Dirgahayu Klaten Ke-219, Proyeksi: Mekar Menjadi Kabupaten & Kotamadya – Klaten Ibu Kota Indonesia, Realistiskah?

- selamat hari lahir untuk Kabupaten Klaten yang ke-219, sebagai refleksi dan proyeksi -

30 Juli 2023, 04:15 WIB

Nusantarapedia.net | JURNAL, SOSBUD — Dirgahayu Klaten Ke-219, Proyeksi: Mekar Menjadi Kabupaten & Kotamadya – Klaten Ibu Kota Indonesia, Realistiskah?

Oleh: B. Ari Koeswanto ASM

“Lantas, bagaimana hal itu perlu disinkronkan agar satu sisi sawah lestari tetap terjaga, kelestarian sumber mata air pun juga lestari, tatanan sosial budaya terjaga otentik, sementara menciptakan kawasan ekonomi juga tumbuh berkembang.”

JUMAT, 28 Juli 2023 Kabupaten Klaten genap berusia 219 tahun sejak berdirinya pembangunan benteng atau loji Klaten oleh pemerintahan bersama Hindia Belanda dan Kasunanan Surakarta, atas perintah Sunan Paku Buwana IV tanggal 28 Juli 1804 atau hari Sabtu Kliwon, 12 Rabiul Akir, wuku Langkir, tahun Alit 1731 dengan sengkalan Rupa Mantri Swaraning Jalak. Peristiwa ini yang ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Klaten melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007.

Namun, wilayah Klaten resmi berdiri menjadi pemerintahan daerah Kabupaten pada era Hindia Belanda tahun 1847 di bawah Nagari Kasunanan Surakarta, berdasarkan catatan pada “Nawala Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII, Senin Legi 23 Jumadilakhir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan:
“…… Kraton Dalem Surakarta Adiningrat Nganakake Kabupaten cacah enem.…….”
“…… Kabupaten cacah enem iku Nagara Surakarta, Kartosuro, Klaten, Boyolali, Ampel, lan Sragen.…….”

Selanjutnya, pemerintah daerah Kabupaten Klaten di bawah pemerintahan Republik Indonesia dibentuk ulang melalui UU No. 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah. Secara administratif Klaten pun lahir sebagai pemerintahan daerah otonom berbentuk Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Klaten.

Pada era Mataram Anyar; Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, catatan mengenai wilayah Klaten dalam kedudukan politik pemerintahan dan kekuasaan, dan aspek sosiologi kultural banyak disebutkan, seperti pada Serat Perjanjian Dalem Nata, Serat Ebuk Anyar, Serat Siti Dusun, Sekar Nawala Pradata, Serat Angger Gunung, Serat Angger Sedasa dan Serat Angger Gladag. Dalam bundel arsip Karesidenan Surakarta, wilayah Klaten disebut dalam Soerakarta Brieven van Buiten Posten, Brieven van den Soesoehoenan 1784-1810, Daghregister van den Residentie Soerakarta 1819, Reporten 1787-1816, Rijksblad Soerakarta dan Staatblad van Nederlandsche Indie. Bahkan, wilayah Klaten sudah dicatat dalam peristiwa Babad Tanah Jawi dan Babad Sindula, Babad Giyanti (1755), Babad Bedhahipun Karaton Negari Ing Ngayogyakarta, dan peristiwa Geger Sepehi.

Alun-alun Klaten (sumber: diskominfo)

Terkait

Terkini