Generasi Muda “Waras” Tidak Pilih Pemimpin Karbitan

1 November 2023, 11:10 WIB

Nusantarapedia.net | OPINI — Generasi Muda “Waras” Tidak Pilih Pemimpin Karbitan

Oleh : Marianus Gaharpung

PROSES politik menuju Pilpres 2024 dalam sejarah ketatanegaran Republik Indonesia rasanya kali ini paling buruk. Mengapa demikian, hal ini dapat dilihat dari potret politik yang sedang terjadi di depan mata.
Amburadul proses politik pilpres ini berawal dari lembaga negara sekelas Mahkamah Konstitusi (MK) dengan kewenangan seharusnya mengkawal konstitusi UUD 1945, dengan mudah diamputasi kewenangannya untuk kepentingan rezim yang sedang berkuasa.

Presiden Joko Widodo berulang kali memberikan pernyataan bahwa dirinya tidak ikut campur dan tidak akan memberikan komentar atas hasil putusan MK, tetapi publik sudah tidak sepenuhnya percaya karena Ketua Majelis dari Perkara No. 90 tentang hak uji materiil usia minimal capres-cawapres 40 tahun berdasarkan Pasal 169 huruf q UU Pemilu adalah Anwar Usman adalah “ipar kandung” Joko Widodo.

Isi vonis Perkara No. 90 tersebut sangat jelas, “berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun” bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai “berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah”.

Atas putusan ini, publik dengan mudah membidik bahwa yang menikmati “berkah” atas putusan aneh ini ponakan dari Anwar Usman adalah Gibran Rakabuming Raka. Karena dua hari pasca putusan MK yang kontrovesial tersebut, Gibran langsung merapat ke Koalisi Indonesia Maju sebagai cawapresnya Prabowo Subianto. Publik dibuat terheran-heran, tidak bisa masuk nalar sehat karena proses politik pilpres kali ini kayak dagelan murahan saja.

Partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan lain-lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, dibuat hilang kewibawaan hanya untuk memuluskan jalan putra sulung kebanggaan Joko Widodo. Ketua- ketua partai dibuat tidak berkutik di depan seorang Joko Widodo. AD/ART partai yang menjadi peraturan dasar sebuah organisasi politik semuanya menjadi “banci” di hadapan Joko Widodo.

Publik melihat dengan mata telanjang bahwa yang menikmati keuntungan kondisi carut marut politik pilpres saat ini adalah Joko Widodo dan keluarga serta kroninya. Wajar PDIP dan publik merasa kecewa, terbukti dari pemberitaan di media massa dan online dengan bervariasi ungkapan.

Joko Widodo sedang membangun dinasti politik, Joko Widodo dan keluarga tidak tahu berterima kasih, tidak tahu balas budi kepada PDIP. Gibran dan Kaesang “anak ingusan”, “anak baru gede” kok bisa-bisanya begitu mudah Gibran mendapat tempat di hati para elit partai menjadi cawapres, dan senada Kaesang tanpa melalui proses panjang kaderisasi partai juga langsung menjadi Ketua Umum PSI.

Publik memberikan predikat kepada kedua putra kebanggaan Joko Widodo, adalah “generasi karbitan.” Apakah generasi muda karbitan seperti ini layak di mata generasi muda? Bagi generasi yang berpikir waras sudah barang tentu akan malu, kecewa serta tersinggung ketika melihat ada orang-orang yang mengatasnamakan kaum generasi muda tanpa perjuangan dan pengorbanan dengan begitu gampangnya mendapat tiket untuk cawapres dan posisi Ketua Partai PSI dengan cara-cara yang menabrak norma dan “adat istiadat partai”.

Atas semua peristiwa politik proses pilpres yang penuh rekayasa ini, enam puluh persen generasi muda yang mempunyai hak pilih pada Pilpres 2024 sudah dapat dipastikan tidak akan memilih calon pemimpin Indonesia yang lahir dari proses politik  karbitan. Pemimpin karbitan bukan tipe pemimpin ideal menuju Indonesia Unggul, Indonesia Emas 2045, tetapi “pemimpin masa gitu.” (mg)

Marianus Gaharpung
| dosen FH UBAYA Surabaya dan lawyer, putra daerah asal NTT

Sanksi Etik dari MKMK Tidak Hapus Dugaan Tanggung Jawab Pidana Atas Ketua MK

Prabowo-Gibran “Tidak Sah” Daftar KPU

Gibran Menenangkan Prabowo, Gibran Bicara Program Baru

Inilah Visi Misi Ketiga Pasang Capres, Ditunggu Kiprah Implementasinya atau Janji Manis Belaka!

Hari Ini 1 November, Kilas Balik Peristiwa Dunia dan Indonesia

Terkait

Terkini