FKS TPQ Se-Desa Jurang Jero dan Pemdes Gelar Kajian Parenting
Nusantarapedia.net, Klaten, Jawa Tengah — Forum Komunikasi dan Silaturahmi (FKS) Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan Pemerintah Desa Jurang Jero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, menggelar kegiatan Kajian Parenting. Minggu, (22/1/2023), berlangsung di Kantor Desa Jurang Jero, Karanganom, Klaten.
Menghadirkan nara sumber psikolog ustaz Ery Prasetya. Dihadiri pula tokoh masyarakat, BPD, pengurus dan pendidik, wali santri TPQ se-Desa Jurang Jero, PKK, Karang Taruna dan masyarakat umum. Kajian berlangsung khidmat.
Kegiatan mengangkat tema ‘Peran Penting TPQ, Orang Tua, dan Masyarakat Dalam Mendidik Anak’. Dalam pemaparan materinya, Ery menuturkan bahwa pendidikan anak, terlebih di era digital ini diperlukan kejelian orang tua.
“Orang tua wajib sering-sering mengecek gadget anak-anak, terlebih yang sudah remaja. Sekarang sedang marak fenomena grooming, yaitu pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dengan cara memanipulasi. Contohnya, menyuruh anak untuk mempotokan bagian dada dan bagian tubuh sensitif lainnya, dengan tujuan memuaskan hasrat seks seseorang,” ungkapnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Maryana mengatakan, pendidikan moral anak bukan hanya tanggung jawab TPQ tetapi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Pendidikan moral anak bukan hanya tanggung jawab TPQ, tetapi semua elemen masyarakat desa seperti orang tua, masyarakat dan juga pemerintah Desa,” kata Maryana.
Lanjut Maryana, kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan, mengingat pergaulan anak yang sudah cukup jauh.
“Harapannya, kegiatan ini berkelanjutan karena kondisi anak-anak sudah sangat mengkhawatirkan. Pergaulan sudah tidak sangat sehat. Maka ini tanggung jawab kita semua untuk menyelamatkan,” ungkapnya penuh harap.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua BPD Jurang Jero, Margiyono, mengungkapkan bahwa menggerakkan anak-anak untuk ngaji itu sulit, karena orang tua lepas, seolah itu hanya kewajiban TPQ.
“Menggerakkan anak-anak untuk ngaji itu sulit, karena orang tua lepas, seolah itu hanya kewajiban TPQ. Untuk itulah kami mengadakan kegiatan ini untuk mengedukasi orang tua bahwa ini kewajiban kita semua,” ungkapnya.
Kalau anak-anak sudah dikerahkan untuk TPQ, lanjutnya, harapan kami, ortu pun akan berpartisipasi meramaikan dan memakmurkan masjid. Apa artinya anak-anak aktif mengaji kalau orang tua tidak ikut memakmurkan masjid. Harapan kami selain anak-anak lebih baik, salih, berkembang, masjid juga makmur. (SWidodo)
Pemdes Tarubasan Gandeng BBWS Bengawan Solo Galakkan Gerakan Bersih Sendang
Biografi Singkat Maulana Jalaluddin Rumi Seorang Sufi dan Penyair
Tolak! Jabatan Kades Skema 9X2 Bukan Pula 6X3, Dorong Revisi UU Desa 5X2
Tolak! Revisi UU Desa Perpanjangan Jabatan 9 Tahun, Bila Revisi Sekalian “UU Pemerintahan Desa”