Ekonomi Indonesia 2022 Tumbuh 5,31%, Bekal Meningkatkan Resiliensi Ekonomi 2023
Nusantarapedia.net, Jakarta — BPS (Badan Pusat Statistik) Nasional, melaporkan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2022 berhasil tumbuh 5,31 persen dibanding tahun 2021 (year-on-year/yoy), dengan peningkatan sebesar 3,70 persen. Khusus pada pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2022 naik 5,01 persen (yoy), mengalami pertumbuhan sebesar 0,36 persen (q-to-q), dari berbagai indikator.
“Ekonomi Indonesia triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,99 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,93 persen,” tulis laporan BPS, (6/2/2023).
Perekonomian Indonesia tahun 2022 tersebut dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783,9.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 19,87 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 16,28 persen.
Di bagian lain, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,56 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 30,13 persen.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keoptimisannya akan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023, meski konsumsi pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -4,77 persen yoy.
“Beberapa leading indicators menunjukkan prospek cerah yang akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah perlambatan kinerja ekonomi global. Permintaan domestik tetap menjadi penopang utama ekonomi nasional pada tahun 2023, tercermin dari IKK (indeks keyakinan konsumen) yang masih tinggi menggambarkan optimisme ekonomi Indonesia ke depan yang masih bisa lebih kuat lagi,” ujar Airlangga, dilansir dari Setkab, (6/2/2023).