Gucci Challenge, Agen Kampanye Seks Bebas?
Banyak yang tak menyadari fenomena krusial di balik challenge ini, yakni kampanye seks bebas melalui lirik lagu yang biasa dipakai untuk Gucci Challenge.
Nusantarapedia.net, Jurnal | Sosbud — Gucci Challenge, agen kampanye seks bebas?
“Lick it good So this pussy just like you should, right now (Jilat v*ginaku belahanku sekarang).”
Belakangan viral konten TikTok bernama Gucci Challenge. Gucci challenge merupakan tantangan bagi para the have untuk memamerkan pruduk-produk Gucci yang dimilikinya melalui akun TikTok. Sejumlah artis seperti Sarwendah, Bertrand Onsu, Ryan Ricis, Tasya Farasya, Irish Bella hingga Patricia Gouw.
Tren ini diikuti oleh masyarakat digital dari berbagai negara pada Mei 2022. Akun pertama yang membuat challenge tersebut ialah @forgotten_supermodel yang membagikan kontennya pada 1 Mei 2022.
Dikutip dari Buzz Feed News, sebenarnya Gucci Model Challenge sudah sempat viral di tahun 2020 lalu. Kala itu yang mencetuskannya ialah Morgan Presley, TikTokers asal Pennsylvania, Amerika Serikat. Bedanya, Morgan hanya memperlihatkan cara-cara berpakaian ala model Gucci.
Bagaimana cara mengikuti Gucci Challenge ini? Siapkan saja outfit kamu. Tidak harus bermerk Gucci asli. Gucci KW pun tak masalah. Beberapa outfit yang cocok untu ikkut tantangan ini adalah dress berwarma merah, jas, headscarf dan kacamata serta kalung dan bunga.
Jangan lupa kenakan riasan wajah yang mencolok di bagian mata dan lipstik berwarna merah terang. Setelah itu, kamu tinggal membuat video yang memperlihatkan kamu tengah mencari busana untuk Gucci Challenge. Lalu, berfoto minimal dengan tiga gaya berbeda.
Edit videonya, gunakan backsound khusus kemudian upload di akun Tiktok-mu.
Banyak yang tak menyadari fenomena krusial di balik challenge ini, yakni kampanye seks bebas melalui lirik lagu yang biasa dipakai untuk Gucci Challenge.
Adalah Rahmad Hidayat, seorang creator video di instagram. Ia membongkar lirik backsound lagu Gucci Challenge yang ternyata sangatlah vulgar dan tidak etis di dengar masyarakat Indonesia. Backsound Gucci Challenge menggunakan lagu Do It yang dinyanyikan oleh Ilkay Sencan.
Selain diketahui sangat tidak berfaedahnya challenge itu, ternyata lagu yang dipakai backsound pun juga mengandung kata-kata vulgar.
Di bawah ini lirik lagu Do It yang dipakai sebagai backsound Gucci Challenge yang sedang viral ;
All you ladies pop your pussy like this (Semua wanita tunjukkan vaginamu seperti ini).
“Shake your body, don’t stop, don’t miss (Goyangkan tubuhmu, jangan berhenti jangan terlewat).”
“Just doi it, do it, do it, do it, do it now (Lakukan saja lakukan, lakukan, lakukan, lakukan, lakukan sekarang).”
“Lick it good So this pussy just like you should, right now (Jilat v*ginaku belahanku sekarang).”
“My neck, my neck, lick my puss and my crack (Leherku, punggungku, jilat v*ginaku belahanku).”
Budaya latah sudah demikian menjadi penyakit di negeri ini. Generasi taklid buta lahir dari penggunaan teknologi yang nirfilter. Mereka tidak sadar sedang dikonyolkan oleh pihak-pihak tertentu dengan menjadi agen penyebar konten porno.
Squid Game dan Fakta Kemiskinan di Indonesia
BTS Meal dan Fetisisme Komoditas
Lagu ‘Pok Amai-amai’, dan Konstruksi Sosial
Memaknai ”Indonesia Pusaka” di Tengah Wabah
Gloomy Sunday, Lagu Kematian hingga Bunga Terakhir Bebi Romeo
Aloha ‘Oe, Maluku Tanah Pusaka hingga Pulanglah Uda menjadi Motif Lagu Budaya
Digital Virtual, antara Utopia Libertarian dan Evolusi Kapitalisme