Gugur Gunung

Kolobis kuntul baris, kolobis kuntul baris, Kolobis kuntul baris, kolobis kuntul baris

10 Januari 2023, 09:38 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Sosbud — Gugur Gunung

“Wujud kerja sama yang dilakukan masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama dalam aspek sosiologis, sebagai perwujudan nilai-nilai kegotongroyongan”

NUSPEDIAN, apa yang terlintas di pikiran kalian saat mendengar atau membaca istilah Gugur Gunung.

Kalau yang terlintas oleh penulis tentang Gugur Gunung adalah sebuah permainan atau dolanan saat masa kanak-kanak dulu. Tata cara permainan Gugur Gunung adalah dimainkan dengan berkelompok (lebih dari 2 orang).

Pertamanya, dengan membuat semacam gunung dari tanah/pasir, kemudian di tengah gunung mini itu dikasih lidi yang berdiri tegak.
Anak-anak yang ikut bermain mengikis tanah sedikit demi sedikit sampai habis. Dan nanti siapa yang menjatuhkan lidi, maka kalah dan pasang. Hukuman bagi yang kalah adalah merapikan kembali gunung mini yang sudah dirusak tadi, sementara teman lainnya bersembunyi. Setelah gunung ditata kembali seperti semula, tugas lagi bagi yang kalah adalah untuk menemukan teman yang bersembunyi satu persatu. Setelah semua teman ketemu, baru dia bebas dari hukuman.

Keseruan permainan gugur gunung sangat terasa karena dimainkan oleh beberapa anak. Tentunya, permainan itu saat ini sudah tidak ada lagi. Anak-anak saat ini lebih memilih game online, atau sekedar pegang smartphone daripada bermain permainan tradisional.

Selain permainan atau dolanan tradisional, ternyata Gugur Gunung termasuk sebuah tembang atau lagu. Dilihat sekilas dari judulnya saja sudah tertebak kalau tembang satu ini memiliki petuah yang baik bagi kehidupan.

Dalam bahasa Jawa, gugur gunung tegese, yaiku; wujud kerja sama sing ditindakake dening masyarakat ing upaya supaya bisa nggayuh tujuan sing umum. Artinya, gugur gunung adalah wujud kerja sama yang dilakukan masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama dalam aspek sosiologis, sebagai perwujudan nilai-nilai kegotongroyongan.

Istilah “gugur gunung” merupakan istilah yang digunakan masyarakat Jawa untuk kegiatan gotong-royong ataupun kerja bakti.

Gugur gunung merupakan bagian dari kearifan lokal. Bukan hanya membersihkan lingkungan, gugur gunung juga dapat meningkatkan tali silaturahmi dan kerukunan antar warga.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, budaya satu ini semakin luntur, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan, yang cenderung bersikap individualis.

Gugur Gunung dalam Tembang
Gugur Gunung merupakan tembang ciptaan Ki Nartosabdo. Pencipta tembang ini seakan mengingatkan kembali kepada kita untuk terus bisa melestarikan gugur gunung atau praktik kerja bakti.

Nuspedian, berikut ini ada lirik, terjemahan, dan makna tembang Gugur Gunung. Mari kita simak sama-sama, ya.

Lirik Tembang Gugur Gunung

Ayo kanca ngayahi karyaning praja
Kene kene gugur gunung tandang gawe

Sayuk sayuk rukun bebarengan ro kancane
Lila lan legawa kanggo mulyaning negara

Siji loro telu papat maju papat papat
Diulang ulongake mesthi enggal rampunge

Kolobis kuntul baris, kolobis kuntul baris
Kolobis kuntul baris, kolobis kuntul baris

Terjemahan Tembang Gugur Gunung

Marilah kawan mengerjakan tugas negara Kemarilah, bahu-membahu untuk bekerja

Menyatu, rukun bersama-sama dengan kawan
Bekerja dengan ikhlas untuk kejayaan negara

Satu dua tiga empat, aba-aba, maju empat-empat
Dilakukan secara estafet agar pekerjaan segera selesai

Kolobis kuntul baris kolobis kuntul baris
Kolobis kuntul baris kolobis kuntul baris

Makna Tembang (Dolanan) Gugur Gunung

Seperti yang sudah sedikit kita bahas sebelumnya, “gugur gunung” memillki arti gotong-royong ataupun kerja bakti.

Tembang tersebut mengajak kita untuk bersama-sama dan saling bahu-membahu dalam membersihkan atau menata lingkungan. Lingkungan yang dimaksud dalam tembang ini bisa diartikan secara luas. Bisa di lingkungan rumah, sekolah, desa, kampung, kota, hingga negara ataupun dalam konteks abstrak tinjauan sosiologis secara umum.

Setiap individu memiliki kewajiban yang sama untuk membersihkan lingkungan. Begitu pula dengan hak, setiap individu juga memiliki hak yang seimbang untuk memperoleh tempat tinggal yang layak. Untuk bisa mendapatkan lingkungan dan tempat tinggal yang layak, gotong royong bisa menjadi pilihan yang tepat.

Selain bermakna untuk masyarakat umum, tembang tersebut juga bisa dimaknai ajakan untuk melakukan tugas-tugas bangsa dan negara secara bersama-sama, lo. Dengan bergotong royong dan menerapkan pekerjaan sesuai keahliannya, negara pun akan terorganiasi dengan rapi, saling toleransi dan dapat mencapai kejayaannya.

Adapun manfaat gotong royong adalah mempererat hubungan antar warga, menjalin silaturahmi, peduli pada lingkungan, meringankan pekerjaan karena akan lebih cepat selesai.

Nuspedian, demikianlah lirik, terjemahan, dan makna lagu atau tembang berbahasa Jawa dengan judul Gugur Gunung.

Terkait

Terkini