Garuda Sakti Desak Inspektorat Tanggamus Audit Pembangunan Rabat Beton Asal Jadi

18 Oktober 2022, 06:01 WIB

Nusantarapedia.net, Tanggamus, Lampung — Ketua Lembaga Garuda Sakti, Yusril, mendesak Inspektorat Kabupaten Tanggamus untuk mengaudit pembangunan rabat beton di Dusun III (3) Pekon Wai Panas, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus yang terindikasi asal jadi, Selasa (18/10/2022).

Yusril, Ketua Lembaga Garuda Sakti mengatakan, pihak Inspektorat harusnya segera turun ke Pekon Wai Panas, Kecamatan Wonosobo terkait indikasi pembangunan rabat beton yang tidak sesuai RAB.

“Pembangunan jalan rabat beton sepanjang 300 m dengan lebar 3 m dan ketebalan 0,15 cm yang menelan biaya Rp.210.652.000.00. (dua ratus sepuluh juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah) Tahun Anggaran 2022, berpotensi ada kerugian keuangan negara, harusnya segera disikapi,” tegas Yusril.

Menurut Yusril, sebelumnya viral di pemberitaan berbagai media online terkait temuan rekan-rekan jurnalis, bahwa temuan di lapangan pada hari Jumat (30/9/2022), pelaksanaan jalan rabat beton tersebut diduga asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi RAB. Hal tersebut nampak terlihat di mata saat awak media turun ke lokasi pembangunan.

“Seperti adukan semen dan pasir juga seperti terkesan asal-asalan, contoh dalam takaran adukan semen dan pasir juga seperti yang menggunakan argo atau gerobak cor dorong; satu (1) sak semen berbanding enam (6) argo atau gerobak cor dorong dengan ketebalan 0,5 cm, sementara di RAB tebal 0.15 cm. Hal tersebut diduga kuat dalam pelaksanaan pembangunan rabat beton yang ada di Pekon Way Panas diduga kurang berkualitas,” tutur Yusril.

Sementara menurut warga Pekon Wai Panas mengatakan, “Pembangunan tersebut memang betul tidak mencukupi ukuran, yang ada RAB terpampang jelas di papan kegiatan 300 meter, kok yang di bangun, kan 270 meter, untuk ketebalannya pun itu di tengah-tengahnya di timbun dulu pakai pasir, baru dikasih adukan semen dan diratakan,” tutup warga yang tidak mau disebut namanya. (Firwanto)

Pembangunan Rabat Beton Asal Jadi Berpotensi Rugikan APBDes/Pekon
Dana Desa Rp.468 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Republik Indonesia Berdiri
Punya Otonomi Penuh, Desa Harus Diawasi
50+ Destinasi Wisata di Sumatera Barat Yang Ikonik
Jokowi: Bangun 1.900 Km Tol, Mulyani: Sampai 2014 Hanya 780 Km

Terkait

Terkini