Dikasih Info Mazzeh, Kolokial dalam Inang Sosmed dan Kesenian (1)
Gaya bicara dengan ekspresi yang lucu tersebut akhirnya menjadi viral, dan muncul pakem kalimat gaul "Dikasih Info Mazzeh."

Nusantarapedia.net — Dikasih Info Mazzeh, Kolokial dalam Inang Sosmed dan Kesenian
Selain itu kalimat serupa yang lain juga sering dikatakannya, “Infone Maszeehh Dana Kenakalan Sampon Ready.” “Piye Maszzeh, Inpo-inpo, malam minggu dana kenakalan mau diambil dulu, ternyata gung cair mazzeh.”
Masih ingat ‘senggakan,’ “Tarik Sis, Semongko”. Ya, istilah (bahasa) gaul yang viral di Tik Tok tahun 2020-an. Senggakan tersebut bermula dari lagu Bunga oleh Thomas Arya yang dibawakan dalam alunan dangdut koplo oleh Anggun Pramudita di Banyuwangi.
Saat konser dangdut Anggun Pramudita, muncul istilah “Tarik Sis, Semongko”. Istilah “Tarik Sis” sebuah ungkapan untuk menggoda (guyonan/gojekan) pada anggota grupnya. Sedangkan kata “Tarik” merupakan kode atau aba-aba untuk memulai membawakan lagu oleh instrument gendang.
Sejak saat itu, bahasa gaul tersebut viral di sosial media. Dalam perkembangannya, istilah “Tarik Sis, Semongko” menjadi pakem digunakan sebagai aba-aba untuk memulai sebuah lagu. Selain itu, di bagian awal, tengah maupun akhir penyajian lagu, kalimat tersebut digunakan untuk ‘senggakan’.
Tak berhenti di situ, kalimat tersebut booming digunakan sebagai bahasa prokem di sosial media sebagai ungkapan bercandaan (guyon, ndagel, gojek, cengengesan, melucu) sebagai maksud menghibur diri. Dialog-dialog segar dan ringan istilah tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari para anak muda, ibu-ibu bahkan anak-anak.
Masih ingat senggakan “Nginang Karo Ngilo,” atau “Ditutuk Nganggo Pipo Ledeng,” ya, merupakan petikan kalimat lagu ciptaan Manthous yang booming menjadi kalimat senggakan pada penyajian lagu musik campursari.
Selain itu, dalam penyajian musik karawitan juga campur sari, kalimat senggakan menjadi sangat penting untuk menghidupkan dialog lagu agar suasana menjadi segar. “Janji Sabar Waton Ra Kesusu, Sawahe Jembar-Jembar Parine Lemu-Lemu,” “Ngetan Bali Ngulon Opo Sedyane Kelakon,” senggakan yang sangat populer bagi masyarakat Jawa.
Almarhum Didi Kempot, juga booming dengan senggakannya dengan bahasa gaul “Cendol Dawet,” pada lagu Pamer Bojo. Senggakan cendol dawet diciptakan oleh Abah Lala, seorang penyanyi panggung asal Boyolali.
Senggakan Cendol Dawet;
“Cendol dawet, cendol dawet seger. Cendol cendol dawet dawet. Cendol cendol dawet dawet. Cendol dawet seger, piro, lima ngatusan. Terus ngga’ pake ketan. Ji ro lu pat nem pitu wolu. Tak gintang-gintang, tak gintung-gintung, tak gintang-gintang, Slolololo lolo Joss.”
Pada orkes keroncong gambang kromong Jakartanan (Betawi), pada lagu Stb.Jampang juga punya senggakan, contoh; “Darilah jauh nona, kapalku datang: ‘jauh-jauh kapalku datang,’ berlayar sampai pulau seberang.”
“Darilah jauh nona, aku tlah datang, ‘jauh-jauh aku tlah datang,’ untuk mencari dirimu seorang.”
Masih ingat Caesar YKS, yang booming dengan goyangan “Buka Sithik, Joss,” ya, awalnya merupakan judul lagu milik Juwita Bahar dengan judul ‘Buka Dikit Joss’. kemudian Caesar menciptakan tarian dengan iringan lagu tersebut, dan kalimat atau istilah “Buka Sithik Joss,” menjadi bahasa prokem sehari-hari.
Jauh sebelumnya, istilah “Buka Sithik Joss” sudah populer dimana-mana, bahkan ditambahi dengan kata-kata yang lain, dan digunakan untuk komunikasi prokem, penyajian senggakan lagu maupun dialog-dialog di medsos. contoh: “Bukak Sitik, Joss, Ambune?”
Plompong, seorang musisi jalanan pencipta lagu Bakpao, terkenal dengan senggakannya dengan kata-katanya “Honda, Honda.”
