Effendi Simbolon Minta Maaf

Sekali lagi saya mohon maaf, saya tujukan ini kepada seluruh prajurit baik yang bertugas maupun yang sudah purna

14 September 2022, 17:53 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Akhirnya Edi Simbolon meminta maaf kepada jajaran TNI, setelah sebelumnya banyak desakan dari prajurit TNI di beberapa daerah di Tanah Air yang mendesak agar Effendi Simbolon meminta maaf secara terbuka.

Permintaan maaf Effendi Simbolon melalui siaran pers yang difasilitasi oleh Utut Adianto, Ketua Fraksi DPR RI Partai PDI Perjuangan, pada Rabu, (14/9/2022).

Berikut permintaan maaf Effendi Simbolon lengkap, yang diunggah oleh akun YouTube Kompas TV berdurasi sekitar 17 menit.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Salam sejahtera, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, dan salam sehat bagi kita sekalian.”

“Teman-teman yang saya hormati, sebagaimana yang diurai di awal oleh Pak Ketua Fraksi, sekaligus juga beliau pimpinan Komisi 1. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan sehubungan dengan apa yang terjadi di rapat dengar pendapat atau rapat kerja antara komisi 1 DPR RI dengan Kemhan, Panglima TNI dan para Kepala Staf,”

“Pokok bahasan di rapat dengar pendapat atau raker, karena ada Menteri, itu topiknya adalah pembahasan anggaran RKAL tahun 2023, dan juga membahas isu-isu aktual.”

“Dalam kesempatan rapat itu, kemudian oleh pimpinan disampaikan, disampaikan bahwa topik bahasannya sesuai dengan undangan yang tertera, disitulah kemudian saya memahami bahwa ada beberapa poin yang saya ingin mendapatkan penjelasan baik dari Menhan dari Panglima TNI dan juga para Kepala Staf.”

“Saat membahas mengenai RKAL itu memang pada dasarnya karena itu masih pagu indikatif, tidak terlalu banyak bahasan karena menyangkut hal-hal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui pagu indikatif nya. Nah, kemudian masuk ke isu-isu aktual, disitu saya ingin bertanya kepada Panglima Jenderal Andika dan Kepala Staf Angkatan Darat yaitu pak Jenderal Dudung Abdurrachman, dan seyogyanya ada Menhan.”

“Disitu untuk menanyakan informasi-informasi yang kami terima sehubungan dengan adanya hal-hal yang menyangkut disharmoni, saya menggunakan diksi disharmoni karena lebih kepada masalah harmonisasi, itu soal leadership, dst, yang menyangkut keberadaan dari TNI itu sendiri, jadi TNI secara keseluruhan dan juga TNI dengan TNI Angkatan Darat.”

“Jadi pada kesempatan itu memang pak Kasad tidak hadir, dan oleh teman-teman, itu dipertanyakan, dikritisi, dst. Point saya tidak di tidak hadirnya atau hadirnya, bukan, tapi akan lebih elok kalau mereka berdua hadir untuk bisa didapat penjelasan seputar masalah yang kami ingin dapatkan penjelasan dari mereka. Nah, disitulah kemudian ada hal-hal yang intinya masalah soal kepatuhan, karena kehormatan di TNI yang kami tahu adalah kepatuhan.”

“Nah, disitulah kemudian saya, saya menyadari kemudian atau itu mungkin menjadi tidak nyaman, kemudian tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas, yang sejatinya sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan, tetapi lebih kepada, kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan seperti ormas. Nah, itulah kalau bapak ibu saudara-saudara sekalian bisa melihat rekaman utuhnya. Itulah point yang ingin saya ulangkan, saya sampaikan di forum ini.”

“Nah, yang berikutnya, saya dari lubuk hati saya yang dalam, saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti, yang tidak nyaman di hati para prajurit, siapa pun dia dari mulai tamtama, bintara, perwira, bahkan sampai para sesepuh, para pihak yang tidak nyaman dengan adanya perkataan yang mungkin diartikan lain, walaupun tadi oleh pak ketua sudah ditekankan, dan saya sendiri menyatakan tidak ada maksud untuk menyatakan bahwa sebagaimana yang bergulir sekarang di publik.”

“Sekali lagi saya mohon maaf, saya tujukan ini kepada seluruh prajurit baik yang bertugas maupun yang sudah purna, dan juga para pihak yang mungkin tidak nyaman dengan perkataan saya, dan juga kepada Panglima TNI saya mohon maaf, juga pada Kepala Staf AD saya mohon maaf, dan juga Kepala Staf AU, Kepala Staf AL yang mungkin juga merasa hal yang kurang nyaman saya mohon maaf.”

“Dan saya sekali lagi ingin menegakkan, mencintai TNI itu sesuai dengan tupoksi saya, sekali lagi saya berharap kita mencintai TNI itu tidak kemudian juga mengurangi hormat kita ke hal-hal yang mungkin ada yang kurang pas di tubuh TNI sendiri.”

“Saya kira demikian pak ketua. Terima kasih atas fasilitasi yang dilakukan oleh pak ketua yang sangat bijaksana. Terima kasih.”

Terkait

Terkini