhirnya Resi Dewandaru lenyap dan masuk ke pohon beringin di alun-alun Amarta.
Kemudian datanglah Prabu Duryudana yang meminta wahyu itu. Meletuslah perang tanding keduanya antara Prabu Duryudana melawan Puntadewa. Duryudana memakai Aji Candrabirawa. Tetapi karena Puntadewa berdarah putih, Aji Candrabirawa takut, lari dan pulang kepada Prabu Salya.
Karena merasa tidak sanggup menghadapi Puntadea, Prabu Duryudana dan para Kurawa segera lari pulang ke Astina.
Dengan demikian, akhirnya Wahyu Dewandaru yang bersemayam di pohon beringin tersebut akhirnya tetap bersemayam pada Resi Dewandaru.
Filosofinya bahwa, sebuah kekuasaan atau pemimpin sudah ditakdirkan oleh Tuhan, manusia tidak berhak untuk memperebutkannya. Perebutan kekuasaan pada akhirnya akan sama-sama menderita dengan dampak kerugian secara luas, baik material maupun i-material.
(bersambung bagian 3)
2) Buah To Gunung Kawi
Dewandaru Berenergi Spiritual Besar Hanya Ada di 3 Lokasi (3)
Nastar Kue Favorit Lebaran 2022
Peran E-Commerce Bagi Ekonomi Kreatif di Bulan Ramadan
The Mask “Orang Baik” Dari Dunia Sampah
Pendulum Kapitalisme dan Sikap Intelektual Muslim Kita (1)
Jalur Pantura dan Pansela, Solusi Menghindari Puncak Mudik 28 – 30 April 2022 di Jalur Tol
Primbon Komprehensif, 4 Tingkatan Hari Naas dan Cara Menghitungnya