Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh, Inilah Hasil Kerja Keras, Kegotong-royongan Masyarakat Indonesia
Nusantarapedia.net, Jakarta — Kabar menggembirakan datang, seperti yang dirilis oleh BPS, yaitu hal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2022 yang meningkat tajam hingga 5,44% (year on year).
Sri Mulyani Indrawati, selaku Menteri Keuangan, juga Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dalam jumpa pers di Kementerian Keuangan, Senin (1/8/2022) yang lalu, mengatakan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal kedua tahun 2022, berada dalam kondisi yang terjaga meski di tengah tekanan global.
Setelahnya, Sri Mulyani membeberkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh menggembirakan pada Kuartal II Tahun 2022, melalui akun @smindrawati, Senin (8/8/2022).
“Apa kabarmu di penghujung akhir pekan ini? Saya harap kabar baik… seperti kabar ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2 tahun 2022 yang meningkat tajam hingga 5,44% (yoy). Sangat baik dan membanggakan,” tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengutip dari @bps_statistics hari ini (5/8), bahwa perekonomian Indonesia terbukti tangguh menghadapi gejolak multikrisis global saat ini. Realisasi pertumbuhan Q2 2022 (Kuartal II 2022) ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi semua analis pasar, termasuk proyeksi paling optimis @kemenkeuri (5,2% yoy).
Sri Mulyani juga menulis, bahwa faktor tersebut disebabkan oleh menguatnya konsumsi rumah tangga dan ekspor Indonesia.
“Menguatnya konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 5,51% (yoy) atau berkontribusi sebesar 2,92% terhadap pertumbuhan, disusul dengan ekspor yang tumbuh 19,74% (yoy), atau berkontribusi 2,14% terhadap realisasi pertumbuhan. Peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat selama periode bulan Ramadan dan hari Raya Idul Fitri menjadi faktor kunci pendorong pertumbuhan triwulan Q2 2022. Di tengah dinamika perekonomian global, ekspor Indonesia juga masih tumbuh tinggi.”
Lanjutnya, faktor lainnya yang berperan menjadi kontributor utama PDB, seperti sektor lapangan usaha khususnya industri pengolahan, pariwisata, pergudangan, transportasi, akomodasi, dsb.
“Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan yang merupakan kontributor utama PDB nasional, mampu tumbuh 4,01% dan berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan, yaitu sebesar 0,82%. Sektor penunjang pariwisata, seperti sektor transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum juga turut tumbuh signifikan yang terdampak cukup signifikan oleh pandemi COVID-19 di tahun 2020 dan 2021.”
Dengan demikian, Sri Mulyani berpandangan bahwa, inilah bukti proses pemulihan ekonomi, yang mana peran uang APBN mampu meredam tekanan global.
“So? Ini lah bukti proses pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut dan menguat. APBN #Uangkita pun berperan sangat penting, yaitu sebagai peredam tekanan global, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah.”
“Capaian yang sangat baik dan diharapkan dapat terus terjaga di tengah risiko perekonomian dunia yang masih diselimuti ketidakpastian. Inilah hasil kerja keras, ikhtiar, juga kegotong-royongan dari seluruh masyarakat Indonesia,” tulis Sri Mulyani. (dnA)
Ekonomi Indonesia Tumbuh pada Triwulan II dan Semester I 2022
Kondisi Ekonomi Dunia 2023 Lebih Sulit Dari 2022
PDB (GDP) Ekonomi Indonesia Tahun 2030 Nomor 7, 2045 Nomor 4 Dunia
Perempuan, Sosok Penanggung Hutang
IPM dalam Hak Hidup, Amanat Konstitusi dan Distribusi Keadilan