Euforia Trading di Kala Pandemi
Mari belajar bersama khususnya generasi millenial, karena kita sasaran empuk pasar trading, dengan segala caranya memancing hasrat dan menawarkan aneka profit di dalamnya.

Nusantarapedia.net — Euforia Trading di Kala Pandemi
Trading secara umum dalam konsep ekonomi dasar adalah suatu tindakan yang melibatkan proses jual – beli barang maupun jasa. Dalam pengertian yang lebih modern pada saat ini trading dapat juga di artikan sebagai aktivitas yang dilakukan di pasar finansial.
Kegiatan ini bukanlah sekadar proses jual beli barang atau jasa biasa. Tujuan aktivitas ekonomi ini adalah melakukan jual beli dalam waktu singkat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
“Namun masyarakat Indonesia tetaplah harus waspada. Karena untuk saat ini baik aplikasi trading maupun aplikasi otomatis trading masih dikaji oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan belum ada undang – undang yang jelas mengatur tentang trading melalui broker.”
Pada masa pandemi saat ini, masyarakat terutama kaum milineal menunjukan antusiasme yang cukup tinggi dalam dunia trading. Sebagaimana yang kita ketahui dampak dari pandemi yang di akibatkan virus Corona ini begitu luar biasa.
Masyarakat banyak yang kehilangan lapangan pekerjaan dan ruang gerak masyarakat dipersempit demi menjaga prokes.
Hal ini memicu masyarakat untuk mencari kegiatan yang menurut mereka bermanfaat baik dari segi ekonomi maupun kesenangan, dan tentu saja mudah di lakukan. Salah satunya adalah dengan trading.
Saat ini aktivitas trading lebih indentik dengan aktivitas jual-beli produk keuangan seperti forex (foreign exchange/ mata uang asing), komoditi, dan index. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini dari total investor yang terdaftar rata-rata berasal dari generasi milenial.
Generasi milenial atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuknya bagi mereka yang lahir pada tahun 1980 – 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya.
Tak heran bila kemudian semakin banyak platform broker yang memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai dunia trading kepada milenial dengan cara simplifikasi alias menyederhanakan persyaratan.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai trading mari kita bahas beberapa jenis trading di pasar keuangan.
Berikut di antaranya;
1). Trading saham
Trading saham adalah aktivitas jual beli saham dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam waktu cukup singkat biarpun tidak sesingkat yang dibutuhkan dalam trading forex.
Untuk melakukan trading saham, yang harus kamu lakukan adalah antara menjual atau membelinya ketika terjadi fluktuasi harga. Keputusanmu harus tepat untuk mendapatkan capital gain atau margin keuntungan, khususnya saat harga saham sedang melambung tinggi.
2). Trading Forex
Trading forex adalah perdagangan kurs mata uang asing. Seperti yang kita ketahui, nilai mata uang asing selalu naik-turun setiap beberapa waktu tertentu.
Trading jenis ini sering disebut juga dengan trading highrisk. Trading jenis forex dianggap salah satu yang menghasilkan keuntungan besar. Akan tetapi, risikonya pun cukup berat
Untuk melakukan trading jenis forex, kamu bisa melakukan penukaran uang di money changer secara langsung maupun online dengan mendeposit sejumlah uang terlebih dahulu.
Keuntungan yang didapatkan dari trading forex tergantung nilai pertukaran mata uang asing dengan mata uang yang kita inginkan.
Contohnya, jika membeli 100 dolar AS hari ini, kita harus membayar Rp1.400.000. Ketika kita menukarnya di waktu yang akan datang, bisa saja nilai 100 dolar saat menukarnya kembali ke mata uang rupiah menjadi Rp1.500.000. Nah, dapat dilihat bahwa keuntungannya adalah Rp100.000.
Tapi yang perlu di ingat, kurs mata uang juga bisa mengalami penurunan nilai sewaktu- waktu dan menyebabkan trader mengalaki kerugian
3). Trading Komoditas
Trading komoditas adalah tempat sebuah perusahaan dalam mengimbangi risiko masa depan mereka saat membeli atau menjual sumber daya alam.
Contohnya, jika selama ini benda-benda berharga seperti minyak atau logam mulia hanya dapat diperdagangkan secara fisik, kini kamu dapat membeli dan menjualnya melalui online tanpa memindahkan objek secara fisik dan kamu bisa mendapatkan keuntungan dari trading komoditas tersebut.
Untuk bisa memperoleh keuntungan maksimal dari trading ini kita cukup melakukan aktifitas trading seperti jenis trading lainya, kamu bisa membuka posisi beli saat harga rendah dan menjualnya kembali saat harga naik.
Itulah beberapa jenis aktifitas trading saat ini yang banyak di gandrungi masyarakat indonesia. Namun trading harus dilakukan dengan kemampuan yang memadai dari segi analisa dan ketelitian. Tidak semua orang yang terjun di dunia trading kemudian dapat meraup keuntungan yang besar. Bahkan banyak juga yang mengalami kerugian.
Karena banyaknya masyarakat yang mulai menggandrungi dunia trading, maka makin marak juga aplikasi – aplikasi yang dibuat untuk memudahkan masyarakat bergabung di dunia trading. Aplikasi dengan sistem yang cukup simpel dan sangat mudah di pahami oleh berbagai kalangan.
Bermunculan juga aplikasi otomatis (robot) yang bisa digunakan untuk aktivitas trading dimana aplikasi robot tersebut bisa membuka posisi open dan sell di harga yang telah di tentukan secara otomatis. Tanpa harus ditentukan oleh pengguna.
Robot trading sendiri dikenakan biaya sewa selama masa waktu satu tahun. Yang artinya pengguna harus membayar biaya sewa robot minimal 1 tahun untuk dapat menggunakan aplikasi ini.
Namun masyarakat Indonesia tetaplah harus waspada. Karena untuk saat ini baik aplikasi trading maupun aplikasi otomatis trading masih dikaji oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan belum ada undang – undang yang jelas mengatur tentang trading melalui broker.
Pengguna aplikasi trading masih sangat rawan menjadi sasaran empuk penipuan oleh broker. Jangan sampai masyarakat menjadi korban oleh euforia yang sedang berlangsung saat ini.
Mari belajar bersama khususnya generasi millenial, karena kita sasaran empuk pasar trading, dengan segala caranya memancing hasrat dan menawarkan aneka profit di dalamnya.
Wisata Halal di Era Media Baru
Kebebasan Berpendapat pada Era Digital adalah Boomerang?