Geger! Ucapan Cak Nun Tentang Firaun Haman dan Qorun, Akhirnya Minta Maaf Klarifikasi

18 Januari 2023, 20:41 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Publik Tanah Air dibuat geger dengan potongan video yang beredar di sosial media. Pasalnya, dalam video tersebut berisi ucapan dari tokoh terkenal Indonesia, seorang budayawan yaitu Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun.

Dalam potongan video ceramah Cak Nun tersebut, menyinggung soal Pemilu 2024 terkait pemenang dan algoritma pemilu.

“Hasil Pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul ndak? Bahkan juga algoritma Pemilu 2024. Kan, nggak mungkin menang, wis ono sing menangke saiki,” kata Cak Nun dalam video tersebut.

Kemudian, masih dalam potongan video yang viral, Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Luhut Binsar Panjaitan (Menko Maritim dan Investasi) sebagai Haman, dan Anthony Salim dan “10 naga” sebagai Qorun.

“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga, ngga 9 sakiki rek, 10 saiki rek. Terus Haman yang namanya Luhut,” tambah Cak Nun.

Selanjutnya, Cak Nun menilai bahwa seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.

“Jadi negara kita ini sesempurna dicekel, cek!, ngono, wis gak ono bocor-bocore, oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, otoritasnya, sampai apapun,” kata Cak Nun masih dalam potongan video tersebut.

Atas beredarnya video tersebut dengan isi di dalamnya, banyak komentar yang datang dari parah tokoh dan tentunya para netizen Tanah Air.

Seperti Guntur Romli, seorang politikus dari PSI mengkritik budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun atas isi dalam ceramah tersebut melakui akun Twitter.

“Jika ada kekurangan di Jokowi, tdk sampe layak dihina sprti Firaun, jika ada kelebihan Emha Ainun Najib gak sampe level Nabi Musa & Sabrang seperti Nabi Harun. Hanya kesombongan dan ketakaburan yang mengatakan itu. Cak Nun sedang meninggikan Jokowi dan merendahkan dirinya sendiri…,” cuit Guntur dalam akun Twitternya @GunRomli yang diunggah pada pukul 12:08 WIB, (16/1/2023).

Sementara itu, di akun YouTube TvOne, sebuah video yang berjudul “Cak Nun Mengaku Legowo Dihujat Warganet Karena Sebut Jokowi Firaun” yang diunggah tanggal 18 Jan 2023, reaksi dari warganet bermacam-macam.

Akun @Dxxx Hxxdxxxx, pada  4 jam lalu berkomentar, “Mrasa hebat mrasa benar dll ingat km jg manusia sm aja dg yg lain smoga Pak Jokowi selalu sehat dan dicintai rakyat Indonesia”.

Sedangkan akun @Gxxxxxi menuliskan, “menurut saya pribadi, itu adalah ekspresi kecewa marah tidak terima dari seorang pemerhati politik sekaligus tokoh masyarakat seperti Mbah Nun. Sekelas Mbah nun yang sepak terjangnya sudah tinggi di dunia perpolitikan Indonesia ini pasti beliau memiliki alasan yang kuat sehingga beliau berekspresi sedemikiannya kepada pemimpin kita saat ini.”

Hingga berita ini diturunkan, Cak Nun sudah klarifikasi dan memohon maaf kepada publik Tanah Air melalui sebuah video berjudul “Mbah Nun Kesambet” yang diunggah di channel YouTube CakNun.com, Selasa malam (17/1/2023).

Cak Nun mengakui bahwa dirinya ‘kesambet‘. Kesambet yang artinya perkataan itu tidak terkontrol keluar dari mulutnya.

“Saya itu barusan disidang sama keluarga, pokoke dihajar, disalah-salahke, digoblok-goblokke, disesat-sesatke. Kenapa digoblok-goblokke, karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan. Kan, saya yang mengajarkan di Maiyah dan semua di keluarga, bahwa ora waton bener kuwi kok ucapke, kan, efeknya harus baik, harus bener, harus diperhitungkan, harus bijaksana, dan saya dianggap tidak bijaksana.”

“Kan saya mengajarkan jangan ngomong ‘siapa’ tapi ‘apa’, kan gitu. Itu saya sendiri melanggar, jadi akhirnya saya minta maaf sama keluarga, termasuk Sabrang iki, ngajar aku entek-entekan, karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan. Saya ndak masalah, bagus, kan, punya anak-anak dan keluarga yang mencintai saya, sehingga mengontrol saya.”

“Dan saya pertama memohon ampun kepada Allah SWT. Allahummaghfirli, Allahummahdini, Allahummarhamni. Jadi, saya mohon ampun kepada Allah, jadi saya mohon rahmat kepada Allah, jadi saya mohon pertolongan kepada Allah, dan saya mohon tuntunan dari Allah.”

“Dan saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu, ya.”

(ASM)

2023, Dicari Cendekiawan yang Jujur dan Mendobrak, Menyentuh Wacana Publik Tujuan Indonesia

Ketika Zaman Membelenggu Pikiran dan Tenaga

“Boyong Kedaton” IKN Harus Terwujud, Revisi UU IKN Harga Mati (1)

Fantastis! Skema-skema dan Skema Pembiayaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Moral Clarity dan Etika Politik Poros Intelektual

Terkait

Terkini