Saat ini yang juga trend dengan grafiknya yang terus naik di Tik Tok, yakni Dhila_JM, seorang gadis Tik Toker yang menyanyikan lagu DJ Burung Puyuh, “Aduh Buset, Srepet tet tet tet tet tet,” berasal dari Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Dan masih banyak lagi kalimat lagu atau istilah prokem yang menjadi senggakan, seperti senggakan dari daerah Jawa Timuran, pada penyajian karawitan, campursari, ludruk maupun dangdut koplo, misalnya: “Jombang Mojokerto, Klambi Abang Wek’e Sopo,” “Ijo-ijo Wohe Duren, Bojo Loro Nyeklekno Amben.”


2022 ini, ada yang baru, dan viral tentunya. Siapa lagi kalau bukan warga +62 yang suka ber-Gojek ria dengan ide-ide kreatifnya. Tak peduli mendidik atau pun (konten) receh, yang jelas ide-ide kreatif tersebut booming berkat riuhnya penggunaan media sosial di Indonesia. entah dengan motivasinya sebagai kebutuhan ekspresi-eksistensi maupun konten kreator, atau gambaran sosial yang jenuh atas kualitas hidup yang tidak ideal (sulit dan keras).
“Dikasih Info Mazzeh,” yah, sebuah ungkapan kalimat yang populer disemua kalangan saat ini. Dalam percakapan di grup-grup Wa, Facebook, Tik Tok, Ig, Youtube dan aneka platform media sosial lainnya, istilah tersebut sangat familiar, menarik dan ‘melatahkan’ banyak orang.
Tak hanya di medsos, kalimat bahasa gaul “Dikasih Info Mazzeh,” menjadi senggakan dalam lagu-lagu yang sedang digemari, seperti pada instrumental DJ Tik Tok, juga sebagai senggakan pada pertunjukan musik dangdut di Jawa.
Tak berhenti disitu, demam kalimat bahasa gaul “Dikasih Info Mazzeh,” telah masuk dalam dialog segar sosial saat ini. Para emak-emak tanggung, remaja, anak-anak bahkan bapak-bapak tanggung pun ikut latah menggunakannya dalam bahasa prokem keseharian.
“Dikasih Info Mazzeh,” viral di TikTok, oleh akun TikTok @MENJENGKIMHOA1289
Pada awalnya, si pemilik akun hanya membagikan aktivitas keseharian di Tik Tok, belum ada kata “Mazzeh,” dalam perkembangannya muncul kata tersebut yang kemudian menjadi ciri khas atau brand si pemilik akun hingga booming.
Si pemilik akun mengatasnamakan dirinya “Kimhoa” yang diambil dari nama truknya dengan tulisan besar di bagian depan truk. Kimhoa adalah seorang sopir truk ekspedisi yang berasal dari Kediri Jawa Timur.
Arti kata “Mazzeh,” dari asal kata “Mas,” menjadi “Mase,” merupakan kata panggilan untuk memanggil seorang pria dalam bahasa jawa. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Mas” punya arti sebagai kata sapa buat saudara laki-laki yang dianggap lebih tua atau dewasa.
Kata ‘Mazzeh’ tidak memiliki konotasi, kata ini umum digunakan oleh masyarakat Jawa, bahkan menjadi kata yang dimengerti oleh masyarakat Indonesia.
Sedangkan kalimat “Dikasih Info,” maksudnya jelas, untuk memberikan informasi kepada yang dimaksudkan (publik medsos).
Kalimat yang sering diunggah melalui caption maupun gaya bicara video Tik Tok, diantaranya seperti ini: “Inpo-inpo” dana kenakalane wis enek Mazzeh. Maksudnya, dia menginformasikan bahwa dana atau duit untuk melakukan kegiatan yang sifatnya nakal sudah tersedia.
Selain itu kalimat serupa yang lain juga sering dikatakannya, “Infone Maszeehh Dana Kenakalan Sampon Ready.” “Piye Maszzeh, Inpo-inpo, malam minggu dana kenakalan mau diambil dulu, ternyata gung cair mazzeh.”
Gaya bicara dengan ekspresi yang lucu tersebut akhirnya menjadi viral, dan muncul pakem kalimat gaul “Dikasih Info Mazzeh.”
(bersambung bagian 2)
Deskriptif Analitis Sosiolinguistik Kolokial dan Media Pembentuk
Dikasih Info Mazzeh, Kolokial Dalam Inang Sosmed dan Kesenian (2)
Belajar Tak Oleng Dari Boger si “Penari Oleng”
Bulan Sutena dan Potret Hedonisme Remaja Indonesia
Macapat dalam Medium Garap Penyajian Karawitan
Aloha ‘Oe, Maluku Tanah Pusaka hingga Pulanglah Uda menjadi Motif Lagu Budaya