Ensiklopedia Telur Ceplok Mata Sapi (Bull’s Eye)

Nusantarapedia.net, Jurnal | Puspawarna — Ensiklopedia Telur Ceplok Mata Sapi (Bull’s Eye)

“Hal ini agak berbeda dalam budaya Indonesia yang rerata menggoreng telur mata sapi sampai matang sempurna pada kuning telurnya dengan teknik di bolak-balik.”

HALO Nuspedian, kali ini kita akan membahas menu kuliner yang sangat sederhana, simpel, praktis, mudah, dan tetap tinggi manfaatnya untuk nutrisi. Menu yang satu ini adalah Telur Ceplok Mata Sapi.

Telur ceplok mata sapi tidak hanya dikenal sebagai hidangan yang simpel dan murah bagi masyarakat Indonesia, tetapi menu yang satu ini sudah lazim sebagai menu dunia. Hampir di semua kebudayaan dunia, mengenal menu telur ceplok mata sapi.

Telur ceplok mata sapi familier pada kebudayaan Amerika Utara. Mereka menggoreng telur dengan beberapa teknik penggorengan dengan hasil yang berbeda-beda tingkat kematangannya, sesuai dengan selera masing-masing. Hal ini agak berbeda dalam budaya Indonesia yang rerata menggoreng telur mata sapi sampai matang sempurna pada kuning telurnya dengan teknik di bolak-balik.

Dalam budaya masyarakat Maryland dan Pennsylvania Dutch, teknik menggoreng telur yang lazim dengan cara dippy eggs atau dip eggs, sedangkan orang barat daya Pennsylvania menyebutnya sebagai treasure eggs. Teknik ini juga disebut sunny side down atau over easy (runny), yaitu telur dipecahkan di atas penggorengan dan di balik sekali, tetapi kuning telur masih setengah matang.

Selain dengan teknik di atas, penduduk di Amerika juga mengenal teknik penggorengan dengan tingkat kematangan yang berbeda-beda, seperti;
1) Over hard: telur digoreng bolak-balik sampai kuning telur matang sempurna.
2) Over medium: digoreng bolak-balik sampai kuning telur (mata sapi) tidak bergoyang-goyang, namun masih setengah matang.
3) Sunny side up: telur digoreng tanpa dibalik, kuning telur masih encer di dalam. Teknik ini juga dinamakan eggs up, yaitu minyak yang disiram-siramkan ke bagian kuning telur agar tidak terlalu mentah
4) Fried: telur digoreng bolak-balik sampai kedua sisi matang, terutama kuning telurnya.

Pada budaya Perancis, telur mata sapi disebut dengan Œil de Bœuf (bahasa Inggris:Bull’s Eye), oleh masyarakat Indonesia Bull’s Eye diterjemahkan menjadi mata sapi. Meski secara harafiah arti Bull’s Eye adalah mata sapi, namun budaya Eropa menerjemahkan Bull’s Eye adalah titik bidik tengah lingkaran sebagai sasaran (target) panah dalam permainan dart.

Sedangkan orang Jerman menyebut telur mata sapi dengan sebutan Spiegelei. Spiegel artinya cermin, Ei artinya telur. Jadi telur yang mirip dengan bentuk cermin.

Nuspedian, tentunya hampir dari kita semua pasti senang dan suka mengkonsumsi telur, ya? Telur merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapatkan. Banyak cara dalam mengolah telur. Bisa direbus, didadar, ataupun diceplok. Eh, kalian tim yang mana nih, telur rebus, dadar, atau telur ceplok.

Sebelumnya, kita bahas dulu, berapa sih, kalori yang terkandung dalam sebuah telur ceplok?