Geger! Benda Pusaka Berusia 700 Tahun Tiba-tiba Muncul

- Plt. Bupati Pemalang Mansyur Hidayat mengungkapkan, dengan kembalinya dua pusaka milik Pemkab Pemalang, diambil spirit-simboliknya sebagai kembalinya persatuan antara rakyat dan pemerintah Kabupaten Pemalang -

20 Januari 2023, 09:43 WIB

Nusantarapedia.net, Pemalang, Jawa Tengah — Ada kejadian menggemparkan terkait dunia nyata dan metafisika-supranatural di kediaman Plt. Bupati Pemalang Mansyur Hidayat.

Pasalnya, dua benda pusaka berbentuk senjata keris yang diklaim oleh sesepuh sekaligus sejarawan Pemalang Rabadi, pusaka tersebut sudah berusia 700-an tahun. Pada Jumat dinihari (20/1/2023), tiba-tiba muncul di hadapan publik, setelah sejak tahun 1820 dinyatakan hilang oleh pihak Kadipaten Pemalang pada waktu itu.

Menurut Rabadi (64), sejarawan Pemalang, mengungkapkan, kembalinya benda pusaka yang sempat dinyatakan hilang pertanda kembalinya kejayaan rakyat Pemalang.

“Kembalinya sepasang benda pusaka milik Pemerintah Kabupaten Pemalang, menandakan akan kembalinya kejayaan dan kemakmuran rakyat Pemalang,” katanya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, jika benda pusaka ini adalah penjaga spiritual Kadipaten Pamalang.

“Pusaka milik Pemkab Pemalang ini berwujud dua bilah keris sepasang, lanangwadon atau suami-istri, dimana pada masa lalu ketika Kadipaten Pamalang dalam keadaan kacau balau, banyak pemberontakan dan berbagai macam huru-hara, perampokan terjadi dimana-mana, senjata pamungkas ini diciptakan oleh leluhur penjaga spiritual kadipaten di pesisir utara laut jawa ini,” jelas Rabadi.

Dirinya menjelaskan, benda pusaka ini bernama Kyai Simongklang dan Nyai Tapak.

“Benda pusaka yang bernama Kyai Simongklang dan Nyai Tapak ini mempunyai bentuk dan panjang yang tidak lazim, yaitu keduanya berukuran panjang 1.3 meter (ukuran bilah: red) tidak menghitung paksi (pegangan/gagang keris: red). Ada hal yang menakjubkan ketika keris ini dicabut dari kerangkanya, akan mengeluarkan warna hijau mengkilap,” urai Rabadi.

Sejarahnya, masih menurutnya, pada saat terjadinya perang Bubat atau kemungkinan sebelum terjadinya perang, dua benda pusaka tersebut sudah ada.

“Mendasari keberadaan dua benda pusaka tersebut, sebelum hari jadi kota Pemalang pada 24 januari 1575 Masehi, pantas diduga Pamalang (sekarang Kabupaten Pemalang: red) sudah ada jauh sebelum tahun 1575 tersebut.

Sebelum kerajaan Majapahit berdiri, Pamalang sudah ada, setelah kerajaan besar yang bernama Majapahit berdiri, Pamalang menjadi daerah perdikan (bebas pajak).

Rabadi menjelaskan, ada banyak prajurit-prajurit kerajaan Majapahit, berasal dari daerah Pamalang, dan Raden Wijaya Sang Maharaja Majapahit yang masyur itu berasal dari Pamalang (Kabupaten Pemalang).

Pada kesempatan yang sama, Plt. Bupati Pemalang Mansyur Hidayat mengungkapkan, dengan kembalinya dua pusaka milik Pemkab Pemalang, diambil spirit-simboliknya sebagai kembalinya persatuan antara rakyat dan pemerintah Kabupaten Pemalang.

“Dengan kembalinya dua benda pusaka milik Kabupaten Pemalang, semoga pertanda kembalinya persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah Kabupaten Pemalang. Jangan dilihat hanya wujud benda pusakanya saja, akan tetapi ada makna energi positif dari dua benda pusaka tersebut yaitu, ‘Tapak Smongklang’,” kata Mansyur menambahkan.

Berikut galerinya ;

(Ragil74)

Kabupaten Brebes Ultah dengan Seremoni Gunakan Bilingual Bahasa

Heboh! Manusia Purba Berusia 700 Ribu Tahun ada di Museum Semedo Tegal
Sejarah yang Masih Perlu Digali (Jelang Hari Jadi Kota Pemalang ke-448)
Hitam Legam Sehitam Arang
Heboh! Keindahan Ikan Channa Memikat Hati Plt Bupati Pemalang, Apa Ikan Channa?
2023, Dicari Cendekiawan yang Jujur dan Mendobrak, Menyentuh Wacana Publik Tujuan Indonesia

Terkait

Terkini