Ekspor Naik – Impor Turun, Periode Oktober 2022
Bila dibandingkan lagi dari tahun sebelumnya per Oktober 2021 nilai ekspor naik sebesar 12,30 persen

Nusantarapedia.net, Jakarta — Meskipun dunia sedang dalam situasi ketidakpastian global, terutama pada sektor ekonomi dan keuangan yang berpotensi menuju resesi dunia, berawal dari peta jalan isu-isu dunia, seperti; krisis energi, krisis pangan, krisis/konflik geopolitik antar negara.
Namun tidak bagi Indonesia, ekonomi Indonesia pada triwulan II dan III 2022 justru mengalami pertumbuhan yang signifikan, dan laju inflasi pun dapat dikendalikan.
Ekonomi Indonesia triwulan III-2022 terhadap triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,81 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,64 persen.
Secara spasial, perekonomian Indonesia pada triwulan III-2022 mengalami peningkatan di seluruh provinsi, dimana kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar 56,30 persen dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,76 persen (y-on-y).
Agaknya peta jalan seperti di antaranya di atas yang membuat nilai ekspor Indonesia meningkat, dan nilai impor turun, dapat ditafsirkan telah meningkatnya produktivitas di segala bidang.
BPS melaporkan dalam rilis resminya, (15/11/2022), bahwa nilai ekspor per Oktober 2022 mencapai US$24,81 miliar, naik 0,13 persen dibanding September 2022. Sedangkan nilai impor Oktober 2022 senilai US$19,13 miliar, atau turun 3,40 persen dibanding periode September 2022.

EKSPOR
Nilai ekspor Indonesia per Oktober 2022 mencapai US$24,81 miliar atau naik 0,13 persen dibanding ekspor September 2022. Bila dibandingkan lagi dari tahun sebelumnya per Oktober 2021 nilai ekspor naik sebesar 12,30 persen.
Pada sektor ekspor nonmigas per Oktober 2022 mencapai US$23,43 miliar, turun 0,14 persen dibanding September 2022, sementara itu naik 11,45 persen jika dibanding ekspor nonmigas per Oktober 2021.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia per Januari–Oktober 2022 mencapai US$244,14 miliar atau naik 30,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$230,62 miliar atau naik 30,61 persen.
Peningkatan dan penurunan terbesar ekspor nonmigas per Oktober 2022 terhadap September 2022 terjadi pada komoditas;
• Lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$437,1 juta (14,38 persen).
• Penurunan terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar US$407,7 juta (38,57 persen).
Untuk ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari–Oktober 2022 naik 20,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 14,17 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 82,68 persen.
Ekspor nonmigas Oktober 2022 terbesar adalah ke;
• Tiongkok sebesar US$6,25 miliar
• India US$2,12 miliar
• Amerika Serikat US$2,07 miliar
)* kontribusi ketiganya mencapai 44,51 persen.
Untuk ekspor ke negara ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,23 miliar dan US$1,81 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Oktober 2022 berasal dari;
• Jawa Barat dengan nilai US$32,52 miliar (13,32 persen)
• Kalimantan Timur US$30,11 miliar (12,33 persen)
• Jawa Timur US$20,82 miliar (8,53 persen)
