Ghozali, Peraup Milyaran Rupiah dari Foto Selfinya

21 Januari 2022, 19:51 WIB

Di era yang serba digital, segala sesuatu dapat dilakukan sambil rebahan. Dari hal yang kecil seperti silahturahmi dengan saudara atau teman, sangat bisa dilakukan tanpa beranjak dari kamar kita yang nyaman.

Banyak fitur di era sekarang yang memudahkan kita untuk berkomunikasi lintas RT hingga negara. Sampai sesuatu yang sifatnya fardlu ain seperti halnya bekerja, bisa dilakukan di kamar sambil dengerin distorsi musik dari band grunge asal Seattle, Amerika Serikat, Nirvava, seperti yang penulis sedang lakukan saat ini, hehe.

Perkembangan zaman begitu pesat, bagi sebagian orang yang lahir di tahun 70an, mungkin hal seperti sekarang ini tidak pernah terbayang. Eksistensiadalah salah satu hal yang sangat menonjol dalam kehidupan sosial digital masyarakat.

One Man One Account, sebuah pernyataan yang sempat lalu lalang di telinga penulis, yang mana artinya, setiap insan di bumi sangat mungkin sekali memiliki akun sosial media, entah itu Facebook, Instagram, Whatsapp atau Twitter untuk supaya tidak mengalami ketertinggalan yang ada.

Polish 20220121 191425946 1
gambar 1. Kumpulan foto selfi Ghozali (Sumber: Screenshoot https://opensea.io)

Banyak hal yang kita dapat dengan bersosial media, dari gosip selebriti terhangat, gosip politik sampai gosip RW sebelah sangat mungkin bisa diakses dengan mudah.

Lepas dari semua itu, hal lain yang juga menjadi penting adalah potret. Masih dalam satu mekanisme benda ajaib yang disebut pakdeku handphone, setiap aktivitas keseharian kita bisa diabadikan dalam bentuk potret digital.

Entah, hanya sekedar untuk memenuhi memori internal atau pengabadian suatu momen yang perlu disimpan bukti digitalnya. Selfi, adalah salah satu teknik memotret yang sering dilakukan. Setiap orang yang menggunakan sosial media setidaknya pernah selfi walaupun hanya sekali.

Ngomong-ngomong tentang selfi, ada seorang pemuda asal Indonesia yang nama akun Twitternya @Ghozali_Ghozalu, foto selfinya laku hingga harga Rp.31.397.584 per foto sebagai NFT. Ha? Kok, bisa ?.

Gak usah bingung, semua hal bisa saja terjadi, sesuatu yang sekarang kita lakukan adalah suatu hal yang tidak mungkin di masa lalu, jadi daripada kita kaget, lebih seru kalo kita telaah, bagaimana proses Ghozali bisa menjual foto selfinya di angka segitu.

Pertama, yang perlu kita apresiasi adalah konsistensi Ghozali dalam meng-upload foto selfinya selama kurang lebih 5 tahun dari 2017 sampai 2022 sebanyak 933 item foto yang artinya kurang lebih setiap 2 hari sekali Ghozali meng-upload foto selfinya.

Kegigihan Ghozali dalam membentuk brandingnya adalah sesuatu yang perlu kita jadikan sebuah panutan, terutama untuk pemuda yang saat ini akan atau telah membuat atau merencanakan meluncurkan sebuah produk usaha.

Kembali ke konteks pembahasan, kok bisa foto selfinya terjual sampai harga segitu ? Nah, jadi, ghozali pertama kali meng-upload foto-fotonya di situs market OpenSea yang  merupakan situs market pertama dan terbesar NFT. Apa itu NFT? Perkembangan zaman emang membuat kita bingung, istilah-istilah asing di telinga bermunculan berbanding lurus dengan masalah-masalah sosialnya.

Oke, NFT (Non-Fungible Token) adalah aset digital yang menggambarkan objek aslinya dan berisi ciri-ciri unik yang di kodekan. Pada umumnya NFT merupakan sebuah gambar, audio atau vidio.

NFT adalah bagian dari Blockchain, Blockchain adalah sebuah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Arti non-fungible  pada NFT merupakan keunikan dari token ini, yang mana artinya tidak bisa dipindah tangankan dan bersifat mutlak.

Dengan ini, sebuah karya seni digital memiliki sifat authentic. NFT biasa dibeli menggunakan mata uang kripto Etherium yang bisa menjalankan kontrak cerdas peer-to-peer. Apa itu peer-to-peer? mending di lain kesempatan akan saya jelaskan lagi deh.

Lantas, bagaimana bisa Ghozali bisa mendapatkan harga foto selfinya sefantastis itu? Oke, fenomena ghozali ini bisa saja saya sebut sebagai sebuah keajaiban atau jawaban sebuah doa yang selama ini Ghozali harapkan.

Polish 20220121 191217589
Ganber 2. Kumpulan foto selfi Ghozali (Sumber:  screenshot https://opensea.io)

Fenomena Ghozali ini mungkin 1:1.000.000. Ghozali mungkin paham betul dengan hukum ekonomi yang menjelaskan, semakin banyak (Demand) orang ingin beli produk tertentu (supply), semakin tinggi harga produk tersebut.

Ya, kaya fenomena kenaikan harga cabai atau minyak goreng pekan ini gitu lah. Ghozali beranggapan bahwasanya foto selfinya akan memiliki nilai jual jika masuk pada market yang tepat. Selain juga sebenernya saya yakin Ghozali Cuma iseng, tapi ini adalah bentuk menjaga privasinya dengan baik.

Ghozali mungkin beranggapan bahwa foto selfinya bersifat ekslusif. Dengan sikap konsistennya selama kurang lebih 5 tahun Ghozali upload foto eksisnya, pihak komunitas NFT melihat sebuah potensi yang baik dan unik dari Ghozali ini. Walaupun fenomena Ghozali ini bisa juga menjadi sebuah trick marketing sebuah platform untuk mendongkrak eksistensinya.

Jadi, akankah kita akan mengikuti trend seperti Ghozali? Saran dari saya, lebih baik kita tingkatkan skill yang sudah ada, karena sesuatu yang dilakukan dengan tekun dan berkelanjutan pastilah akan menemukan titik yang membahagiakan. Kapan? Wallahu A’lam.

Terkait

Terkini