Dihentikan Kru Deep Purple, Merendahkan ‘Martabat dan Kehormatan’ Bangsa Indonesia

- melodi gitar dan sound latar yang dibawakan oleh Rhoma Irama dan Soneta Group dianggap telah menyerupai, mengarah, dan identik sebagai lagu berjudul Smoke on the Water -

15 Maret 2023, 20:09 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Seni — Dihentikan Kru Deep Purple, Merendahkan ‘Martabat dan KehormatanBangsa Indonesia

“Ingat, hal-hal inilah kepekaan kita atas nama bangsa Indonesia harus menuju kesadaran, tentang apa artinya sebuah harkat, derajat, martabat dan kehormatan sebuah bangsa yang dipermalukan di negeri sendiri oleh orang luar negeri, berapapun tinggi rendah derajat persoalannya.”

SEPELE, ya, itu adalah kejadian yang sepele, memalukan, membuat tersinggung, namun dirasa hal yang merendahkan harkat, martabat dan kehormatan bangsa Indonesia. Bukti bahwa bangsa ini dianggap hanya kaum bermental inferior, sebaliknya mereka bak kaum inlander dan borjuis.

Grup musik asal Inggris Deep Purple, adalah grup musik yang telah berdiri dengan tahun aktif sejak tahun 1968–1976, dan 1984 hingga sekarang. Grup musik ini dengan aliran musik hard rock sebagai pelopor heavy metal dan hard rock modern. Bersama dengan grup musik Led Zeppelin dan Black Sabbath, Deep Purple disebut sebagai trinitas hard rock dan heavy metal Inggris. Style atau genre musik itu booming pada tahun tujuh puluhan, dan menyebar ke seluruh dunia.

Berlangsung di Edutorium UMS Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (10/3/2023), Deep Purple menggelar konser di Kota Solo, Jawa Tengah. Tak sembarangan, live concert tersebut dihadiri (ditonton) oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Sungguh penghormatan dan perhatian yang luar biasa pada ekosistem musik (entertainment) yang tentu melibatkan rupa-rupa kultural di dalamnya, juga dalam konteks gairah industri musik dan industri keseluruhan (ekonomi bisnis) di Indonesia dan khususnya Kota Solo.

Dalam live concert Deep Purple tersebut, turut dimeriahkan dengan band pembuka, yaitu Soneta Group yang digawangi oleh H. Rhoma Irama beraliran musik dangdut, dan band kawakan Indonesia Goodbless, keduanya sebagai band opener.

Moment yang hemat penulis merendahkan martabat dan kehormatan (bangsa) Indonesia tersebut ketika H. Rhoma Irama yang tampil sebagai musik pembuka bersama Soneta Group dalam konser Deep Purple yang sempat dihentikan oleh (diduga) kru dari Deep Purple.

Saat Soneta Group bersama H. Rhoma Irama mendendangkan lagu-lagunya, di tengah perform, Rhoma menyelipkan melodi gitar pada bagian intro lagu, yang mana intro tersebut sangat khas bahkan legendaris, yaitu mirip intro dari lagu Deep Purple berjudul Smoke on the Water.

Tiba-tiba, saat intro tersebut baru dibawakan dalam hitungan beberapa detik, seseorang yang diduga kru dari Deep Purple masuk ke dalam panggung, langsung menghampiri Rhoma Irama untuk menghentikan musik (intro) yang dibawakan Soneta Group. Terlihat antara kru dan Rhoma Irama tampak bercakap-cakap, seketika Rhoma Irama langsung menghentikan petikan melodinya yang mirip dengan notasi intro lagu Smoke on the Water, dan dengan cepatnya (sigap) Rhoma Irama dan Soneta Group langsung melakukan improve dengan mengalihkan/membawakan melody lain. Jarak jeda (terhenti) dari diduga intro lagu Smoke on the Water ke improve melodi baru berlangsung sangat cepat, hanya hitungan detik. Meski demikian, kejadian itu tetap nampak dan jelas bahwa ada persoalan di dalamnya.

Atas kejadian tersebut viral di media sosial dengan beredarnya video momen aksi kru Deep Purple menghentikan perform H. Rhoma Irama yang bermain instrument gitar bersama Soneta Group.

Dalam video tersebut, Rhoma Irama dan Soneta Group terlihat tampil membawakan lagu pembuka yang didalamnya diselipi melodi yang diduga adalah bagian intro yang notasinya identik milik lagu karya orang lain yaitu Deep Purple. Mereka menyelipkan melodi yang mirip dengan intro legendaris dari lagu berjudul Smoke on the Water.

Terkait

Terkini