Dinamika Kerja Multigenerasi: Mengubah Perbedaan Menjadi Kekuatan

27 Desember 2024, 12:42 WIB

Nusantarapedia.net | EKBISDinamika Kerja Multigenerasi: Mengubah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Oleh : Dina Lorensia

JIKA dalam suatu perusahaan yang terdiri dari beberapa tim, dalam tim tersebut mungkin ada yang lebih menyukai untuk berdiskusi secara langsung di ruang rapat, atau di lain sisi terdapat juga tipe yang lebih menyukai menyelesaikan pekerjaannya melalui pesan singkat saja. Terdapat anggota yang merasa nyaman terkait jadwal pekerjaan yang teratur dari pagi hingga sore, namun terdapat juga anggota yang merasa dirinya lebih produktif di malam hari dan perbedaan tujuan, nilai, atau prioritas antar anggota (Aamodt & Brazil Mexico, 2016). Situasi di atas menjadi salah satu contoh sederhana yang terjadi di perusahaan akibat dari perbedaan individu yang kemudian membuat dinamika di tempat kerja.

Salah satu hal krusial yang termasuk dalam perbedaan individu di tempat kerja ialah perbedaan usia yang cukup jauh antara satu karyawan dengan karyawan lainnya, atau dapat disebut juga dengan berbeda generasi. Pernahkah kamu merasakan tantangan saat harus bekerja sama dengan rekan yang usianya jauh lebih muda atau lebih tua? Apa sih yang sebenarnya membuat perbedaan ini terasa menarik, tetapi juga kadang memicu konflik kecil dalam pekerjaan?

Perbedaan lintas generasi dalam sebuah tim sering kali terdapat dalam dunia kerja, hal tersebut terkadang menimbulkan berbagai macam keunikan-keunikan dari setiap generasi yang berbeda, seperti; cara pandang, motivasi, hingga gaya kerja. Keunikan tersebut terkadang membuat adanya perpecahan apabila tidak dapat dipahami dengan benar dan akan mempengaruhi kenyamanan maupun kepuasan kerja dalam tim tersebut, namun jika keunikan tersebut di pahami dengan baik, hal itu justru akan menjadi peluang besar bagi tim tersebut untuk membuat kolaborasi yang lebih kreatif dari pendapat setiap generasi.

Mari mengenal jenis-jenis generasi yang ada di perusahaan saat ini :

1) Generasi Baby Boomer; merupakan generasi yang lahir pada tahun 1946-1964, generasi ini dikenal dengan sosok yang pekerja keras, optimis, dan idealis, generasi ini sangat menghargai setiap prestasi, pengakuan, serta lebih menyukai komunikasi dengan tatap muka dan bersifat terbuka. Generasi ini juga dalam bekerja lebih menyukai kepemimpinan partisipatif dan manusiawi. Dalam dunia kerja sering kali terdapat benturan yang disebabkan oleh generasi baby boomer dengan generasi muda saat ini akibat adanya perbedaan cara pandang mengenai budaya dalam bekerja, terutama dalam bekerja keras dan loyalitas. Namun meskipun terdapat benturan tersebut generasi ini tetap fokus pada pertumbuhan pribadi mereka (Mulyanti, 2021).

2) Generasi X; yaitu generasi yang lahir pada tahun 1965-1980, generasi ini tumbuh pada saat perubahan sosial dengan tingkat perceraian yang tinggi, peran kerja yang ganda, dan pola asuh yang permisif. Generasi ini di kenal dengan sosok yang cukup mandiri,praktis dan skeptis terhadap otoritas, dan fleksibel. Saat di tempat kerja generasi ini sangat kolaboratif, inovatif, dan mereka dapat mengutamakan kesemimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi mereka. Generasi ini juga sangat menghargai kebebasan,cerdas secara finansial, dan sering termotivasi secaea insentif seperti waktu libur. Selain itu generasi ini memiliki pandangan jika seorang pemimpin yang ideal bagi mereka yaitu pemimpin yang jujur, adil, dan dapat berorientasi pada tujuan (Mulyanti, 2021).

3) Generasi Y; merupakan generasi yang lahir pada tahun 1981-2000, generasi ini tumbuh pada masa revolusi teknologi dan juga internet yang sedang berkembang. generasi ini sangat dekat dengan teknologi, mereka juga mempunyai kemampuan untuk multitasking, percaya, dan fleksibel, dalam dunia pekerjaan generasi ini dapat berorientasi pada prestasi dan sangat menghargai yang namanya empati. Mereka sangat termotivasi oleh kolaborasi dengan orang-orang yang kreatif, umpat balik yang cepat, serta pemimpin yang fleksibel dan kooperatif. Generasi ini lebih menyukai komunikasi yang informal dan menurut generasi ini kebersamaan merupakan hal yang cukup penting, mereka juga lebih menyukai jika mereka di anggap sebagai teman kerja bukan sebagai bawahan. Bagi generasi ini penghargaan untuk keahlian yang mereka miliki sangatlah penting (Mulyanti, 2021).

4) Gen Z; merupakan generasi digital yang terpapar teknologi sejak mereka lahir. Mereka dikenal generasi yang fleksibel, kolaboratif, termotivasi oleh pencapaian, dan inovatif dalam memecahkan masalah. Di dunia kerja, generasi Z mencari lingkungan yang mendukung pengembangan karier, fleksibilitas, bimbingan, dan hubungan positif dengan atasan. Namun, mereka juga cenderung ragu untuk berkomitmen pada pekerjaan jangka panjang. Lingkungan kerja yang kondusif dan komitmen kerja terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja mereka (Fajriyanti et al., 2023).

Terkait

Terkini