Gelaran G20 Bali, Ajang “Silaturahmi” Mega – SBY
Satu meja Mega - SBY dalam resepsi penutupan G20 Bali, apakah ini sebagai pintu masuk kembali berdamainya kedua pemimpin tertinggi PDIP dan Demokrat?

Nusantarapedia.net, Netizen | Artikel — Gelaran G20 Bali, Ajang “Silaturahmi” Mega – SBY
Oleh Marianus Gaharpung, Dosen FH Ubaya
“Dalam dunia persilatan politik Indonesia, semua kemungkinan dapat saja terjadi. Apalagi signal Anis Baswedan dengan kendaraannya Nasdem terlihat kurang sreg jika bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Demokrat ini.”
PERTEMUAN G20 disebut kelompok dua puluh atau G20 (Group of Twenty) adalah kelompok yang terdiri dari 19 negara, dan Spanyol sebagai tamu tetap dengan perekonomian besar di dunia, ditambah dengan satu organisasi antar pemerintah dan supranasional yaitu Uni Eropa.
Gelaran G20 Indonesia 2022 ini sebagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang puncaknya diselenggarakan di Bali, diawali dari rangkaian hajatan penting, yakni berupa Presidensi G20 yang diselenggarakan mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 Bali, tanggal 15-16 November 2022 sebagai puncaknya.
G20 yang digelar di Pulau Dewata ini telah berakhir, dan sudah pasti menghasilkan kesepakatan yang akan sangat berguna untuk negara peserta dan dunia.
Dalam puncak acara, pemerintah menyuguhkan jamuan makan malam bersama kepala negara, kepala pemerintahan, organisasi dunia serta tamu undangan dengan berbagai menu. Acara juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi luar biasa, sehingga membuat kepala negara dan pemerintahan tidak ingin angkat kaki dari area resepsi tersebut.
Suasana malam itu, mata publik Tanah Air disuguhkan suasana satu meja para mantan presiden dan wakil presiden, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri, Tri Sutrisno, Yusul Kalla, Hamzah Haz serta Ketua DPR RI Puan Maharani.
Silaturahmi satu meja Megawati dan SBY membuat publik terhentak kaget, seakan tidak percaya melihat pemandangan tersebut, pasalnya selama ini ketegangan kedua pemimpin umum Partai PDI dan Demokrat dalam pemerintahan Joko Widodo sudah menjadi konsumsi publik. Pemerintahan Jokowi di mata partai berlambang mercy ini selalu terkesan buruk.
Suasana semeja keduanya tersebut, membuat publik mulai mengkalkulasi apakah menjelang 2024 kemesraan akan terjalin kembali antara PDIP dan Demokrat? Publik sungguh mengharapkan kedua mantan presiden ini dapat rujuk kembali demi menata masa depan Indonesia yang lebih sejuk damai di hati para pemimpin-pemimpin bangsa.
Sejatinya masyarakat sudah capek juga melihat ketua dan elit partai-partai saling berseberangan di dalam mendukung dan mengontrol jalannya pemerintahan Joko Widodo. Sehingga kesan publik terhadap terbentuknya partai politik, yang sejatinya untuk mendorong tercapainya kesejahteraan rakyat atau justru sebaliknya untuk memperkaya elit politik, rakyat dibuatnya bingung dan sulit memprediksi (memahami) suasana politik Tanah Air.
Satu meja Mega – SBY dalam resepsi penutupan G20 Bali, apakah ini sebagai pintu masuk kembali berdamainya kedua pemimpin tertinggi PDIP dan Demokrat? Karena capres PDIP belum diproklamirkan, bisa saja PDIP mau menerima lamaran Demokrat untuk masuk dalam gerbong capres-cawapres bersama PDIP.
Dalam dunia persilatan politik Indonesia, semua kemungkinan dapat saja terjadi. Apalagi signal Anis Baswedan dengan kendaraannya Nasdem terlihat kurang sreg jika bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Demokrat ini.
Pertemuan semeja di Bali, publik memberikan kesan sangat positif bahwa gengsi pribadi kedua pemimpin umum partai ada signal mencair. Mediator ulung untuk merujukkan keduanya sangat diharapkan, yang itu ada pada diri Joko Widodo.
Semua ini untuk meraih bonum commune (kebaikan bersama) agar Indonesia lebih sejahtera dengan melahirkan presiden dan wakil presiden 2024 yang handal dan petarung. Semoga!

Pemimpin Pencitraan Tidak Dibutuhkan di 2024, Tinggalkan Strategi Usang!
Berbagai Cara Ingin Merontokan “Kemesraan”Jokowi dan Megawati
Ganjar dan Airlangga atau Airlangga-Puan untuk 2024
Ganjar adalah Sintesis bukan Antitesis Joko Widodo
Lembaga DPR Jangan Diidentikkan dengan Perusahaan