Fitrah Seorang Laki-laki Adalah Berkelahi (Jangan Pernah Mencoba Mengubah Mereka Menjadi Perempuan)

20 Agustus 2024, 08:39 WIB

Nusantarapedia.net | PENDIDIKAN — Fitrah Seorang Laki-laki Adalah Berkelahi (Jangan Pernah Mencoba Mengubah Mereka Menjadi Perempuan)

Oleh : Ndarie Purwanda

– Sekarang anda tahu kenapa anak laki-laki anda selalu memberontak? Mungkin anda gagal menerapkan aturan yang jelas, pola didik anda plin-plan dan tidak konsisten. Yang kedua, hargai kepemimpinan mereka dalam lingkungan keluarga. Adakalanya mereka berhak mengambil keputusan dan belajar untuk menanggung konsekuensi pada keputusan mereka –

ANAK laki-laki anda senang berkelahi? Sudah berapa kali anda mendapat laporan guru atau kepala sekolah tentang tingkah jagoan anda yang suka bikin ribut di sekolah? Atau anak laki-laki anda masuk dalam circle geng dan pembulian teman atau adik kelas?. Anda tidak tahu lagi bagaimana mengatasinya dan berujung keputusasaan menjadi orang tua, merasa gagal dan menyerahkan semua urusan pada pihak sekolah atau lingkungannya. Terserah apapun yang dilakukan sekolah meski anak anda harus dihajar habis-habisan karena polahnya yang sering melanggar peraturan? Anda mengharapkan anak anda menjadi penurut dan teratur, tapi faktanya malah semakin ngawur? Maaf, yakinkah anda dengan harapan yang anda inginkan? Anda, guru atau kepala sekolah tidak berusaha memperbaiki keadaan, tapi begitu entengnya mencoba mengubah mereka sang jagoan menjadi perempuan.

Tahukah anda bahwa satu-satunya cara untuk menjadikan anak laki-laki menjadi penurut dan teratur bak anak perempuan adalah kebiri. Turunkan testosteronnya sampai pada level perempuan, maka anak anda akan berubah menjadi perempuan, penurut, teratur, penyayang, menyukai kerjasama, lembut, tidak suka persaingan, pandai bicara , pintar bersosialisasi dan pintar melakukan pekerjaan dalam satu waktu seperti yang anda mau. Steve Biddulph dalam bukunya “Raising Boys” buku yang membuka rahasia bagaimana mendidik anak laki-laki menjadi mandiri dan bahagia, dalam salah satu bab dalam bukunya menggali tentang testosterone yang mempengaruhi perilaku anak laki-laki yang jauh berbeda dengan bayi perempuan. Meskipun faktanya semua bayi laki-laki berawal dari kromosom perempuan atau sering disebut kromosom x, yang kemudian berhenti bertumbuh dan muncul kromosom Y yang membuat bayi menjadi seorang laki-laki.

Setelah bayi laki-laki lahir, ia memiliki jumlah testosterone yang hampir sama dengan bayi berusia dua belas tahun. Beberapa bulan kemudian terjadi penurunan drastis hingga dia bisa berjalan. Di tahap ini anda semua akan berpikir sama, bahwa mereka bayi laki-laki dan perempuan berperilaku sama, bahkan anak perempuan jauh lebih gesit dari anak laki-laki. Terkadang anak laki-laki merasa lebih takut atau cemas saat belajar berjalan dibanding anak perempuan. Pada usia empat tahun testosterone mulai meningkat dua kali lipat, sehingga anak laki-laki menjadi lebih gesit dan banyak aksi. Begitu sampai di usia lima tahun, tepat dia mulai masuk bangku sekolah, testosterone menurun sampai separonya. Jadi jangan heran jika anak anda saat usia empat tahun, begitu bersemangat ingin pergi ke sekolah, tapi begitu masuk sekolah tahun depannya, dia akan menjadi keyok tak berdaya menghadapi dunia barunya, nyalinya seolah tenggelam, dan menjadi seperti orang lain, bahkan anda harus menunggunya berbulan-bulan hingga ia mau bersekolah sendiri.

Terkait

Terkini