Fadli Zon Menjadi Satgas IPU Atasi Konflik Rusia-Ukraina

29 April 2022, 07:18 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — DPR RI ikut ambil bagian dalam upaya perdamaian bagi konflik Rusia-Ukraina melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dalam Satuan Tugas Organisasi Parlemen Dunia/Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force.

“Fadli yang merupakan pengusul terbentuknya satgas ini, menekankan bahwa Satgas IPU harus bersifat imparsial dan netral agar dapat bekerja secara objektif untuk mengakhiri perang, de-eskalasi konflik, membuka koridor kemanusiaan, serta tercapainya kesepakatan damai.”

Satgas ini dibentuk atas dorongan serta inisiatif BKSAP DPR RI dalam perhelatan Sidang Umum IPU ke-144 di Nusa Dua pada akhir Maret lalu.

“Dalam pertemuan pertama IPU Task Force tanggal 25 April 2022 kemarin, saya mendesak agar perwakilan parlemen dunia segera melakukan langkah-langkah diplomasi konkret untuk mencegah peperangan mencapai eskalasi yang tidak diinginkan,” jelas Fadli, dikutip dari dpr.go.id dalam siaran pers pada Kamis (28/4/2022).

Satgas IPU beranggotakan delapan orang yang mewakili enam Grup Geopolitik, yaitu Afrika Selatan dan Namibia sebagai wakil Grup Afrika, Uni Emirat Arab mewakili Grup Arab, Indonesia mewakili Grup Asia Pasifik, Kazakhstan mewakili Grup Eurasia, Uruguay sebagai wakil untuk Grup Amerika Latin dan Karibia, serta Belanda dan Israel sebagai wakil Grup Twelve Plus yang meliputi wilayah Eropa Barat.

Terdapat beberapa agenda sebagai kesepakatan dalam pertemuan pertama secara virtual, yakni; pembentukan organisasi kerja, rencana agenda kerja termasuk rencana kunjungan, dan jadwal pertemuan hingga aspek-aspek lain yang akan mendukung kerja Satgas. Menurut Fadli, hasil kerja Satgas IPU nantinya menjadi ujian bagi efektivitas diplomasi parlemen sebagai bagian dari diplomasi total.

Fadli Zon, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra, menyatakan bahwa agar berfungsi dengan baik, Satgas IPU harus bisa mendapatkan kepercayaan dari kedua belah pihak, yaitu Rusia dan Ukraina, sehingga pembicaraan tripartit antara Satgas IPU, Parlemen Rusia, dan Parlemen Ukraina bisa menghasilkan kesepakatan yang berarti.

“Kita tentunya berharap agar langkah diplomasi Organisasi Parlemen Dunia ini bisa menjadi bagian signifikan dari upaya mencapai penyelesaian politik tersebut. Jangan sampai konflik tersebut menjerumuskan kita pada dua bencana yang sangat tidak diharapkan tadi, yaitu Perang Dunia III dan Perang Nuklir,” tandasnya.

Dalam gelaran Sidang Majelis IPU ke-44, BKSAP DPR RI sebagai delegasi parlemen RI mengusulkan resolusi damai atas konflik di Ukraina. Pada kesempatan tersebut kemudian disepakati resolusi berjudul “Peaceful Resolution of the War in Ukraine, Respecting International Law, the Charter of the United Nations and Territorial Integrity” yang merupakan komitmen parlemen dunia untuk terlibat langsung dalam mendorong penyelesaian damai antara Rusia dengan Ukraina.

Fadli yang merupakan pengusul terbentuknya satgas ini, menekankan bahwa Satgas IPU harus bersifat imparsial dan netral agar dapat bekerja secara objektif untuk mengakhiri perang, de-eskalasi konflik, membuka koridor kemanusiaan, serta tercapainya kesepakatan damai. (DioriPA)

RKP 2023, Kerja Keras Tingkatkan Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan
Rocky Gerung: Yang Tiga Periode Belum Pak, Moeldoko: Jangan Digoreng
Dewandaru Berenergi Spiritual Besar Hanya Ada di 3 Lokasi (1)
Soneta Tatengkeng, ”Berikan Aku Belukar” Kekayaan Semesta yang Terabaikan dalam Proses Pembelajaran

Terkait

Terkini